Anyeong haseyo:))
Hari minggu adalah hari dimana Aisyah membantu kedua orang tuanya berjualan dipasar.Kali ini gadis itu harus bangun lebih awal.Rutinitas setiap minggu harus wajib ia laksanakan karena hanya liburlah Aisyah dapat membantu kedua orang tuanya berjualan.
Setelah shalat subuh Aisyah segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,rasa dingin air yang menyentuh kulitnya membuat ia menggigil kedinginan.
Selesai mandi,Aisyah kini bersiap siap menuju kepasar.Karena hari ini libur jadi ia hanya bersama ayahnya dan ibunya mengurusi rumah.
Aisyah dan Ayahnya menaiki motor dengan ranjang yang berisikn ekor ayam segar.Gadis itu naik dijok tengah diatara ayam-ayam tersebut.Merekapun berangkat bersama menuju pasar yang jaraknya lumayan jauh,sekitar 4 kilometer.
Dalam perjalanan pun Aisyah tidak banyak bicara karena rasa ngantuknya yang tiba-tiba menyerangnya membuat Aisyah hampir jatuh.
"Aisyah gak usah gerak-gerak!"Tegas Pak Yudha.
"Iya Yah!"
Setelah menempuh perjalanan 15 menitan motor pak Yudha memasuki kawasan gerbang yang bertuliskan 'PASAR ANGGREK JAYA'. Sudah banyak para penjual yang berdatangan untuk menjual barang dagangan mereka,padahal waktu menunjukan masih sangat pagi.Bahkan sang suryapum belum juga memunculkan sinarnya.
Aisyah dan Pak Yudha segera memarkirkan motornya kesebuah perumahan yang khusus parkir.Satu persatu Ekor Ayam ia masukan kesebuah tas besar.Mereka harus berjalan lagi masuk kepasar dalam.
Ruko pak Yudha tidak terlalu besar disana bukan hanya pak Yudha saja yang berjualan ayam,masih banyak lagi para penjual daging seperti ikan,daging sapi,dan kerbau.
"Syah tolong tata Ayam-ayamnya yah ayah mau ketoilet sebentar!"Seru Pak Yudha.
"Iya Yah!"Aisyah segera menatap Ayam-ayamnya dengan rapi agar para pembeli tertarik dengan dagangannya.Selesai menata Aisyah kini duduk sambil memandang keadaan sekitar pasar.Satu persatu para pembeli mulai berdatangan.
Seorang ibu-ibu berdaster pink menghampiri Aisyah sambil menatap ayam-ayam yang aisyah jual.
"Dek ayam sekilo berapa?"
"Sekilo ehmmm...!"Aisyah bingung harus jawab apa.Ia mencari-cari Ayahnya yang dari tadi belum balik dari toilet. Ibu berdaster pink itu menatap wajah bingung Aisyah.
"Dek kenapa?"
"Ehh gak papa bu!ibu mau beli berapa?"tanya Aisyah.Ibu itu berfikir sejenak dan berkata "Dua kilo yah dek dada sama paha!"
Aisyah mengangguk dan mengambil satu ekor ayam lalu memotong-motongnya jadi beberapa bagian.Ibu itu sedikit heran dengan cara memotong Aisyah,mengapa iamemotong seolah tidak tega dengan seekor ayam.Dalam benak ibu itu,Apakah aisyah seorang penjual ayam sungguhan?dari cara memotongnya saja membuat ibu itu ragu.
"Asiyah kamu ngapain motong-motong ayam kek gitu?"Ayahnya yang baru datang merasa bingung dengan apa yang dilakukan putrinya.
Aisyah menoleh dan merasa lega "Ini yah ada yang beli!"
"Kok kamu potongnya kek gitu?"tanya pak Yudha heran.
"Abis Aisyah ga tega yah!"
"Kamu ini,sini biar Ayah aja!Berapa bu?"
"2 kilo pak!"Segera Pak Yudha memotong motong Ayam dengan cepat dan tentunya membuat Aisyah ngilu melihatnya.
Aisyah memilih duduk dan menonton saja.Karena tidak ada kegiatan,iapun mengambil ponselnya dan mencoba mengecek notif WattsApp.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OUR DREAM
Ngẫu nhiênKisah 4 gadis yang menjalin persahabatan sejak duduk dibangku SMP. Gadis yang selalu bersama dalam suka maupun duka. Hingga mereka mulai mengenal sebuah mimpi,mimpi yang sudah melekat dihati mereka. Akankah mimpi itu akan bisa mereka gapai?atau han...