#3

3.8K 253 47
                                    

Sementara di tempat pemakaman umum, dery sedang berada di sana dengan menggunakan kemeja berwarna navy dan kaca mata hitam yang bertengger manis di hidungnya.

Dery bersimpuh di antara makam kedua orang tuanya dan juga dinda.

"Assalamualaikum... Ayah... Ibu... Ka dinda..." Ucap dery

"Maaf ya dery jarang nemuin kalian, kerjaan dery numpuk banget. Sekarang kantor dery udah di pindahin ke jakarta, jadi dery bisa lebih mudah buat nemuin kalian di sini. Oh iya, asal kalian tau... Sekarang kiky sedang hamil anak dery, usia kehamilannya baru 4 bulan. Kalian senang kan?" Ujar dery

"Ayah... Ibu... Kalian akan menjadi seorang kakek dan nenek, kalian akan memiliki seorang cucuk. Ka dinda, kaka akan punya keponakan. Jika anakku perempuan, izinkan aku memberi nama 'dinda' untukknya" Ucap dery, "Seandainya kalian bertiga masih ada di sini, pasti aku akan sangat bahagia karena keluargaku lengkap. Tapi itu hanya angan-anganku saja."

"Udah dulu ya, ayah, ibu, ka dinda... Aku harus balik ke kantor.... Aku sayang kalian..."

Setelah mengatakan itu, dery beranjak meninggalkan makam keluarganya. Namun, saat baru beberapa langkah, semilir angin berhembus menerpa wajah dery dengan damai, dery membalikkan badannya dan melihat ke arah makam keluarganya, dia tersenyum sebelum melanjutkan langkahnya meninggalkan pemakaman.

Dery melajukan mobilnya menuju kantor. Hening!! Itu lah keadaan mobil dery saat ini, karena dia sendiri.

20 menit dery menempuh perjalanan, akhirnya dia sampai di kantor.

"Maaf pak, istri anda sedang menunggu di ruangan anda" Ucap resepsionis

"Oh, baiklah. Terima kasih..."

Dery bergegas masuk ke dalam lift dan langsung menuju ke ruangannya. Sebelum masuk ke dalam ruangannya, dery melewati ruangan sekertarisnya itu.

"Bagas, apakah istri saya ada di dalam?" Tanya dery pada sekertarisnya yang bernama bagas

"Istri anda ada di dalam pak..."

"Terima kasih..."

Ceklek....

Dery membuka pintu ruangannya, dan mendapati kiky yang sedang duduk di sofa ruangan dery.

"Kamu dari mana aja?" Tanya kiky seraya menghampiri dery

"Aku abis dari pemakaman..." Jawab dery

"Kenapa gak ajak aku?"

"Maaf... Lain kali kita ke sana sama-sama..." Ucap dery

Kemudian mereka duduk di sofa, dery mengeluarkan ponselnya.

"Kamu mau minum apa?" Tanya dery

"Hmm... Jus apel deh..."

Dery langsung menekan satu nomor yang ada di ponselnya.

"Tolong buatkan saya jus apel sama coffie late" Kata dery

Kemudian langsung meletakkan ponselnya di atas meja kaca.

"Kamu kenapa ke kantor?" Tanya dery

"Kangen..." Rengek kiky. Dery mengacak rambut istrinya itu.

Semenjak kiky hamil, kiky menjadi seorang yang sangat manja pada dery. Hal tersebut membuat dery gemas.

***

Ke esokan harinya, fafa sedang berkutat dengan laptop dan berkas-berkas yang ada di hadapannya. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang