-Evanoal Reovard-
Author pov
Mungkin ini adalah batu ke 99 yang Lauren lemparkan ke danau, hingga matahari tak lagi menampakkan cahayanya
Masih dengan raut wajah yang kusut, serta kesedihan yang sama
Lauren sampai harus lupa untuk pulang ke rumah, oh tidak! Bahkan untuk mengingat pulang saja Lauren tidak ingin
Berulang kali Lauren menarik dan membuang napasnya secara kasar sembari menepuk pelan dadanya yang terasa sesak
***
Tok..tok..tokTak henti-hentinya tangan kekar milik Vano mengetuk pintu kayu yang berada dihadapannya hingga, muncul lah seorang pria dari balik pintu itu
"Eh bang Vano" tukas pria itu begitu melihat Vano yang sedang menampakkan ekspresi cemas
"Lo liat Lauren gak? Tadi Lauren pulangnya bareng siapa? Apa jam begini dia ada ekskul yah? Atau ada rapat mungkin? Kenapa belum pulang?" Bertubi-tubi pertanyaan yang dilontarkan oleh Vano dengan raut wajah yang cemas
Kini bukan hanya Vano saja yang memasang ekspresi itu melainkan, Aldo juga ikut merasa cemas
"Tadi sih gue ketemu dikoridor sekolah bang, cuman pas pulang gue gak liat Lauren lagi" jawab Aldo
Vano berdecak cemas
"Abang minta tolong yah sama lo, cari Lauren yah? Atau lo hubungi teman dekat Lauren, siapa tau aja dia ada disana"Dengan sigap Aldo mengangguk dengan cepat "ok bang, tapi Aldo ganti baju dulu"
"Okok, makasih banget yah" ucap Vano sebelum akhirnya kembali ke rumah
Bukan Vano tidak mau mencari Lauren hanya saja, Vano baru saja menyelesaikan banyak tugas kantor sampai menguras banyak tenaga, itulah sebabnya akan lebih baik jika Vano meminta tolong pada Aldo
Aldo melajukan mobilnya dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup tinggi. Di tengah perjalanan, tangan Aldo yang satunya sibuk mencari nomor telpon Tere sedang yang satunya sibuk memegang kendali stir mobil
Diangkat
"Kenapa do?" Terdengar suara Tere dan sebrang sana
"Lauren sama lu gak?"
"Gak, kenapa emang?"
"Dia belum pulang, abangnya nyariin dia"
"WHAT! Lauren belum pulang?" Teriak Tere sampai membuat kuping Aldo sakit
"Sante dong gak usah teriak juga" jeda "eh ini gue lagi nyariin dia, lo mau ikut bantu gak? Temen lo nih ngerepotin gue aja"
"Eh combro angus, yang ikhlas napa? Gue bukannya gak mau ikut bantu, cuman gue lagi di rumah sakit temenin oma gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
MERIDIANE
Teen Fiction"MERIDIANE" : Garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit. Sama halnya dengan Lauren Aleta dan Aldo Prayoga yang dihubungkan dengan garis khayal.