Orang asing

20 11 0
                                    

       Mata kuliah sudah selesai hari ini, rencananya Aru akan ke tempat andalannya untuk menenangkan diri bak hilang dari bumi, Aru sebenarnya sudah lelah hidup dengan genre seperti ini, apa genre hidup gue bisa diganti?, gumam Aru.
Aku lelah tuhan, tolonglah buatkan aku kendaraan agar bisa mengantarku pergi ke saturnus, aku lelah di bumi lelah akan jalan hidupku yang kelam ini, jika aku mengakhiri hidup kau takkan suka, ayo lah buat kan aku satuuuu saja, setelah itu aku tidak akan meminta apapun lagi, aku  hanya perlu kendaraan untuk ke saturnus atau pluto misalnya plet yang hilang, aku juga pengen seperti pluto hilang dalam keramaian, dan sendiri dalam sunyi.
       Aru lebih suka berjalan kaki, karena menurutnya ia bisa menikmati suasana dengan waktu lumayan lama, tidak singkat seperti kebahagiaan yang meninggalkan hidupnya sendiri. Jalan setapak mulai sunyi hanya beberapa pejalan kaki yang berlalu lalang, jalan setapak adalah jalang khusus pejalan kaki dengan hiasan pohon dan taman dipinggi jalan, lampun jalan juga tak lupa menghiasi areanya, sangat indah.
       Lama Aru berjalan akhirnya ia sampai di tujuannya, padang rumput yang indah dengan udara sejuk melewati tubuh super indahnya itu, saat ini Aru membawa gitarnya untuk pertama kalinya, sudah tiga tahun Aru berhenti dari musik karena sesuatu hal. Tapi entah mengapa saat ini  Aru ingin sendiri menikmati musik yang ia lupakan dulu.

     Satu petik dua petik, fingerstyl karya Aru tercipta sangat merdu, itu soundtrack drakor Goblin yang judulnya Beautiful, sangat indah | aku juga suka (author).
Sampai dipetikan terakhir Aru terlihat legah karena sudah memainkannya hingga akhir, itu adalah pertama kalinya dalam tiga tahun ini. Fantastis.

"Indah", Aru memalingkan pandangannya ke sumber suara, ternyata sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya bermain, Aru pikir ia sedang sendiri karena tempat ini selalu sepi tak ada orang lain selain dia.

Tak butuh waktu, Aru memasukka gitarnya ke dalam tas, dan berdiri hendak pergi, tapi orang itu berkata lagi.

"Apa kamu suka musik?, oh tentu kan tadi aku lihat kamu bermain gitar sangat baik"

"Tidak", ketus Aru dingin,  hanya itu yang ia harus perjelas, ia harus bilang jika ia tidak suka musik, orang itu heran melihat Aru hendak melangkah pergi saat mengatakan "tidak". Dan langkah Aru terhenti kembali saat orang itu berkata lagi.

"Jika tidak, kenapa kamu bermain seindah itu?, sepertinya kamu sangat menjiwainya",

"Bukan urusanmu". Saat ini Aru telah benar benar pergi meninggalkan orang itu. Aru sangat kesal karena ada orang yang mendengarnya bermain. Apa lagi untuk yang pertama kalinya.

Orang itu hanya heran melihat tingkah Aru, sangat dingin dan tidak ramah. Wajar saja jika Aru tidak memiliki banyak teman karena ketertutupan dan kedinginannya itu. Bagi Aru diri sendiri adalah sahabat yang paling bisa dipercaya tanpa ragu.

Rasa dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang