Aneh

15 11 0
                                    

       Lagi lagi Aru hanya sarapan di warung Mpok Boyam, itu juga sudah jadi rutinitasnya. Mpok Boyam juga sudah menganggap Aru sebagai putrinya karena Mpok Boyam pernah mempunya seorang putri tapi saat usianya sama dengan Aru ia mengidap penyakit ginjal, karena tidak memiliki biaya pengobatan, anak Mpok Boyam menghembuskan nafas terakhirnya tepat dihari ulang tahunnya. Sangat menyedihkan. Tapi yang Aru kagumi dari Mpok Boyam adalah senyum yang selalu terukir diwajah Mpok Boyam tidak hilang, itu adalah harta karun yang harus dijaga, jangan sampai hilang.

Terlambat, harta karun milik Aru sudah  hilang direbut bajak laut yang kejam.
Entah dimana keberadaan bajak laut itu sekarang, semoga saja akulah korban terakhirnya, harta  karun itu sangat penting untuk hidup manusia, jangan sampai hilang!, karena itu bahaya.
Cukup Aru saja yang kehilangan harta karun itu.
Senyum indah yang selalu terpajang diwajah cantiknya, sekarang telah hilang karena bajak laut telah merampas harta karun milik Aru yang berharga.

"Satu mangkuk sup Ayam ya Pok"
"

Iya non"

        Selang beberapa menit Dito datang menghampiri Aru yang sedang menunggu pesanannya itu, dari jauh mata memandang Aru sudah memasang wajah garangnya, seakan hendak melumat habis Dito si biang kerok itu.

"Eh ko liatin gue gitu amat, gue tahu Ru kalau gue itu ganteng, tapi gak segitunya juga kalee"
"Lo kan yang kirimin gue paket aneh kemaren?"
"Eh tunggu, paket apaan?"
"Udah gak usah ngelak bocah tengik, lo kan yang pake ngirim paket buat gue luluh lalu ikut event itu?"
"Eh Ru tunggu, ini pasti  ada salah paham, buat apa gue ngasi lo paket, emangnya paket apa?"
"Ni anak minta ditampol beneran"
"Serius Ru, gue gak tahu"
"Intinya paket aneh Dit, siapa lagi kalau bukan lo"
"Bisa jadi bukan  gue Ru"
"Maksud lo?"
"Sapa tahu ada vans  atau penggemar lo gitu"
"Lo mau buat  gue ketawa girang aneh Dit?, di kampus ini 99,99% gak ada yang kenal sama gue, mana ada yang namanya vans apa lagi penggemar Ditoooo"
"Sapa tau Ru"
"Udaah, sekali lagi lo kirim paket ke gue,  gue bakar rumah lo"
"Wow sangar amat ni bocah"
"Biarin"

"Non ini pesanannya"
"Makasih Mpok"
"Iya non"
"Mpok nasi uduk satu ya", Ujar Dito
"Asiaap Den"

Aru sedang sibuk  dengan sup ayamnya tidak memperdulikan Dito disebelahnya,  sedangkan Dito sibuk liatin Aru yang sibuk dengan santapannya itu.

"Apa lo  liat liat, naksir mampus lo"
"Idih naksir, gue juga punya selera Ru, masa gue naksir sama cewe dingin kek lo"
"Terus ngapain lo liat gue gitu amat, kek liat hantu aja"
"Gue bingung Ru"
"Bingung kenapa?"
"Bingung kenapa tuhan nyiptain mahluk es kayak elo"

-plak, satu jitakan mendarat dikening Dito

"Ew sakit woy"
"Makanya kalau muji yang bener"
"Nih anak"

Rasa dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang