"Wiihh...lagi ngobrolin apaan nihh pada ketawa begitu?? Seru amat kayanya"
"Dah yok makan dulu, dah disiapin noh di meja makan"
(Ajak kak mifta)Aku dan teman teman kak bella pergi bersama ke ruang makan, mereka tercenga saat melihat makanan lezat yang begitu banyak sudah siap disantap.
"Weess..mantaplah..bella mah"
(Ujar kak nadine)"Eh..ehh..bukan bella doang yang masak, gue juga kalii din!"
(Protes kak mifta tegas)"Siapapun yang masak gak penting, yang penting bisa makan wkwk"
(Ucap kak erwin sembari dengan tangannya yang mengambil lauk yang akan dimakannya)Dimalam itu entah kenapa aku merasa sangat senang, aku merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang menenangkan hatiku ketika berada didekat mereka. Walaupun mereka bukan teman ku namun, mereka dapat menghilangkan kesepian yang ada.
Seperti biasa mama dan papa selalu sibuk dengan pekerjaannya, mereka meninggalkan aku dan kak bella dirumah megah nan mewah ini.
Walau mereka sudah memberikan kebutuhan yang menurutku sangat berlebih untuk aku dan kak bella, namun itu semua tak ada artinya bagiku, aku tak pernah bahagia karna uang, aku tak pernah meminta harta orang tuaku, aku tak pernah minta dilahirkan dengan segelimpang kekayaan, tapi yang aku butuhkan hanyalah kasih sayang kedua orang tua ku, kehadiran mereka untuk ku dan kak bella, dan menjadi keluarga kecil yang bahagia.
Memikirkan hal itu membuat ku tanpa sadar meneteskan air mata beberapa kali. Nafsu makan ku hilang tiba tiba.
***
Lamun ku terhenti ketika mendengar kalimat yang membangkitkan mood ku.
"Oh ya, gue udah siapin kamar buat kalian nginep malem ini."
"Erwin, gerry, sama ervan nanti dikamar tamu bawah deket tangga pojok ya, nadine sama risca di kamar tamu atas trus gw sama mifta dikamar gw. Okeh ges..ntar abis makan langsung diberesin aja kopernya." (Kak bella)
"Siip bell!!" (Teman teman kak bella)
Aku sangat senang mendengar kabar bahwa mereka akan menginap disini, untuk beberapa hari. Aku jadi merasa tidak akan kesepian lagi...
Selesai makan bersama teman teman kak bella yang tampak penat dan langsung membawa tas koper nya masing - masing ke kamar yang udah ditentuin kak bella.
Aku bergegas pergi ke kamar untuk tidur, sesampai nya di kamar aku masuk ke kamar mandi dalam dan langsung mencuci tangan dan kaki serta tak lupa menggosok gigi sebelum tidur. Setelah selesai aku mengganti baju pyama yang sedari tadi siang tak aku ganti.
Malam itu seperti sudah biasa setiap harinya bagiku, penyakit ini membuatku susah tidur saat malam, belum lagi karna membayangkan hal hal aneh dikegelapan malam. Aku menatap jendela kamarku yang terbuka dan menampakkan pemandangan bintang indah yang menghiasi langit malam. Karena keindahan langit pada malam itu, aku ternganga dan seperti terhipnotis berjalan mendekati keluar balkon tanpa rasa takut sedikitpun.
Aku sungguh menikmati keindahan langit pada malam itu, aku berfikir sesuatu yang indah akan terjadi padaku esok hari entah itu apa.
Pandangan mataku melirik ke bawah dan mendapati 3 mobil truk besar yang berhenti di depan rumah besar yang berhadapan dengan rumah ku.
Aku mengira bahwa rumah besar itu akan segera dihuni, karna rumah itu memang sudah lama tidak ada yang huni.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANANDHARA [HIATUS]
Teen Fiction"Mengapa ini semua terjadi pada saat yang tidak tepat!" Cantik, pintar, baik itulah dhara. Gadis pengidap mood disorder yang selalu memiliki masalah dalam hidupnya. Ketika persahabatan yang tersirat rasa saling mencintai, harus dipisahkan hanya kar...