Keras kepala

18 10 0
                                    

"Ru.. Ru... AaaRuuuuu"

Paling Aru mencari sumber suara itu. Ternyata Dito si biang kerok suka buat Aru kesal sendiri.

"Apa", datar banget suaranya
"Ru, boleh gak lo sapa gue dengan nada yang manis, lembut bak putri salju?"
"Gak"
"Au ah malas ngomong sama lo"
"Ya udah"
"Eh Ru tunggu, gue pengen ngomong"
"Katanya lo malas ngomong sama gue?"
"Heheh gak lah Ru, masa Dito si tampan ini malas ngobrol sama Si Aru super nyebelin dan dingin bagaikan salju di padang pasir",
"Lo ngejek apa muji?"
"Hehehe gak dua duanya, gini Ru lo udah lihat pengumuman di mading kampus?"
"Gak"
"Kenapa?, Ru ada informasi soal event yang gue ngomongin kemaren"
"Oohh"
"Kok oh doang?"
"Terus apa?"
"Ikut ya Ru!, dulu kan lo suka ikut event kek gituan dan lo selalu menang"
"Itukan dulu"
"Ruuu.. Plice satu kaliii aja"
"Gak Dit, gue males"
"Aah lu mah"
"Udah lo ke kelas sekarang!, nanti lo telat ini udah mau jam sembilan"
"Kalau lo?"
"Ya gue ke kelas juga la Dit"
"Ok Ru, tapi gue gak akan nyerah sampe lo mau ikut event itu"
"Smoga berhasil Bro"

Dito berhenti dari langkahnya dan hanya melihat Aru berjalan semakin jauh karena kelas Dito berlawanan arah dengan kelas Aru, dan Dito hanya melihat Aru melambaikan tangan dari belakang, yang dipikirkan Dito sekarang tak lain ialah harus buat Aru ikut event itu, apa pun caranya, walau Dito tahu itu sangat sulit bagaikan memecahkan soal matematika tanpa adanya rumus, karena Aru adalah anak yang keras kepala dan teguh pada pendirian.

Rasa dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang