#20

529 62 15
                                    

Hari ini tepatnya jam 10.00 wib, Kiky sudah di perbolehkan pulang oleh pihak dokter. Dery membawa semua barang-barang Kiky sedangkan Kiky menggendong putri kecilnya. Dery membuka bagasi mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah sakit. Kemdian dia membukakan pintu depan untuk Kiky. Dery berlari kecil memutari mobilnya kemudian dia masuk dan langsung menyalakan mobil miliknya. Mobil itu pergi meninggalkan area rumah sakit.

Suasana jalan hari ini cukup ramai, Dery mengendarai mobilnya dengan santai, dia tidak mau membahayakan nyawa istrinya dan juga anaknya. Mereka berdua sangat bahagia karena di dalam keluarga kecilnya terdapat malaikat kecil yang sangat cantik yang mereka beri nama 'Adinda Friska Hermansyah' .

setelah 45 menit menempuh perjalanan yang cukup melelahkan karena macet, akhirnya mereka berdua sampai di rumah. Dery keluar terlebih dahulu kemudian membukakan pintu mobil untuk Kiky. Kiky keluar dari dalam mobil, mereka berdua masuk kedalam rumah mewah milik Dery. Kedua orang tua Kiky baru akan menngunjungi mereka lagi sore nanti.

"Sebaiknya kamu istirahat di kamar, aku mau ambil barang-barang kamu dulu..." Kata Dery, Kiky menganggukkan kepalanya.

Dery pergi keluar rumah sedangkan Kiky pergi ke dalam kamarnya. Kiky membaringkan Dinda kecil di kasur miliknya dan juga Dery. Dinda kecil tertidur pulas disana, Kiky tersenyum ketika melihat anaknya tertidur dengan sangat tenangnya. Kemudian Kiky keluar dari dalam kamar dan menuju dapur membuatkan makanan untuknya dan juga Dery.

Kiky menuruni anak tangga dan melihat Dery yang sedang membawakan barang-barangnya.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Kiky ketika dia sudah di anak tangga terakhir

"Kamu gak istirahat?" Bukannya menjawab, Dery malah ballik bertanya pada Kiky

"Aku gak lelah sama sekali, aku cuma kepengen bikin makanan untuk kamu. Lagi pula, beberapa hari ini kamu gak pernah makan masakan aku semenjak aku melahirkan..." Ujar Kiky

"Setelah ini, aku akan mencarikan asisten rumah tanggga untuk membantu kamu di rumah, kalau perlu aku juga akan mencarikan baby sitter untuk mengurus Dinda kecil.." Ujar Dery

"Tidak usah, aku bisa sendiri..." Tolak Kiky

"Oke... Kalau begitu, aku hanya mencari asisten rumah tangga aja untuk membantu kamu..."

Kiky tersenyum sambil menatap Dery, "Yaudah, aku mau membuat makanan dulu. Setelah itu, kita makan sama-sama!" Ucap Kiky sambil membelai pipi Dery kemudian bergegas ke dapur.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi sejak awal kedatang mereka sudah ada Dinda yang menyambut kedatangan mereka di ruang tamu. Sayangnya, tidak ada yang dapat melihat keberadaan Dinda disana. Dinda merasa bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena Dery mendapatkan seorang istri seperti Kiky yang mengerti akan keadaannya, yang selalu ada di samping Dery baik sedih maupun senang, Dinda juga bahagia karena Dery memiliki mertua yang sangat sayang padanya dan sudah menganggap Dery seperti anak sendiri. Dinda juga merasa sedih karena disaat seperti ini, dia, Mamah dan papanya tidak ada di samping Dery untuk memberikan selamat untuknya, untuk membantu Dery merawat anaknya dan Dinda sangat mengayangkan itu. Dinda berharap, kebahagiaan selalu mengiringi keluarga kecil mereka.

Tak lama, Dinda menghilang entah kemana bersamaan dengan Dery yang kembali kie bawah dan menghampiri Kiky di dapur.

"Kamu masak apa?" Tanya Dery saambil mengintip masakan Kiky

"Aku masak capcay sama cumi pedas manis..."

Dery menghirup aroma masakan Kiky, "Sebaiknya kamu menunggu di meja makan, sebentar lagi aku selesai.." Ujar Kiky, Dery menurut

***

Sementara itu, saat ini Fafa sedang berada di taman belakang rumahnya sambil membaca sebuah majalah ibu hamil. Fafa tidak tahu apa yang harus ia lakukan selama Sidik tidak ada di dekatnya. Ingin sekali Fafa menelepon suaminya itu tapi Fafa urungkan, takut mengganggu waktu tidur suaminya. Karena perbedaan waktu Jakarta 6 jam lebih cepat dari pada Swedia. Jika di Jakarta sekarang jam 10.00 wib, maka jam di Swedia menunjukkan pukul 04.00 waktu Swedia.

Fafa melihat Tiara yang sedang mendorong Queena menuju ke arahnya, Fafa menaruh majalah tersebut di atas meja kemudian tersenyum kearah Tiara.

"Queena gak tidur kak?" Tanya Fafa ketika Tiara sudah berada di dekatnya

"Dia gak mau tidur, kok kamu ada di taman belakang? Terus Mama kemana?" Tanya Tiara

"Aku bosan di dalam, lagi pula aku gak tahu mau ngelakuin apa! Kalau Mama tadi pergi sebentar katanya mau mengecek butiknya..." Jawab Fafa

"Oh iya, kamu mau minum susu? Atau jus?" Tawar Tiara

"Tidak usah Kak, aku gak mau ngerepotin Kakak..."

"Tidak apa-apa. Kakak tidak merasa di repotkan sama kamu.."

"Okelah! Aku mau jus alpukat aja Kak..." Ucap Fafa

Tiara mengangguk, "Kalau begitu, Kakak titip Queena sebentar ya!"

"Iya Kak.." Balas Fafa kemudian Tiara kembali kedalam membuatkan jus alpukat untuk Fafa

"Kamu sama Aunty dulu ya! Mama kamu sedang membuat jus di dalam..." Kata Fafa berbicara pada Queena dengan suara yang di buat-buat

Drrrttt.... Drrrttt....

Ponsel Fafa yang ada di atas meja bergetar, buru-buru Fafa mengambilnya dan melihat siapa yang telah meneleponnya.

Fafa tersenyum sumringah ketika mendapati nama Sidik yang menelpon dirinya.

"Halo..." Ucap Sidik dari seberang sana

"Halo... Kamu udah bangun?" Tanya Fafa

"Baru aja, oh iya! Kamu lagi ngapain?Bagaimana denngan keadaanmu dan calon anak kita? "

"Aku lagi di taman belakang sama Queena dan aku baik-baik saja anak kita juga baik-baik saja"

"Cuma berdua?"

"Enggak, ada Kak Tiara juga. Cuma sekarang dia lagi bikinin aku jus di dalam..." Kata Fafa, "Oh iya, bagaimana pekerjaan kamu? Semuanya lancar kan?" Tanya Fafa sambil sesekali melihat kearah Queena

"Semuanya lancar dan hari ini marcell menjadwalkan aku bertemu dengan Ms. Cristy..."Jawab Sidik

"Benarkah? Kalau begitu tolong sampaikan salamku pada Ms. Cristy. Dan sebaiknya kamu bergegas untuk mandi agar badan kamu menjadi lebih segar setelah itu kamu sarapan..." Ujar Fafa

"Nanti akan aku sampaikan salam darimu, kalau begitu akan mandi sekarang. Aku tutup teleponnya ya..." Kata Sidik kemudian memutuskan sambungan teleponnya

Tak berselang lama, Tiara kembali dengan membawa dua gelas yang berisi jus. Tiara menyerahkan jus alpukat kepada Fafa.

"Terima kasih, Kak.." Ucap Fafa

"Sama-sama... Oh iya! tadi Kakak lihat sepertinya kamu sedang menerima telepon dari seseorang?"

"Iya. Tadi Suamiku yang menelepon..."

"Oh ya! Bagaimana keadaan dia sekarang?" Tanya Tiara

"Dia baik-baik saja, hari ini dia akan bertemu klien yang kasusnya akan ditangani oleh Suamiku..."

Tiara menganggukkan kepalanya, "Yasudah, diminum jusnya. Kamu kalau perlu apa-apa jangan sungkan untuk bilang sama Kakak..." Celetuk Tiara

Tiba-tiba saja, sekelebat bayangan melintas di depan Fafa. Fafa berjengit kaget di tempatnya, hal tersebut membuat Tiara bingung.

"Kamu kenapa Fa? Apa jusnya tidak enak?" Tanya Tiara bingung

"Ah... bukan begitu Kak, hanya saja... Aku melihat sekelebat bayangan yang melintas di hadapan aku..." Jawab Fafa

Tiara menjadi was-was mendengar jawaban dari Fafa. Sebelum terjadi apa-apa pada mereka bertiga, Tiara lansung mengajak Fafa untuk masuk kedalam rumah.

"Sebaiknya kita masuk kedalam rumah, tidak baik berlama-lama berada di taman belakan. Dan sepertinya, Mama juga sudah pulang..." Ujar Tiara. Fafa menuruti apa kata Tiara. Mereka kembali masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan bahwa ada yang sedang memperhatikan mereka dari balik pohon yang ada di taman itu.

Akhirnya bisa Double Update...

Sebelumnya Author minta maaf karena untuk Updatenya lama, Author harus fokus dulu ke kuliah di tambah sekarang sedang melakukan UAS... jadi Author mohon bersabar untuk menunggu kelanjutan cerita My Indigo 2.

Jangan lupa Like dan Komen di cerita ini....

Salam manis dari Author....

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang