CHAPTER 14

731 76 0
                                    

Hari ini adalah hari evaluasi sebulan sekali untuk kesekian kalinya. Seperti biasa, seluruh sekretaris utama dari divisi terkait harus menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi evaluasi agar performa atau kinerja tetap stabil atau bahkan mengalami peningkatan.

"Eh, guys, masa tadi pas gue evaluasi ya, pak Stefan aneh gitu sikapnya, terus di mukanya ada beberapa luka lebam atau memar gitu." Ariel berseru antusias pada sekretaris di areanya, tetapi seruan Ariel terdengar juga ke sekretaris lain di area berlawanan, sehingga dapat dikatakan jika seruan Ariel terdengar ke seluruh telinga sekretaris.
Karena omongan tersebut, banyak sekretaris menghampiri bilik Ariel untuk bergosip ria.
"Kok bisa?" tanya Audi antusias.
"Abis berantem kali tuh." sahut Adit heboh. Lantas sekretaris yang lain menyahut heboh juga, ada yang pro dan kontra dengan sahutan Adit.
"Berantem sama siapa coba? Gue baru tau pak Stefan bisa berantem juga." celetuk Angela.
"Entahlah, gue juga nggak tau. Gue cuman nyampein apa yang gue liat aja sih. Gue jadi kasian deh sama pak Stefan, dia kayaknya lagi ada masalah." jelas Ariel prihatin.
"Yaudahlah, nggak usah dibahas lagi. Nanti takutnya kita malah ngeduga hal-hal nggak bener terus bikin bos Stefan marah. Nanti dia makin kepikiran." sahut Ajun bijak dan dewasa.
"Bener banget tuh Ajun." sahur Kevin yang tiba-tiba muncul dengan santainya.
"Kev, pak Stefan kenapa deh?" tanya Ariel penasaran. Ariel yakin Kevin, yang adalah salah satu kaki tangan Stefan, pasti tahu masalahnya.
"Gue nggak tau, Riel. Gue cuman mau nyampein aja kalo evaluasi sementara diberhentiin. Pak Stefan nggak bisa lanjutin evaluasi hari ini." jawab Kevin seadanya.
"Tuh kan. Pasti ada sesuatu deh." seru Audi heboh dengan suara nyaring khasnya.
"Si Ariel pas evaluasi bawel kali tuh, makanya pak Stefan ngedrop." sahut Angela iseng.
"Yeee, wajar aja kali gue bawel kan gue kepo." balas Ariel sewot.
Angela dan beberapa sekretaris lain tertawa puas mendengar jawaban Ariel.
"Udah-udah. Sekarang kalian lanjut kerja lagi. Oh iya, jangan ngegosip yang enggak-enggak soal pak Stefan." ucap Kevin berusaha mengakhiri suasana heboh pagi itu.
Para sekretaris mengiyakan lalu kembali ke tempat masing-masing untuk lanjut bekerja.

"Yuk, lo tanya gih ke pak Stefan." celetuk Nasya secara tiba-tiba pada Yuki yang sedang berkutat dengan pikirannya sendiri. Nasya kini tengah berdiri di samping Yuki tanpa disadari Yuki.
Yuki menoleh dengan ekspresi agak terkejut, "ya ampun, kaget gue, kak." balas Yuki.
"Makanya jangan ngelamun. Mikirin pak Stefan deh pasti?" tanya Nasya iseng.
"Apaan sih, kak." elak Yuki dengan agak gugup.
Nasya tertawa manis, "lo nggak mungkin nggak kepo sama keadaan pacar lo kan? Lo pasti khawatir." tanya Nasya menaikturunkan alisnya.
"Lo godain mulu deh, kak." balas Yuki mencibir alih-alih tersipu malu.
"Yaudah deh, gue pokoknya nunggu info dari lo." balas Nasya menuntut.
"Hehehe, iya iya." balas Yuki mengiyakan dengan agak terpaksa.
Nasya terkekeh lalu kembali ke tempatnya.
Yuki menghela napas lega atas kepergian Nasya. Setelahnya, Yuki kembali berkutat dengan pikirannya tentang Stefan. Yuki mempertanyakan keadaan Stefan dalam hati.
Apakah Stefan sedang ada dalam masalah?
Apakah Stefan baik-baik saja?

-

My Little Girl
Stefan, lo baik-baik aja?

Stefan menghela napasnya ketika membaca pesan dari Yuki. Stefan yakin bahwa berita tentang dirinya pasti sudah tersebar ke para sekretarisnya dan kemungkinan sudah tersebar juga ke pegawai lain di kantor.

I am fine, my little girl.

Stefan mengirimkan balasan tersebut agar Yuki tidak berpikir aneh-aneh akan dirinya, meski memang terjadi hal aneh pada Stefan. Stefan yakin bahwa Ariel sudah menyebarkan berita kalau terdapat beberapa bekas lebam dan memar di area wajahnya. Yuki pasti tahu hal itu. Stefan tidak ingin Yuki khawatir akan dirinya.
Stefan menghela napasnya berat. Seharusnya, hari ini, ia tidak usah masuk kantor supaya tidak jadi bahan gosip. Stefan merasa salah langkah.
Tak dapat dipungkiri, bekas lebam dan memar di area wajah Stefan itu secara tidak langsung ada hubungannya dengan Yuki. Bekas itu ada karena kakak kandungnya sendiri, Adipati.

MY BOSSYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang