#15

617 77 13
                                    

Pagi harinya Sidik telah siap dengan setelan jasnya. Semenjak mendengarkan cerita kematian Eca, Sidik tidak bisa tidur. Dia memilih menghabiskan waktunya membaca buku sampai pagi.

Fafa menggeliat dari balik selimutnya dan membuka matanya, Fafa melihat Sidik yang sudah rapih dengan setelan jasnya.

"Ah... Aku bangun kesiangan ya? Jam berapa sekarang?" Tanya Fafa sambil bangkit dari tidurnya

"Tidak!! Ini baru pukul 6 pagi, aku memang sengaja tidak membangunkan kamu..." Jawab Sidik

"Terus, kok kamu tumben jam segini udah rapih?"

"Pagi ini aku ada rapat dengan papa dan beberapa instansi dari perusahaan lain"

Mendengan penjelasan Sidik, Fafa hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian Fafa turun dari tempat tidur dan menghampiri Sidik. Fafa membantu Sidik merapihkan dasi dan jasnya.

Sidik tersenyum, melihat wajah polos Fafa yang tanpa menggunakan make up sama sekali. Fafa menyadari jika dia sedang di perhatikan oleh Sidik.

"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu? Sambil senyum-senyum segala?" Kata Fafa tanpa melihat kearah Sidik.

"Kok kamu tau kalau aku sedang liatin kamu?"

"Kamu lupaa....??" Ucap Fafa mengingatkan Sidik

"Oh iya, kan mata kamu banyak ya..." Ledek Sidik, sontak Fafa langsung mencubit perut Sidik.

Prang....

Mereka berdua terkejut, karena mendengar benda yang ada di kamarnya jatuh. Sidik dan Fafa melihat ke sumber suara ternyata disana terdapat Dinda yang sedang memperhatikan Fafa dan juga Sidik.

"Pagi-pagi udah mesra-mesraan aja!!" Cibir Dinda

"Yee... Sewot aja nih hantu satu!!" Cibir balik Fafa

"Oh iya, kamu udah nemuin Dery lagi?" Tanya Fafa

Dinda menggelengkan kepalanya, "Aku belum siap aja liat dia sedih lagi..." Jawab Dinda sambil menundukkan kepalanya

Fafa memandang Sidik, kemudian membisikkan sesuatu pada suaminya itu. Sidik menganggukkan kepalanya mengerti. Sidik langsung pergi keluar dari dalam kamar meninggalkan Fafa dan juga Dinda.

Fafa berjalan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya, sementara Dinda duduk di kasur milik Fafa.

"Kamu tau? Kak Dery terkadang suka cerita ke aku ataupun ke suamiku, dia pernah bilang kalau dia itu sebenarnya menginginkan kehadiran kamu di sampingnya. Sayangnya, waktu itu kamu belum kembali ke dunia ini...." Ujar Fafa

"Dia juga pernah bilang ke aku kalau dia pengen kumpul lagi sama kamu, dia pengen nyeritain masalah yang gak bisa dia ceritain ke Kiky. Dia pengen berbagi cerita dengan kakaknya...." Lanjut Fafa sambil terus menyisir rambutnya.

"Andaikan aja aku bisa jadi manusia lagi...." Gumam Dinda

Mendengar perkataan Dinda, sontak Fafa langsung membalikkan badannya.

"Itu tidak mungkin, bagaimana kamu bisa menjadi manusia lagi?" Tanya Fafa

"Aku juga tidak tahu......." Jawab Dinda murung

Fafa juga merasakan apa yang Dinda rasakan. Rasanya  Fafa ingin sekali bisa membantu Dinda, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.

***

Sementara di tempat lain, Felly sedang berada di sebuah restaurant di dekat perusahaan miliknya. Felly nampak sedang memainkan ponselnya, entah apa yang sedang dia ketik di ponselnya.

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang