● Chapter 15. Siapa dia?

56 42 17
                                    

>>•HAPPY READING•<<

"Jangan mudah terpengaruh oleh kata-kata manis seseorang. Terkadang manusia punya mulut, namun tak punya hati."

~Ananta ghevario~

||

__________________________________

# Authour Pov

"TOLOONGG!! TOLOONG!!" Teriak dhara panik

Axel tak mengubris teriakan dhara, namun ia tak mau berlama-lama mendengar teriakan dhara yang semakin keras. Axel pun lantas membungkam dhara dengan tangannya. Ia menarik paksa dhara masuk ke dalam mobil. Hingga...

Buugghh!!

Seseorang memukul axel dengan sebuah balok kayu dari arah belakang, hingga axel terjatuh.

"Dhara! Cepet lari!!"

"Tapi van.." ucap dhara ragu untuk beranjak

"Udah cepet lari! Gak usah pikirin aku!"

"I-iya, yaudah a-aku pergi...makasih van, kamu hati hati ya. Taksi!" ucap dhara segera pergi.

__________________________________

*Dhara Pov

Sampai di kelas aku masih memikirkan kejadian tadi, tak bisa di pungkiri axel bisa se-nekat itu padaku. Bagaimana nasib ku tadi jika tidak ada ervan. Untung saja ervan datang menolongku di saat yang tepat. Tapi mengapa ervan mau menolong ku? Padahal kemarin nampak nya ia sangat marah padaku. Huhh..sudah lah tak usah di fikirkan, yang harus aku fikirkan sekarang adalah bagaimana cara untuk meminta maaf dan berterima kasih pada ervan. Hmm..yes! Setelah ervan datang nanti aku akan langsung berterima kasih padanya. Lamun ku buyar ketika mendengar suara vanya. Seketika aku berniat untuk meminta maaf padanya juga.

"Pagi semuaa.." sapa vanya dengan nada dan ekspresi wajah datar.

Ia memasuki kelas dengan raut wajah malas. Aku tersenyum padanya, namun ia hanya membalas ku dengan memutar bola matanya. Nampak nya ia masih sangat marah padaku.

"Brrugg"

aku tersentak melihat vanya membanting tas nya keras ke atas meja. Ia lantas terduduk di sampingku sambil menopang dagunya dengan tangan.
Merasa kondisi jantung ku sudah normal, aku segera membuka suara untuk menyapa vanya.

"Va, aku boleh...." tanya ku terputus oleh kedatangan pak hardi yang bersamaan dengan bunyi bell masuk.

"Krriiingg..."
"Selamat pagi anak-anak.." (pak hardi)

"Pagi pak!!" Jawab murid kelas serentak

Huhh!! Selalu saja seperti ini. Nampaknya vanya akan mengasingkan ku hari ini atau mungkin sampai seterusnya. Aku tidak boleh membiarkan itu terjadi. Baiklah, aku akan berbicara dengan vanya dan ervan saat jam istirahat nanti.

___________________________________

~Jam Istirahat~

Akhirnya jam istirahat tiba, aku harus secepatnya menunaikan niat ku.

"Va, kantin.." ajak ervan tanpa menghiraukan ku yang berada di samping vanya.

ANANDHARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang