NET(넷) : Oppa versi lokal

30 9 2
                                    

Sore yang cerah ini gadis tengil yang tengah gembira atas kepulangan kamera kesayangannya itu berjalan sambil memotret awan-awan sekitar. Wajah yang dihiasi senyuman itu tak henti-hentinya mengembang menggambarkan kebahagiaan yang ada pada dirinya.

"Ga main-main bang Asep servis nih bagus banget kayak beli baru aja!"Aisyah melihat foto-foto yang barusan ia potret.Hasilnya sangat bagus sekali.Ini adalah hobi yang sangat ia sukai sejak duduk dibangku SMP.Dalam ekstra kulikulernya yaitu petualang Alam Aisyah pun mulai minat memotret dunia luar. Hasilnya pun memperoleh pujian dari guru pembimbing sampai hasil potretannya dimasukan kedalam Esensi sekolahan.

Aisyah kembali mengarahkan lensa kamera kesebuah tukang cilok yang tak jauh dari ia berdiri. CEKREKKKK jepretannya membuat sang tukang cilok yang tengah melayani pelanggannya menoleh kearah Aisyah.

"Assalamualaikum mang Ujang!"Salam Aisyah menghampiri si penjual cilok bernama Mang Ujang.

"Waalaikum salam neng Aisyah!"

"Mang Senyum mang,biar Aisyah poto!"Aisyah kembali memotret mang ujang.Pria berumur 27 tahun itu tersenyum lebar dengan gayanya yang cool mencoba sebaik mungkin dalam bergaya.

CEKREKKK

"Wah hasilnya bagus mang!"Kata Aisyah sambil memperlihatkan jepretannya.Mang Ujang merasa bangga melihat wajahnya yang lumayan tampan "Widihh bagus pisan eyy!ternyata mang ujang ganteng juga ya neng!"Ucap Mang Ujang denga kekehannya.Aisyah mengangguk mengiyakan ucapan mang Ujang si tukang cilok langgananya itu.

"Kamera baru neng?"

"Enggak mang.Ini udah lama cuma abis diservis aja!"Kata Aisyah sambil menimang-nimang kameranya.

"Mang pesen cilok dong.Kayak biasa,pedes pake banget yah?"

Mang Ujang mengangkat jempolnya dan segera membuatkannya untuk Aisyah.Sembari menunggu,gadis itu sesekali memotret keadaan sekitar seperti orang yang berlalu lalang,anak kecil tengah bermain,dan para pengendara motor yang bersliweran dijalan semua ia potret.

Pesanan Cilok Aisyah sudah jadi,Aisyah segera membayar dan pamit pergi pada mang Ujang.
"Neng nanti dicuci yah potonya!atau kirim ke WatsAppnya mang ujang boleh kan?"

"Apasih yang ga boleh buat mang Ujang?"Goda Aisyah diiringi gelak tawa.

Setelah dari tungkang cilok langganannya,kini tujuan selanjutnya yaitu Rumah Andin.Tak butuh waktu lama hanya belok kiri dan sudah sampai dirumah bercat biru.Aisyah segera mengetuk pintu.

"Assalamualaikum!"Salamnya pada sang penghuni rumah.Namun tidak terdengar orang yang menjawab salamnya.Aisyah mencoba mengulangnya dengan suara agak keras.

"Assalamualaikum!"

belum juga ada yang menjawabnya.Aisyah menarik nafas lalu mengencangkan suaranya.

"ASSALAMUALAIKUUUUUMMM!"

4 detik berlalu tidak ada orang yang menjawabnya.Aisyah penasaran kemana sipenghuni rumah ini,padahal pintunya terbuka lebar tapi manusianya hilang.Karen tidak ada yang menjawab,Aisyah mencoba masuk saja.Tapi Matanya melirik kesisi kiri.Sebuah bel kecil yang terpasang ditembok.Alamakkkkkkkk:v

"Ngapain gue treak treak klo ada bel!"Geramnya.Ia pun segera memencet bel tiga kali dan tak lama seorang wanita paruh baya yang berpakaian seperti petani dengan topi yang tengahnya dibiarkan bolong.

"Eh Aisyah,ada apa sayang?cari Andin yah?"Tanya Bu Hanum yang sudah tau maksudnya kemari.Aisyah mengangguk.

"Ada dikebun yuk masuk!"Ajaknya.

Sampainya dikebun Aisyah terkagum melihat perkebunan milik pak Heru.Banyak sekali anggur-anggur menggantung yang sudah ranum.Segar dan manis pastinya.Aisyah mengarahkan lensa kamera yang ia bawa lalu memotretnya. "Aisyah bentar yah,ibu panggilin Andinnya dulu!"Ucap Bu Hanum dan gadis itu mengangguk.

THE OUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang