Cowo yang berada di sebuah ruangan 10x5 m dengan cat serba putih itu tengah terbujur diranjang rumah sakit.
Sudah 1 jam pak Aji dan keluarganya menunggu Glen yang tak sadarkan diri. Anaknya pak Aji yaitu Dodit,menemukan Glen yang pingsan diruang makan saat dirinya hendak mengantarkan lauk untuk Glen.
Waktu sudah menunjukan pukul 12.30 dan Glen belum sama sekali siuman. Hari ini Pak Aji ada tugas mengantarkan majikannya pergi.
"Bu,bapak gak bisa lama-lama disini. Hari ini majikan bapak mau pergi jadi bapak harus nganterin. Ibu gak papa kan disini sama Dodit."
"Gak papa pak. Biar ibu dan Dodit jagain" jawab wanita paruh baya itu yang tak lain istri Pak Aji.
Pria yang berdiri itu mengangguk dan bersalaman dengan istri dan Anaknya.
Tak lama setelah kepergian Pak Aji,tubuh Glen mulai bergerak dan artinya cowok itu mulai sadar dari pingsannya.
"Bu, Glen udah sadar" seru Dodit melihat Glen yang sudah membuka matanya.
Keduanya langsung menghampiri Glen
"Alhamdulilah nak Glen, sudah sadar"
Glen mulai memposisikan diri untuk duduk. Kepalanya masih berdenyut dan sedikit pusing. Pertama yang ia lihat adalah ruangan ini lagi.
Mengapa dirinya bisa kembali kerumah sakit ini lagi.
"Lo dirumah sakit. Tadi Lo pingsan di ruang makan." Kata Dodit datar. Emang cowok itu selalu berekspresi datar tidak ada raut muka senyum,atau apalah. Nada bicaranya dan ekspresi nya pun sama.
Glen ingat saat dimeja makan dirinya merasa kepalanya berdenyut hebat dan beberapa kemudian ia tidak ingat lagi.
"Sekarang Lo istirahat aja. Dokter bilang,ingatan Lo udah pulih. Apa Lo udah ingat siapa keluarga Lo?"
Pertanyaan Dodit membuat memori Glen muncul. Yah sekarang dia ingat siapa keluarganya dan dimana rumahnya. Semua Glen sudah mengingatnya dari awal ia mengalami kecelakaan.
"Bu ayo kita pergi biar Glen istirahat. Ibu belum makan kan tadi pagi?"tanya Dodit.
Istri pak Aji menggeleng.
"Gue Ama ibu gue mau keluar dulu"
Glen mengangguk dan mereka pun membiarkan Glen sendirian.
Cowok itu mengusap wajahnya. Apakah dirinya harus pulang menemui keluarganya lagi. Padahal waktu itu cowok itu sangat marah kepada kedua orang tuanya. Dan masalah itulah yang membuat dirinya stres.
Mengingat bagaimana keluarganya bersikap tidak adil kepada Glen.Apakah ia harus pulang kerumahnya lagi?Tidak ia tidak akan pulang ke rumah.
Biar kan saja toh mereka juga sudah tidak menganggap keberadaan Glen sebagai anaknya. Mereka hanya mempunyai adik Glen yg sok pintar dan selalu dipuji-puji karena Prestasinya.Jika benar Glen adalah anaknya pasti keluarganya akan mencari keberadaan Glen.
Tapi nyatanya tidak ada satupun yang peduli padanya. Cuma kurcaci itu yang selalu datang setiap hari.
Itulah mengapa Glen sangat membenci kedua orang tuanya. Biarkan ia menjadi anak durhaka. Ia muak setiap hari selalu dibanding-bandingkan dengan adiknya.
Ia akan tetap tinggal dirumah itu. Tapi ia juga harus pergi ke rumahnya untuk mengambil beberapa pakaian dan barang-barangnya.
Saat cowok itu tengah melamun,Dodit datang dan menghampiri Glen.
Ah cowok itu lagi. Glen sangat tidak menyukai ekspresi wajah anak dari Pak Aji itu. Tidak ada mirip-mirip nya sama sekali dengan ayahnya yang sangat ramah.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE OUR DREAM
De TodoKisah 4 gadis yang menjalin persahabatan sejak duduk dibangku SMP. Gadis yang selalu bersama dalam suka maupun duka. Hingga mereka mulai mengenal sebuah mimpi,mimpi yang sudah melekat dihati mereka. Akankah mimpi itu akan bisa mereka gapai?atau han...