● Chapter 7. Camping 2

92 69 5
                                    

"sana makan!"
(Suruh ka axel)

"Makan? Makan apan coyy? Mana makanan nya?" (Tanya ervan marah saat melihat tidak ada sama sekali makanan di depannya)

Kak axel yang mendengar protes ervan pun langsung berdiri dan menatap ervan dingin.

"Kenapa? Gue gak salah kan? Gue cuman nanya dimana makanannya!"
(Ujar ervan)

"Lo mau makan? Iya? MASAK!!"
(Jawab nya dingin)

'Ergghh...dasar ketua sialan!!" (Batin ervan)

Akhirnya aku, vanya, dan ervan memasak makanan untuk kami makan.
Selesai kami memasak, kami langsung menyantap nya. Tak peduli bagaimana rasa masakan yang kami masak, karna cacing cacing perut kami sudah meronta meminta di beri makan.
Huhhh...ternyata camping tak semudah yang ku banyangkan..

~Selesai makan . . .

"Hhhh...alhamdulilah kenyang juga, walaupun rasanya aneh." (Vanya)

Drrtttt...drrttt... (suara alarm)

"Ehh..ya ampunn..udah jam DUA LEWAAT!!"
(Kejut dhara saat melihat alarm nya sudah lewat jam dua)

"Yang bener lo ra?" (Tanya ervan tak percaya)

"yaudah ayo langsung ke lapangan daripada ntar di omelin si axel lagi..gondok gua"
(Vanya)

~ Sampai di lapangan . . .

Mereka semua menatap kami bertiga. Termasuk mamah dan bu arumi. Entahlah mungkin mereka malu melihat anak nya yang selalu terlambat. Mungkin juga kak axel.

"Hhh...terlambat lagii" (ujar kak axel sambil mengurut batang hidung nya)

"Mm..maaf kak" (ucap kami hampir bersamaan)

* * *

"Selamat sore anak anak. Baik, pada sore ini kalian akan diberi tugas antar kelompok. Jadi, kalian akan akan ditugaskan mencari peti hitam di dalam tanah yang sudah di tandai. Kelompok yang paling cepat menemukannya akan mendapat nilai tambahan dan hadiah. Jangan khawatir, kalian akan saya beri petunjuk arah dengan sebuah peta yang nanti akan dipegang oleh pembina kelompok masing masing. Oke, baik, sudah mengerti?"
(Pidato singkat bu arumi)

"Siap, mengerti buu..!!" (Seruan anak anak)

Setelah itu kami langsung mengambil keperluan penting yang nanti akan diperlukan saat di dalam hutan. Seperti makanan, peralatan keamanan, kotak P3k dll.

Perjalanan pun dipimpin oleh kak axel.
Hampir 1 jam sudah kami menyusuri hutan. Namun tak kunjung mendapatkan peti itu. Hari pun semakin gelap, kak axel sama sekali tak mengizinkan kami untuk beristirahat. Aku pun sudah tak sanggup berjalan dan memutuskan untuk duduk bersandar di sebuah pohon besar.

"Aduuhh...kak udah dong jalan nya. Istirahat dulu kek, capek nihh"
(Keluh vanya)

Kak axel tak memperdulikan keluhan vanya, ia terus berjalan dan menatap sekitar.

"Gila kali nih orang, woii pembina sialan. Lu gak denger!! Kita capek coyy. Kasih istirahat bentar kek!!" (Keluh ervan kesal)

Kak axel manoleh ke arah ervan. Lalu dia menatapku dan mulai berbicara.

"Oke, kita istirahat" (kak axel)

"Nah gitu kek dari tadi!!" (Ervan)

*Author prov

Akhirnya mereka beristirahat di bawah pohon besar tempat dhara duduk. Mereka membuka ransel mereka dan mengeluarkan beberapa kotak makanan.

*Dhara prov

Entah mengapa aku merasa ka axel selalu memperhatikanku. Namun setiap aku melihatnya dia selalu menoleh sigap ke arah lain.
Dan saat makan pun dia juga memperhatikan ku. Aku mencoba untuk menangkap pandangannya dengan cepat agar dia tak berpaling.

"Kak?? Kenapa?" Tanya dhara yang berhasil menangkap pandangan nya.

"Engg..enggak gapapa" jawabnya gugup sekaligus terkejut.

'Kalo gue liat liat anak nya madam cantik juga' (ujar axel dalam hati)

~ Selesai makan . . .

"Duhh udah mau malem gini kita masih disuruh nyari peti".

"Triingg...Tringg.." (dering telephone)

"Iya bu, ada apa?"
"..."
"Ohh iya, baik kita segera balik ke camp" (axel)

"Ada apa kak?" (Tanya dhara)

"Kita di suruh balik ke camp" (jawab axel singkat)

"Ohh syukur dehh" (dhara)

*Dhara prov

Hari semakin mendekat ke malam hari, sinar senja pun mulai menghilang. Perjalanan kembali ke camp pun sangat jauh. Aku memperhatikan pohon pohon besar di sepanjang jalan, namun aku tak melihat satu pun tanda panah petunjuk jalan menuju ke tempat camp. Namun aku tidak peduli. Karna aku berfikir mungkin kak axel tau arah jalan pulang nya, jadi aku tinggal mengkuti nya saja.

Langkah ku terhenti saat melihat pemandangan sunset dari balik pohon pohon tinggi di hutan itu. Tatapan ku terpaku, dan seketika aku berfikiran untuk memotretnya.

"Waaahhh...ya ampuunn..indah banget..oh iya aku kan bawa kamera. Foto ahh" (ujarku sambil mengeluarkan kamera dari dalam ransel)

Saat sudah puas memotret aku pun melanjutkan perjalanan ku sambil melihat lihat hasil potretan ku.

Dan tanpa aku sadari aku melangkah ke arah yang salah. Langkahku semakin jauh masuk kedalam hutan. Aku hanya sibuk melihat lihat hasil potretan ku. Dan tanpa melihat arahku berjalan.

"Wahh bagus bangeet...pas nanti nyampe di camp, aku langsung posting di facebook. siip" (kataku setelah puas melihat hasil potretanku)

"Vany...coba nih liat, bagus kan hasilnya.." (tanyaku tanpa menyadari mereka bertiga sudah tidak ada di sampingku)

"Vany?? Ehh mereka kemana?? Kenapa aku ditinggalin...huhuhu..aku dimana??" Kataku saat menyadari bahwa aku tidak lagi bersama mereka.

"Ervaaaannn!!
"Vanyaaa...!!
"Kak axeell!!
Kalian dimana!! Jangan tinggalin dhara!! Dhara takut!!"
(Teriakku memanggil mereka)

"Mereka gak ada"
"Aku gak tau aku dimana"
"Aku sendirian"
"Akuu...akuu..
"AKU TERSESAAAATT!!"

*Next Chapter






Kuyy vote and jangan lupa follow authornya...Terima kasih..

* S E L A M A T M E M B A C A *

ANANDHARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang