#22

431 49 4
                                    

Tak lama, aku keluar dari dalam kamar, aku melihat Marcell sedang menata piring di meja makan yang ada di dapur apartemenku. Marcell melihatku berjalan mendekat ke arahnya.

"Silahkan, Pak... Semuanya sudah saya siapkan..." Kata Marcell, aku mengangguk

"Terima kasih Marcell, Maaf merepotkan mu...." Kataku merasa tidak enak karena Marcell telah menyiapkan ini semua untukku. Aku duduk terlebih dahulu kemudian Marcell ikut duduk

"Saya tidak merasa di repotkan, Pak...." Ucap Marcell, "Silahkan dimakan, Pak. Nanti keburu dingin..." Lanjut Marcell, aku mengangguk

"Sebaiknya kamu makan juga..."

Kami berdua mulai menyantap makanan yang di beli Marcell tadi, tidak ada yang berbicara karena memang kami terbiasa ketika sedang makan dimana pun tidak boleh ada yang berbicara.

Setelah makan malam mereka selesai, Marcell duduk di sofa ruang tamu yang ada di apartemenku, aku datang menyusul dengan membawa dua cangkir kopi latte dan menaruhnya di meja kecil yang ada di hadapan kami.

"Oh iya, tadi bapak bilang ada yang ingin bapak ceritakan...."

"Gak usah seformal itu, kita gak lagi ada dalam pekerjaan. Jadi bicaranya biasa aja kayak kamu ngomong sama teman kamu....." Kataku

"Lagi pula, kamu udah saya anggap seperti adik saya sendiri... Jadi kalau kita lagi diluar pekerjaan seperti ini, jangan panggil saya bapak, terdengar seakan saya udah tua banget..." Lanjutku sambil sedikit terkekeh

"Jadi, panggil nama saya aja jangan pake embel-embel 'Bapak'..." Kataku lagi sambil menekankan kata 'Bapak'

"Baik, Pak... E..Eh , maksud saya Sidik..."

Aku terkekeh ketika melihat Marcell jadi salah tingkah seperti ini.

"Hmmm... Tadi katanya ada yang ingin anda ceritakan dengan saya!?" Tanya Marcell

"Udah saya bilang, jangan seformal itu. Santai aja...." Aku kembali memperingatkan Marcell dan dia pun mengangguk.

"Jadi yangg ingin saya ceritakan sama kamu itu adalah tentang istri saya...." Kataku sambil menyandarkan punggungku di sofa

"Bu Fafa? Ada apa dengannya?"

"Jadi, sebelum kamu kesini Fafa sempat menelpon saya dia bilang katanya dia habis bermimpi kalau saya mengalami kecelakaan mobil..." Aku mulai menceritakannya pada Marcell

"Lalu..?"

"Saya jadi takut akan terjadi sesuatu di kemudian hari dengan Fafa..."

"Mungkin itu karena bapak, eh... maksud saya.. kamu gak ada di samping dia. Jangan berpikiran negatif dulu!!! Saya yakin itu cuma bunga tidur aja, karena saat ini kamu sedang tidak ada didekatnya..." Kata Marcell

"Ya.... Saya memang harus berpikir positif, mimpi ini hanya bunga tidur saja." Kataku berusaha membuang pikiran negatif ku terhadap mimpi Fafa.

Aku menyesap kopi milikku yang sudah tinggal sedikit, Marcell pun melakukan hal yang sama denganku. Namun, ketika aku melihat ke arah kamar ku tiba-tiba saja ada sekelebat bayangan yang melintas disana. Aku tidak bisa melihat jelas itu bayangan apa karena dia sangat cepat melintas di depan kamar ku.

Sidik Pov End

Setelah kepulangan Marcell, kini Sidik sedang berada di dalam kamarnya duduk manis diatas kasur king size miliknya sambil berkutat dengan laptop dan juga beberapa berkas miliknya. Dia masih saja memikirkan tentang mimpi istrinya itu. Sidik juga harus memikirkan bagaimana caranya dia bisa cepat pulang ke Indonesia.

Srett...

Seketika sekelebat bayangan melintas di samping kiri Sidik, dia hanya melirik sekilas melalui ekor matanya. Tiba-tiba saja angin berhembus kencang membuat berkas-berkas yang-semulanya rapih menjadi berterbangan ke segala arah. Sidik buru-buru mentup laptop miliknya dan kemudian dia bangkit dari kasurnya. Dia melihat ke segala penjuru kamarnya dan teryata ada sesosok bayangan hitam yang sedang melayang di atasnya.

"Hentikan...!!!" Seru Sidik, namun bayangan hitam itu tidak mendengarkan perkataan Sidik

"Tolong hentikan!!"

Lagi!! Bayangan hitam tersebut tidak mendengarkan perkataan Sidik dia malah terus melayang ke segala sudut kamar.

"Hentikan!..." Kata Sidik lagi

"HENTIKAN SAYA BILANG..." Sidik meninggikan suaranya, usaha tersebut berhasil membuat si bayangan hitam tersebut berhenti kemudian menghilang entah kemana.

"Siapa bayangan hitam itu, kenapa dia menganggu ku?" Batin Sidik. Dia membereskan kekacauan yang telah di buat oleh si bayangan hitam.

Jakarta, Indonesia

Sore ini Fafa dan juga Tiara sedang berada di salah satu taman di kompleks rumah mereka. Fafa dan Tiara duduk di bangku yang ada di taman itu sedangkan Queena sedang tertidur di dalam stroller bayi. Suasana di taman kompleks saat ini sedang ramai, banyak pedagang yang berjualan di pinggir taman.

"Kak...." Panggil Fafa, Tiara menoleh kearah Fafa

"Iya, Fa kenapa?" Tanya Tiara

"Tiba-tiba aku kepengen makan cilok yang disana itu...." Ucap Fafa sambil menunjuk pedagang cilok yang ada disebrang jalan taman.

"Mau Kakak beliin?" Tawar Tiara

"Enggak usah kak, aku aja yang beli sendiri. Kakak disini aja jagain Queena..."

"Kamu hati-hati...." Ucap Tiara, Fafa menganggukkan kepalanya kemudian beranjak pergi meninggalkan Tiara dan Queena.

Fafa berdiri di pinggir trotoar ingin menyebrang jalan. Namun saat Fafa ingin menyebrang, tiba-tiba saja ada seorang anak kecil berumur 7 tahun memegang tangan Fafa. Fafa terkejut dan menoleh ke arah si anak kecil tersebut. Ketika pandangan mata mereka bertemu, Fafa mematung, pandangan matanya tak lepas dari mata anak tersebut. Anak itu tersenyu kearah Fafa, namun Fafa hanya diam tidak membalasnya. Fafa seperti melihat sesuatu dari pandangan mata anak tersebut.

Seketika, Fafa meneteskn air matanya dan setelah itu dia mengalihkann pandangannya dari anak tersebut sambil menghapus air matanya yang masih saja mengalir.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Fafa

"Aku gak apa-apa tante..." Jawab anak tersebut dengan senyum yang terpancar di wajahnya

"Kamu mau es krim?" Seketika anak tersebut mengangguk antusias dan menggenggam tangan Fafa dengan sangat erat.


----------------------------------------------------
----------------------------------------------------

Alhamdulillah bisa Up juga akhirnya... Maaf ya karena Up-nya terlalu lama... jangan pernah bosen dengan cerita yang saya buat, dan maaf juga untuk update part ini hanya sedikit..

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan, tetap semangat walaupun dalam kondisi apapun.... Marhaban Yaa Ramadhan....

Jangan lupa kasih bintang sebelum membaca, terus komen juga yaa biar Authornya lebih semangat buat bikin part selanjutnya.☺️

follow juga akun Instagram saya di @aisyah_asmkb dan follow juga akunn TikToknya di @Aisyah_23 nanti akan di follback sama Author🤗☺️

Salam manis dari Author💜💜🥰🥰

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang