10:15
Dimana jam segini yang selalu di nantikan seluruh murid sekolahan
Pasalnya, niat sebenarnya mereka bersekolah adalah meminta uang jajan dan menghabiskannya di kantin. Bukan begitu? Bilang aja iyaGue, Tere dan Meli tengah menikmati semangkuk bakmi bu Lilis dan segelas teh botol
Semua sibuk melahap makanannya masing-masing
Mengingat pengakuan bang Vano semalam gue jadi membatasi diri gue sendiri, sepertinya gue udah mulai khawatir dengan kesehatan gue sendiri
Niatnya sih pengen cerita sama mereka tentang penyakit gue tapi gue gak mau mereka punya beban dan terlalu khawatir jadi sebaiknya gue terlihat biasa saja
"Ohiya Ren" Tere memulai membuka pembahasan
"Hm" gue bergumam sebagai jawaban
"Gue dengar nih ada murid baru di kelas ips 1, orangnya ganteng loh" jeda "baru 3 hari masuk di sekolah ini udah banyak banget yang fans sama dia tapi gue belum liat sih cuman dengar anak-anak cerita aja"
Gue menghela napas pelan
"Urusannya sama gue apa?""Yailah Ren kayak gak tau maksud Tere aja" cerocos Meli setelah habis mengesap teh botolnya
Kini pandangan gue kearah Meli dan menatapnya bingung
Mereka berdua itu sebenarnya aneh dan sedikit seperti alien kesasar tapi entah kenapa gue sayang banget sama mereka
Meli tersenyum tanpa dosa sambil menepuk bahu gue yang kebetulan gue duduk bersebelahan dengan Meli
"Hati lo kan abis patah karna Farel, lo gak ada niatan gitu buat dekatin anak baru yang dimaksud Tere tadi?" Goda Meli sambil senyum jahil
"Gak" ucap gue singkat
Capek gue ditikung mulu
Pandangan gue kembali kepada makanan yang ada di hadapan gue dan melahapnya
"Serius lo? Biasanya lo paling gercep soal cogan" celutuk Tere
Kata-kata Tere barusan kembali mengalihkan pandangan gue
"Gue serius" jawab gue seadanya
"Oh gue ngerti lo belum bisa kan move on dari Farel?" Tanya Meli
Perkataan Meli barusan memang benar mungkin karna Farel udah nolak gue sebelum gue mulai berjuang
Gue cuman tertawa miris mendengar itu lalu menghentikan aktivitas makan bakmi gue
"Dengar yah baik-baik, gue bukan gak bisa move on dari Farel hanya belum sekarang aja mungkin 5 menit kedepan atau 30 detik kedepan" gue menghela napas lalu lanjut berbicara "gue ini cuman cewek yang terjebak dengan masa lalu jadi gue butuh seseorang yang bisa narik gue keluar dari masa lalu itu, perihal itu kalian gak usah salah paham atau berasumsi bahwa yang bisa menarik gue keluar itu adalah seorang pria yang datang menjadi pahlawan dan pergi sebagai pengecut! Bisa saja kalian? Atau bang Vano? Atau mungkin mama gue? Hal-hal yang buat gue bahagia iyakan? Capek gue ngejar cowok yang nengok aja ogah ke gue jadi stop untuk semua ini" jelas gue panjang lebar kepada mereka
Dan sialnya mereka hanya merespon gue dengan mulut yang terbuka seolah yang ada dihadapannya ini adalah kepala sekolah yang memberikan pidato pada muridnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MERIDIANE
Novela Juvenil"MERIDIANE" : Garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit. Sama halnya dengan Lauren Aleta dan Aldo Prayoga yang dihubungkan dengan garis khayal.