#1

7.2K 393 124
                                    

Stockholm

Seorang wanita tengah berjalan di bawah rintiknya hujan, awalnya hujan itu tidak terlalu deras. Namun, lama kelamaan hujan itu semakin deras. Hal tersebut membuat wanita itu jalan tergesa-gesa. Dengan menggunakan heels yang tidak terlalu tinggi, wanita itu terus berjalan menerjang hujan. Dengan hanya bermodalkan payung, dia berjalan menyusuri jalanan kota.

Wanita itu tinggal di sebuah apartemen mewah di kota stockholm. Akhirnya dia sampai di gedung tempat apartemennya berada.

"Selamat datang nyonya...." Ucap salah satu resepsionis, Wanita itu membalasnya dengan mengulas senyum kemudian dia menaruh payung yang tadi dia gunakan di samping meja resepsionis.

Wanita itu masuk ke dalam lift dan menekan tombol 29, ketika sampai di lantai 29, dia mengambil sebuah kartu untuk membuka pintu. Namun sebelum itu, dia sempat melihat penampakan aneh di ujung lorong apartemennya.

Ceklek...

Wanita itu masuk ke dalam, dan mendapati seorang pria yang sedang duduk manis di atas sofa.

"Loh, kenapa kamu basah-basahan segala?" Tanya pria itu, siapa lagi kalau bukan Sidik Pramudia Wijaya.

"Kalau kamu sakit gimana? Kasihan dia yang ada di perut kamu!! kenapa nggak telepon aku buat jemput kamu?" Seru Sidik.

Fafa menghela nafasnya "ponsel aku mati, dan kamu nggak usah khawatir aku dan dia baik-baik aja..." Ujar Fafa sambil mengusap perutnya yang masih rata

"Ya udah aku mau mandi dulu..." Fafa berjalan masuk kedalam kamar Sedangkan Sidik pergi menuju dapur membuatkan susu untuk Fafa.

Saat ini Fafa sedang mengandung, usia kandungannya baru menginjak 6 minggu. Sidik masuk ke dalam kamar dengan membawakan susu untuk istrinya itu. Ia menaruh susu itu di atas nakas kemudian Sidik duduk diatas tempat tidur sambil menyalakan laptopnya.

Setelah 20 menit akhirnya Fafa keluar dari dalam mandi, sontak Sidik langsung bangkit dan menyerahkan susu itu pada Fafa.

"Lain kali jangan hujan-hujanan lagi..!!" Kata Sidik datar

"Iya aku janji...." Balas Fafa, "Gimana sama kerjaan kamu?" Tanya Fafa

Sidik menghembuskan napasnya kasar "Kasus Kali ini benar-benar membuat kepalaku mau pecah..."

"Kamu harus sabar. Aku yakin kamu sama Marcell bisa mengatasi ini semua" Jelas Fafa lembut

Hati sidik menghangat ketika mendengar suara Fafa sangat lembut seperti itu kemudian dia mengusap perut Fafa yang masih rata

"Jadi anak yang kuat ya seperti Mommy!!" Ujar Sidik, Fafa tersenyum menanggapi ucapan Sidik

"Kapan kamu akan bertemu dengan klien?" Tanya Fafa

"Besok aku ada pertemuan dengannya..."

"Aku ikut....." Celetuk Fafa

"Kenapa kamu mau ikut?" Tanya Sidik penasaran

"Nggak apa-apa aku pengen ikut aja!!" Jawab Fafa sambil menaik turunkan alisnya

"Ya udah kamu boleh ikut...." Ucap Sidik

"Yeesss........." Fafa bersorak ria karena Sidik mengizinkannya ikut.

"Kok seneng banget?" Tanya Sidik

"Aku juga nggak tahu...mungkin bawaan dia..." Jawab Fafa asal

***

Ke esokan harinya, Sidik dengan sabar menunggu Fafa yang sedang bersiap-siap.

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang