#6

4K 225 54
                                    

1 bulan kemudian

Fafa baru saja selesai mandi, dia keluar dari dalam kamar dan melihat Tiara yang sedang memasak di dapur membantu Arum. Sedangkan Sidik? Untuk sementara waktu, dia membantu Yusuf di kantor dan tak lupa dengan pekerjaan dia di Swedia.

"Masak apa mah?" Tanya Fafa yang sekarang sudah berada di dapur

"Ini... Mama ingin membuat capcai...." Ujar Arum, Fafa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sini ka, aku bantu potongin sayurannya..." Seru Fafa

Mereka bertiga asik bergelut di dapur, tak jarang mereka tertawa bersama karena lelucon yang Fafa buat.

Tak lama, mereka telah menyelesaikan masakan yang mereka buat, Arum pamit ke halaman belakang rumah sedangkan Fafa dan Tiara sedang menata makanan di meja makan. Tiba-tiba saja, perut Tiara terasa sangat sakit, bahkan tiara sampai berpegangan pada meja makan, keringat bercucuran di kening Tiara.

"Ka Tiara.... Kaka kenapa?" Tanya Fafa bingung.

"Perut kaka sakit...!!!" Ujar Tiara sambil menahan rasa sakit.

Seketika Fafa melihat cairan bening di yang mengalir di kaki Tiara. Sontak Fafa membulatkan matanya.

"MAMA...." Teriak Fafa dengan wajah panik sambil membantu Tiara menopang tubuhnya.

"MAMA.... TOLONGIN KA TIARA MAH....." Teriak Fafa lagi, Arum masuk dengan tergesa-gesa ketika mendengar suara Fafa begitu kencang.

"Ada apa sayang kamu teriak-teriak sampe kayak gitu?" Tanya Arum bingung, "Ya ampun Tiara...." Seru Arum terkejut ketika melihat kondisi Tiara.

"Sayang... Cepat kamu siapkan mobil!! Kita bawa Tiara ke rumah sakit sekarang!!". Ujar Arum.

"Maahh... Ssaakkiitt..." Ucap Tiara merintih kesakitan.

Tak lama, Fafa kembali masuk, tanpa di sengaja, fafa melihat kuntilanak yang sedang menatap Tiara. Sontak Fafa langsung menghampiri Tiara dan Arum.

"Ayo mah cepetan...!!!" Ucap Fafa sambil membantu Arum memapah Tiara. Sesekali, mata Fafa melirik ke arah kuntilanak yang sedang memperhatikan Tiara.

Mereka bertiga menuju rumah sakit dengan Fafa yang menyetir mobil. Setelah hampir 20 menit, mereka sampai di depan ruang IGD. Fafa turun terlebih dahulu.

"Suster... Tolong...." Teriak Fafa, kemudian membuka pintu mobil

Para suster datang dengan membawa brangkar kemudian menidurkan Tiara diatas brangkar. Arum ikut masuk ke dalam sedangkan Fafa sedang menghubungi Sidik.

"Halo... Cepetan kamu ke rumah sakit! Ka Tiara akan melahirkan. Dan jangan lupa kasih tau Papa!!" Fafa langsung memutus sambungan teleponnya. Kemudian Fafa ikut masuk ke dalam menyusul Arum.

Fafa duduk di kursi panjang yang ada di depan ruang bersalin, matanya terus memperhatikan sekitar, takut hantu yang ada di rumah tadi mengikutinya sampai ke sini.

"Mah dimana Tiara?" Tanya David yang baru saja datang menghampiri Arum.

"Tiara sedang ditangani dokter, kita berdoa saja agar Tiara dan calon anak kalian baik-baik aja..." Ujar Arum.

Tak lama Yusuf dan Sidik sampai di rumah sakit, mereka berdua langsung menuju ke ruang bersalin.

"Mah..." Panggil Yusuf

Arum langsung memeluk suaminya itu, sedangkan Sidik menghampiri Fafa yang sedang duduk.

"Kamu gapapa?" Tanya Sidik

"Aku gapapa...." Jawab Fafa, "Cuma aku khawatir kalau hantu yang ada di rumah tadi ngikutin ka tiara sampe ke sini...." Lanjut Fafa

"Hantu??" Tanya Sidik bingung

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang