Baru berdiri di depan pitu rumah, lagi lagi Aru mendengar perdebatan kedua orang tuanya itu, ragu di wajah Aru untuk melanglah masuk, tidak ada niat, ia ingin lari, tapi kemana?, hanya ke planet lain tujuan Aru saat ini tapi ia tidak mendapatkan kendaraan, doraemon tidak meminjamkan pintu kemana sajanya untuk Aru, jika Aru astronot ia akan segera pergi dari bumi ini, hilang bak ditelan angin tak terlihat tapi bisa terbang kemana saja tanpa pantaian satu pasang matapun.
Satu langkah menggenggam gagang pintu, -Ceklek, pintu terbuka suara perdebatan dua insan itu semakin merambat di telinga Aru, muak hendak teriak tapi tidak bisa, kenapa? Jangan tanya aku tidak tahu jawabannya.Aru telah berhasil masuk dan membuka pintu kamarnya, melempar tasnya ke arah sembarangan, menutup telinganya dengan kedua telapak tangan, hendak menghindar tapi tidak bisa, kenapa? Jangan tanya aku juga tidak tahu jawabannya.
Aru hendak mandi membersihkan tubuh yang lengket itu, air telah mengalir disekujur tubuhnya, ia berusaha menangis tapi tidak bisa, kenapa? Jangan tanya aku juga tidak tahu jawabannya.
Setelah mandi, lagi lagi telinga Aru masih menemukan suara perdebatan itu, entah apa yang mereka debatkan, Aru pun tidak tahu. Aru benar benar bosan dengan genre musik di rumahnya itu, seperti rock tapi mellow, hebo-bising bagaikan genre musik rock, tapi melow sedih bagaikan lagu perpisahan untuk sahabat. Aru benar benar tidak mengerti dengan genre kesukaan keluarganya itu, yang Aru tahu hanya perselisihan musik rock dan musik mellow.Satu ketukan dari balik pintu, Aru menoleh dengan datar, siapa? Gumam Aru.
"Masuk"
"Maaf Non ada paket di bawah, katanya untuk non Aru"
"Untuk saya Bi?"
"Iya Non"
"Bisa tolong ambilin Bi, Aru malas keluar kamar"
"Baik Non"Sudah jelas jika Aru tidak mau keluar kamar dengan situasi seperti ini, Aru hanya memandang jendela yang tertuju ke arah laut penuh harap jika laut itu bisa menenggelamkannya sekarang, hanya pena yang ia pegang saat ini, pena dengan tinta hitam yang setia menemaninya saat hendak mengutarakan isi hanti.
Lagi lagi suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu, itu pasti Bi Nia ART keluarga Aru yang setia, setia mendengar genre rock dan mellow keluarga Aru."Masuk"
"Non ini paketnya"
"Taruh di atas meja aja Bi"
"Baik Non"
"Eh Bi, bisa minta tolong?"
"Iya non boleh"
"Tolong ambilin buku di ruang TV ya Bi, judulnya Duniaku, soalnya Aru malas keluar kamar"
"Oh iya gak papa non"Selang beberapa menit Bi Nia memberikan buku yang Aru pinta. Judulnya Duniaku itu buku andalan Aru, isinya tentang mencari kehidupan, penuh dengan inspirasi dan motivasi.
Tunggu dan lihat!
Kamu akan menemukannya, jangan percaya dengannya, dia bohong!.
Semua akan kembali kepada orbitnya masing masing.
Carilah satu titik, titik paling terang diantara ribuan titik. Namanya Bintang nama panjangnya Gemintang ia akan membantumu.
Carilah benda terang diantara cahaya, namanya Mentari nama panjangnya Matahari ia akan membantumu.
Carilah satu titik diantara kegelapan, namanya Bulan nama lengkapnya Rembulan ia akan membantumu.
Yakin!
Kamu harus yakin, karena mereka tidak berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa dalam Kata
Teen FictionSudah!, aku letih, aku ingin menghilang dari bumi. Doraemon tolong pinjamkan pintu kemana saja mu, aku hendak ke saturnus meninggalkan hidupku yang suram ini. Aku janji akan mengembalikannya setelah usai kugunakan. Kumohon sekali iniii saja.