Pagi-pagi sekali Feli bangun untuk mencuci semua pakaiannya yang kotor. Dia mencuci di tempat pencucian yang ada di samping pemandian khusus Wijaya juga para istrinya.
Sambil mencuci, dia juga menyanyi untuk menghilangkan bosan. Dia cuma mengucek bajunya dengan air biasa yang sudah tercampur bunga mawar.
" Let's kill this love! YEYEYEYE! RAPAPAPAPAPAAAP!"
"Itu tembang Jawa yang terdengar aneh,"
"ASTAGHFIRULLAH LISA NIKAH SAMA JUNGKOOK!" Feli terperanjat kaget ketika ada cewek yang ikut mencuci baju di sebelahnya.
"Maaf aku mengagetkanmu."
Feli mengangguk, "Santuy aja Gupita,"
Gupita tersenyum, "Ndoro putri Tribhuwaneswari menyuruhku untuk memanggilmu, pergilah setelah menjemur bajumu."
Feli mengernyit, "Ada apaan? Kenapa dia manggil gua?"
Gupita mengendikkan bahunya, "Entahlah, mungkin ada pembicaraan penting."
"Okay makasih ya udah dikasi tau." Feli kemudian memasukkan bajunya yang basah ke dalam tumbu, keranjang yang terbuat dari anyaman bambu.
Baru kali ini Feli mencuci baju dengan cepat karena dia tidak menggunakan deterjen hingga harus membuatnya membilas sampai berkali-kali agar sabunnya hilang.
"Gupita, gue duluan, ya?"
Gupita mengangguk. Setelah itu Feli pun pergi ke pelataran samping kamar Sembara tepatnya di sebelah kamar mandi dimana dia akan menjemur baju-bajunya.
Feli menjemur bajunya satu persatu sambil bernyanyi asal-asalan seperti yang sering dia lakukan di rumah.
"Pernah aku jatuh hati, padamu sepenuh hati ... Tiba-tiba kamu datang, saat kau telah dengan diaaaa, Jangan datang lagi cintaa– Eh kok udah di reff aja, awowowowk," Feli terkikik sendiri karena dia yang tak pandai menyanyi dan bila sudah menyanyi pasti dipenggal-penggal acak.
"Astaga Feli! Kau lama sekali, dari fajar sampai matahari muncul kau belum juga menemuiku. Huh!"
Feli menoleh dan mendapati Tribhuwaneswari yang mengomel padanya, "Lah gue aja kagak tau lo nungguin gua, tadi pas abis nyuci baru dikasi tau Gupita terus suruh nemuin lo pas selesai jemur baju."
Tribhuwaneswari menggeleng, "Aku menyuruh Gupita sudah sejak fajar tetapi baru disampaikan kepadamu tadi?"
Feli mengangguk, "Ho'oh."
Tribhuwaneswari memijit pelipisnya, "Gadis itu ... Em apa kau sudah selesai menjemur?"
"Nih terakhir, bentar." Feli menjemur hoody- nya. Setelah itu dia mengangguk, "Dah selesai. Emang ada apaan sih? Keknya penting banget."
Tanpa menjawab, Tribhuwaneswari langsung menyeret Feli menuju kamarnya. Feli sudah berteriak-teriak tetapi Tribhuwaneswari tak menggubris. Feli didudukkan di tepi ranjang.
"Eh ada apaan sih, Mbak? Sampe lo nyeret gua?"
Tribhuwaneswari membuka lemarinya lalu mengeluarkan sebuah kain jarik coklat lalu sepotong kain berwarna merah muda juga sebuah kotak yang entah isinya apa Feli tidak tahu.
Tribhuwaneswari meletakkan barang-barang itu di sebelah Feli. Tribhuwaneswari memandang Feli dari atas sampai bawah membuat Feli langsung menyilangkan tangannya di depan dada.
"Mbk Tri, lo napa liatin gua sampe gitu?" Feli menatap horor Tribhuwaneswari yang kini menyeringai, perasaan Feli seketika tak enak.
"Apa yang akan kulakukan padamu kau tak boleh menolak. Ini perintah!" ucap Tribhuwaneswari.
![](https://img.wattpad.com/cover/219266567-288-k932212.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLUSION OF WATCH NECKLACE
Narrativa Storica#Rank 1 in Majapahit (18 April 2021) #Rank 1 in Singosari (20 Maret 2021) Ini seri kedua dari Querencia. Felicia Adirata alias Lici itu menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya mengerjap mencoba memahami situasinya. Dilihatnya orang-o...