● Chapter 12. Axel si dingin

77 54 9
                                    

"H A P P Y R E A D I N G"

Dhara pov

Seraya berbincang aku dan vanya berjalan ke arah parkiran belakang sekolah. Sesampainya kami di parkiran aku dan vanya dikejutkan dengan kehadiran seorang laki - laki yang tengah diri bersandar tepat di pintu mobil vanya. Dengan topi hitam yang menutup wajah, serta kedua tangan yang berada di saku celananya membuat laki-laki itu tampak sangat pervect dengan tubuhnya yang semampai. Aku dan vanya menghentikan langkah sejenak dan saling bertatapan singkat. Setelah memperhatikan laki-laki itu dengan cukup lama, akhirnya aku dan vanya mencoba untuk mendekati laki - laki tersebut.

"Siapa sih tu orang? Wah gilaa Sembarangan aja tuh orang nyender di mobil gue!" gerutu vanya seraya berjalan cepat ke arah laki-laki itu.

"Woi! ngapain lo nyender di mobil gue? Minggir! Gue mau masuk!" Ujar vanya mendorong laki-laki itu.

Ia tak merespon dorongan atau ucapan vanya. Laki-laki itu terdiam untuk sesaat. hingga kemudian ia menghela napas dan mulai berbicara.

"Gue ikut kalian" ucap nya singkat sambil mengangkat kepala dan topi nya.

Aku dan vanya seketika terdiam kaku bak sebuah batu terkutuk, saat melihat jelas sosok laki-laki di hadapan kami. Rupanya dia adalah...
Kak AXEL!!! What? Gimana bisa aku dan vanya tidak mengenali suara cool seorang axel, cowo tertampan di sekolah dengan sejuta pesona pervect nya.

"Lo berdua mau jenguk ervan kan? Kalo gitu gue ikut" ucap kak axel kembali membuka suara.

"Kunci" pintanya pada vanya

Vanya yang nampak seperti terhipnotis, tanpa sadar langsung memberikan kunci mobil nya pada kak axel. Setelah mendapat apa yang ia minta, kak axel langsung membuka pintu kemudi dan menyalakan mesin mobil. Dengan tatapan dingin nya, ia menatap aku dan vanya yang masih mematung di luar mobil. Entah sengaja atau tidak ia membunyikan klakson mobil dengan keras hingga sontak membuat aku dan vanya terkejut dan tersadar.

"Tiiiinnnn!!"

"Aaaa..." teriak ku dan vanya

"Gak usah lebay! Cepet masuk!" Ujar kak axel

"Eh iya kak maaf " ucap vanya bergegas masuk ke dalam mobil.

'Gila nih cowo! Bikin gue jantungan aja! Ganteng sihh..tapi dingin, sikap nya gak bisa ditebak, kalo ngomong juga ngirit banget. Duhh kenapa gue deg-degan gini sihh...gak bisa diajak kompromi banget deh. Sumpah bangg...lo terlalu pervect!!' Gumam vanya dalam batin nya.

***

*Di Mobil . . .

Sepanjang perjalanan, tak ada satu patah kata apapun yang terlontarkan untuk memulai suatu perbincangan. Yang ada hanya terdengar suara bising klakson kendaraan dari luar.
Mungkin kedengaran nya sangat ramai, namun berbeda jika di dalam mobil ini. Sangat terasa SUNYI. Bagaimana tidak? Berada dalam satu kendaraan bersama seorang axel dengan jarak yang bisa di bilang sangat dekat. Tentu membuat ku sangat canggung berada di dekatnya. Walaupun aku sudah pernah berada dalam keadaan yang sama sebelumnya, namun rasanya tak pernah berubah dan masih saja terasa sama saat seperti pertama kali berjumpa.

Perjalanan ke rumah sakit memang memakan waktu yang cukup lama. Ditambah dengan keadaan jalan kota yang selalu macet karena padatnya kendaraan yang memenuhi jalan raya kota setiap harinya. Benar- benar membosankan berada dalam keadaan seperti ini. Kalau saja kak axel tidak ada dalam mobil ini mungkin aku dan vanya akan lebih leluasa berbincang - bincang disepanjang perjalanan tanpa merasa canggung dan bosan. kehadiran kak axel membuat ku dan vanya takut untuk berbicara banyak. Karna itu, aku lebih memilih tuk diam. Hhhh...ketos tukang ngerepotin.

ANANDHARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang