Untuk yang pertama kalinya gue berusaha ampe segininya, semoga ini berhasil kalaupun nanti tidak? Tak apa!Awali pagi dengan senyum tapi, jangan sampai senyum sendiri karna jatohnya kayak orang gila
Hari ini bang Vano tidak bisa ngantar gue makanya gue naik bis tadi ke sekolah dan syukurnya kelas masih sepi, ketiga curut itu juga belum datang
Sebelum menyimpan kotak bekal itu di laci Farel, gue sisipkan note diatasnya
-secret admirer
Sip! Semoga aja Farel suka dengan kentang gorengnya
Duarr!!
Suara pintu itu hampir buat gue jantungan dan sialnya lagi dibalik pintu itu muncul wajah Aldo yang lagi senyum jahil
"Hayooo! Ngapain lo?" Kata Aldo seraya masuk ke kelas gue dan menghampiri gue
"Apa sih!" Ketus gue
"Ceh jadi secret admirernya Farel hahaha, datang ke gue yak kalau lo jadian sama Farel, gue mau syukuran" jeda "yah itupun kalau lo berhasil sih" ejek Aldo meremehkan
Gue menarik napas pelan
"Do ini masih pagi, gue males ribut sama lo" jeda "mau gue jadian atau gak sama Farel nantinya itu bukan urusan lo!"Dapat gue liat Aldo hanya tertawa pelan melihat respon gue
"Iya deh iya, semangat yah jadi secret admirer" ucap Aldo dengan nada mengejek
"Ihhh nyebelin banget sih!" Gerutu gue "lo ngapain sih masih disini, sana kembali ke habitat lo!" Sambung gue
Aldo melirik jam tangannya lalu, mengacak rambut gue
"Ini baru mau keluar, sante aja napa" sembari berjalan keluar dari kelas gueBarulah gue bisa menarik napas legah
"Ya Allah kenapa sih Aldo itu suka banget ganggu hidup hamba mu yang baik dan cantik ini? Tolong jauhkan dia dari aku ya Allah" itulah doa gue di pagi hari
Dan gue akan berdoa jika makhluk jadi-jadian seperti Aldo datang ganggu gue
***
10:13"Baik anak-anak kerjakan tugas kalian di rumah, minggu depan di kumpul ya" ucapan terakhir yang di lontarkan ibu Tina di kelas gue
Rasanya sangat senang dan hampir semua teman-teman gue merenggangkan otot-otot yang tadinya kaku memperhatikan pelajaran
Gue natap kearah bangku Farel dan yap! Farel udah nemuin bekal yang gue simpan tadi pagi
Gue terus menatap berharap Farel memakannya
Namun, hasilnya nihil bekal gue di kasih ke Yuda
Gue menelan ludah sendiri berulang kali
Ada rasa kecewa juga tapi, besok gue bakal coba lagi
Tiba-tiba aja suara Farah membuyarkan lamunan gue
"Kita ke kantin yuk" ajak Farah
Dan gue balas dengan anggukan
Di kantin-
"Lo kenapa sih? Tumben gak banyak bicara? Biasanya susah banget di suruh diam" kata Meli yang sejak tadi merhatiin gue
"Ah? Gak, gue cuman lagi radang tenggorokan nih jadi gak pengen banyak bicara" elak gue
Tere menatap gue penuh arti seakan tau apa yang terjadi sama gue
Dan gue balas dengan senyum pahit
"Gue gabung yah" tiba-tiba aja Aldo ikut gabung sama kita semua dan dengan pedenya dia ngajak dua temannya. Gilak nih anak
Dengan ekspresi jijik gue menatapnya tajam
"Eh bekicot lumpur! Ngapain lo gabung? Hah? Masih banyak tempat duduk tuh disana!" Gerutu gue"Emang nih tempat punya nenek moyang lo? Suka-suka gue dong" timpalnya dengan nada songong
Gue menjerit kesal, ingin rasanya garpu yang ada di tangan gue, mau gue tancap ke perut Aldo "ihhhhh, tapi lo gak ada hak buat gabung bareng kita"
"Mulai sekarang gue udah punya hak"
Gue tersenyum iblis "sejak kapan!" Gue mulai meninggikan suara
"Sejak Meli sama Niko pacaran!" Jawabnya dengan santai
Sedang gue, Farah dan Tere menatap Meli dengan seksama seraya kompakan ngomongnya
"Beneran Mel? Sumpah lo?"Meli terlihat kikuk dan menatap Niko yang berada disamping Aldo
"Mel sumpah demi apapun alasan lo, secinta apapun lo sama Niko tapi, gak harus temannya nih bekicot jugakan yang lo pacarin?" Celoteh gue yang masih gak percaya
"Sorry yah semuanya, gue gak pernah cerita" jeda "tapi, percaya deh gue beneran gak tau kalau Niko ini ternyata temannya Aldo" jelas Meli pada kita semua
Gue berdecak kesal dan menatap Aldo tajam
"Kenapa liatin gue? Naksir lo sama gue?" Tukas Aldo yang merasa gue liatin
"Pede gilak lo, najis gue sama lo!" Jeda "gue jadi gak nafsu makan, gue mau ke kelas" kata gue seraya bangkit dari duduk
"Yailah Ren, makanan lo udah abis kali sok-sokan gak nafsu lagi" ucap Tere mengejek
Dapat gue liat Farah dan lainnya tertawa kecil
"Tau ah males gue!" Ketus gue lalu, meninggalkan mereka semua
Dengan kaki yang gue hentakkan sepanjang jalan, gue jadi pusat perhatian. Bodo amat!
Di koridor gue gak sengaja berpapasan dengan Farel dan kalian mau tau gimana keadaan jantung gue? Gilak udah hampir copot bro! Ok fix ini alay tapi itu kenyataannya
"Senyum gak yah?" Batin gue
Set! Farel lewat tepat dihadapan gue dan untuk pertama kalinya bibir gue kikuk mengukir senyuman, toh dia juga cuek bebek aja dan terus berjalan
Dingin
Gue baru tau kalau Farel sedingin itu, padahal gue sama dia udah hampir 1 tahun sama-sama. Ah taulah!
Gue berbalik kearah Farel sembari menatap punggungnya yang belum jauh dari pandangan gue
Kata orang kalau kita hitung 1 sampai 3 dan orang yang kita liatin itu berbalik, itu artinya orang itu tau feelnya kita
Gue coba "1,2...3!" Kata gue berbisik
Yes! Farel berbalik ke gue, dia ngeliatin gue dan hasilnya gue hampir jatuh karna kesandung tempat sampah. Sial
Tak henti-hentinya gue menjerit kegirangan, FAREL BALIK CUY!!
Bug!
Tadi gue hampir aja jatuh, sekarang jadi jatuh beneran-_-
Tapi, rasa sakit ini bisa ketutup dengan rasa bahagia gue karna, Farel liatin gue tadi, ahhh..
***
Hahaha jadi ngakak sendiri pas nulis ini😆😆
Jangan kapok untuk terus baca yah readers💞 makasih❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
MERIDIANE
Teen Fiction"MERIDIANE" : Garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit. Sama halnya dengan Lauren Aleta dan Aldo Prayoga yang dihubungkan dengan garis khayal.