Sesampainya dirumah, Fafa langsung masuk dan duduk di ruang keluarga. Tiara pergi ke dapur mengambilkan air minum untuk Fafa. Tak lama David masuk dan langsung menghampiri adiknya itu.
"Kamu gak apa-apa?" Tanya David memastikan, "Atau kamu mau Kakak telepon Sidik...??"
"Jangan, Kak!! Jangan telepon dia, lagi pula saat ini dia sudah berada didalam pesawat"
"Tapi kamu beneran gak apa-apa?" David terus memastikan keadaan adiknya itu
"Minum dulu, Fa..." Ucap Tiara sambil memberikan segelas air putih pada Fafa
Fafa meminum air tersebut kemudian meletakkannya diatas meja yang ada dihadapannya.
"Kak, aku ke kamar ya!! Aku mau istirahat aja..." Ujar Fafa
"Mau Kakak antar?" Tawar Tiara
Fafa menggelengkan kepalanya, "Gak usah Kak... Aku bisa sendri"
Setelah mengatakan itu, Fafa pergi meninggalkan David dan Tiara diruang keluarga. Fafa membuka pintu kamarnya dan menghela napas pelan, pasalnya untuk sementara waktu dirinya tidak bisa bersama Sidik.
Fafa berjalan mendekati jendela kamar dan berdiri disana. Fafa memandang keluar dari balik jendela sambil mengusap perutnya.
"Untuk saat ini, kita gak bisa bareng sama Papi... Papi lagi ada kerjaan di luar Negeri, kamu jangan nakal ya... Jagain Mommy, dan Mommy juga akan jagain kamu. Kita berdua harus saling jaga..." Ujar Fafa. Tiba-tiba saja, rasa ngantuk menyerang dirinya. Fafa memutuskan untuk beranjak ke kasur empuknya.
"Kita tidur ya sayang!!" Kata Fafa sebelum dia membaringkan tubuhnya.
Fafa membenarkan letak bantalnya, kemudian dia berbarinng dan memejamkan matanya. Tak perlu membutuhkan waktu lama, Fafa sudah terlelap dalam tidurnya.
***
Sementara itu, saat ini Kevin dan juga Vania sedang berada di sebuah toko peralatan bayi yang ada di dalam Mall. Vania nampak sedang memilih pakaian untuk calon anaknya itu.
"Bagusan yang ini? Atau yang ini?" Tanya Vania sambil menunjukkan baju bayi berwarna biru dan juga kuning
Kevin berpikir sejenak sebelum memilih pakaian yang ada di tangan Vania. Sebenarnya model baju keduanya sama saja hanya beda warna. Namun, Kevin tidak mau di amuk sama Vania jadi dia harus memilih dari salah satunya.
"Kalau menurut aku, bagusan yang warna biru..." Jawab Kevin sambil menunjuk baju yang berwarna biru
Vania nampak menilai baju tersebut, "Oke! Kita ambil keduanya..." Celetuk Vania sambil menyerahkan baju terseebut pada Kevin
Kevin membulatkan matanya mendengan ucapan Vania. Jika dia memilih keduanya, kenapa Kevin disuruh memilih antara warna kuning dan juga biru?
"Kalau kamu pilih keduanya, kenapa aku di suruh memilih salah satunya?" Tanya Kevin
"Terserah siapa?" Balas Vania sambil memajukan wajahnya. Kevin menghela napasnya pasrah. Mereka berdua melanjutkan mencari keperluan untuk bayi, Vania mengambil beberapa popok bayi dan menyerahkannya pada Kevin.
Vania melihat rak yang penuuh dengan mainan dan dia langsung menghampirinya. Dirinya berbinnar ketika melihat mainan gantung dan juga boneka kuda yang ada di rak. Dia mengambil kedua barang tersebut.
"Kamu yakin mau ambil boneka kuda ini?" Tanya Kevin ragu
Tanpa menjawab pertanyaan dari Kevin, Vania berjalan menuju barisan keranjang bayi.
Lagi!!
Kevin hanya bisa menghela napasnya. Sedangkan Vania sedang berputar mengelilingi rak sepatu bayi yang ada disana, Kevin berjalan menyusul Vania

KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo 2
AcakSetelah menikah, fafa dan sidik memutuskan untuk tinggal di Stockholm, Swedia. Sidik dan fafa tinggal di sebuah apartemen mewah disana. Mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen karena tidak mau banyak merepotkan orang tua sidik. Sebagai pengacar...