#7

4.3K 236 77
                                    

Saat ini Fafa sedang menjaga Tiara seorang diri, David sedang memeriksa pasien, Sidik sedang membeli makan untuk Fafa, dan kedua orang tua mereka pulang kerumah. Fafa duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Aduh... Kebelet lagi..." Gumam Fafa. Dia langsung pergi ke dalam kamar mandi.

Tiara terbangun karena mendengar suara Queena menangis. Tiara menoleh ke arah ranjang Queena. Tiara membulatkan matanya ketika dirinya melihat sesosok kuntilanak berada di dekat ranjang Queena.

Tiara ingin bangkit, namun badannya tidak bisa di gerakkan sama sekali, ingin teriak namun lidahnya terasa kelu. Tiara ketakutan ketika kuntilanak itu menyeringai ke arahnya.

Tak lama, Fafa keluar dari dalam toilet. Tubuh fafa menegang ketika melihat Queena sudah berada dalam gendongan kuntilanak tersebut. Fafa melirik kearah Tiara yang menangis.

Fafa berjalan ke arah Tiara, ia berusaha menenangkan kakak iparnya itu kemudian Fafa berjalan mendekati kuntilanak tersebut.

"Jangan bawa Queena...." Seru Fafa

"Kalau kamu mau bawa Queena, hadapi dulu aku..."

Kuntilanak itu menatap Fafa dengan tatapan yang sangat menyeramkan. Fafa tak mau kalah, dia menatap balik kuntilanak itu.

Tidak ada aura negatif yang dipancarkan oleh kuntilanak itu, namun hanya ada aura kesedihan disana. Fafa berjalan semakin mendekat dan jarak Fafa dan kuntilanak itu hanya berbatasan dengan keranjang bayi.

Fafa harus cepat-cepat mengambil Queena dari tangan kuntilanak tersebut kalau tidak bisa-bisa berakibat fatal bagi Queena

"Aku tahu kamu ini orang baik, aku mohon jangan sakiti Queena" Ujar Fafa

"Aku juga tahu kalau kamu belum mengiklaskan jika anakmu pergi. Jadi tolong! Berikan Queena padaku" Kata Fafa lagi

"Tidak akan aku menyerahkannya padamu".

"Tapi itu bukan anak kamu" Balas Fafa cepat dengan sangat tenang nya.

Tiara hanya bisa menangis di atas berangkar, kuntilanak itu menunduk menatap wajahku Queena yang menangis. Ia pun ikut menangis, tangisan yang sangat pilu

"Serahkan Quina padaku" pinta Fafa

Ceklek...

Pintu ruangan terbuka Fafa dan juga Tiara melihat kearah pintu. Fafa melihat keterkejutan Sidik, saat Sidik akan membuka mulutnya dengan cepat Fafa memberi kode pada Sidik agar tetap diam. Kemudian Fafa menyuruh Sidik untuk berada di dekat Tiara

"Jika kamu membawa Queena, kamu salah besar!! Karena Queena bukan anak kamu, dan kamu harus bisa menerima takdir, jika kamu dan anak kamu sudah tidak ada" Ujar Fafa sambil berjalan pelan menghampiri kuntilanak itu.

Ketika kuntilanak itu lengah, Fafa langsung mengambil Queena dari tangan si kuntilanak tanpa ada rasa takut sama sekali. Tangis kuntilanak itu semakin pilu ketika Fafa mengambil Queena dari tangannya.

"Tolong bantu aku untuk kembali ke alamku" Ucap kuntilanak itu dengan suara yang sangat lirih

"Aku akan menolongmu!! Aku harap setelah ini kamu bisa lebih menerima takdir dan arwah kamu bisa tenang!!" Fafa langsung melafalkan doa membantu kuntilanak itu kembali ke alamnya. Kuntilanak itu menangis dengan sangat pilu dan kemudian dia menghilang.

Fafa bisa bernapas lega karena kuntilanak itu pergi dan Queena tidak kenapa-kenapa. Fafa menyerahkan Queena pada Tiara yang masih saja terisak

"Maafin mama ya sayang" Ujar Tiara lirih

"kamu nggak apa-apa?" Tanya Sidik khawatir

Fafa mengusap perutnya lalu tersenyum "Aku nggak apa-apa..." Jawab Fafa

My Indigo 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang