● Chapter 13. Kekasih Axel

66 47 19
                                    

*Happy Reading readers!!*

~●~


*Dhara pov

Hari demi hari kian berganti, minggu demi minggu terus bergulir setiap pekan nya, 12 bulan telah aku jalani di sekolah ini. Masa kelas 10 ku telah berakhir. Kini aku akan beranjak ke jenjang berikutnya yaitu, menjadi murid kelas 11 di SMA ini. Berbagai prestasi membanggakan dari mulai akademik maupun non akademik telah berhasil ku peroleh selama satu tahun di kelas 10. Walaupun baru satu tahun aku bersekolah di SMA ini, tetapi aku sudah sering menyumbang banyak piala dan penghargaan kepada sekolah ini.

Populer? Tentu pasti. Karna aku adalah murid SMA Trisanders yang selalu membawa nama baik sekolah dengan segudang prestasi yang luar biasa. Dan jangan lupa, aku juga merupakan anak dari seorang pengusaha yang juga pemilik yayasan sekolah. Tentu karena itu aku menjadi siswi populer yang disukai kalangan junior, senior maupun seangkatan. Semuanya mengenalku, dan tak heran jika aku selalu menjadi buah bibir pembicaraan bagi mereka yang tidak suka kepadaku. Apalagi, karena sekarang statusku adalah kekasih dari seorang Axelio Adnan.

Cogan populer yang super cool idaman kaum hawa di sekolah ini. Kak Axel? Iya, kak axel ketua osis menyebalkan yang sangat aku benci semasa kelas 10 dulu. Walaupun ia masih berstatus senior di sekolah ini, namun aku tidak mempermasalahkannya. Ya...umur ku dan axel juga hanya berbeda satu tahun dan aku yakin di luaran sana juga banyak siswa-siswi yang berpacaran dengan umur yang berbeda. Bahkan seseorang yang umurnya lebih muda juga bisa menikah dengan orang yang lebih tua. True?? Yes! So no problem. Tapi Bagaimana bisa aku menjadi kekasih nya?


~●~

#Flashback . . .

Pada senin sore, tepat nya satu hari setelah seminggu terjadinya tragedi kecelakaan yang menimpa ervan. Aku tengah berada di dalam kelas seorang diri. Menunggu kak bella datang menjemputku. Sambil terus membaca dan menelaah kembali isi surat misterius itu. Tak jarang aku pun masih suka memikirkan perkataan kak axel yang janggal dalam fikiranku. Memang sudah jelas kak axel lah si pemberi buku diary dan surat di dalam nya. Jika benar, mengapa ia tak mau memberitahu maksud sebenarnya? Apa ada orang kedua dibalik semua ini? Tapi siapa?

"Suatu saat nanti, lo juga akan tau maksud surat itu dari orang yang lebih berhak!" Kata-kata itu selalu terngiang di telingaku.

"Akhh...sial!! Sampe kapan ini semua bakal terungkap!" Teriak ku menggema di ruang kelas ini.

Entah mungkin aku hilang kesabaran hingga tanpa sadar aku terus mengacak-ngacak rambut ku dan melempar diary itu ke sembarang tempat. Sampai aku tersadar karena mendengar suara seseorang.

"Gak sakit itu rambut di jambakin mulu?" Suara kak axel dari ambang pintu.

Sontak ku menoleh ke sumber suara. Terkejut bukan kepalang saat menyadari kehadiran kak axel. Dasar makhluk susah ditebak. Entah sudah semerah apa pipiku ini, namun aku berusaha membuang rasa salting ku dihadapan kak axel. Dengan santai aku kembali duduk seraya membenahi penampilan rambut ku.
Usahaku sia-sia. Aku malah tambah salting saat tak menduga ia akan menghampiri dan ikut duduk bersama diSAMPING KU. gila! Bener-bener susah ditebak banget nih orang. Tuhann...tolonglah hamba mu yang baik ini..enyahkan lah makhluk menyebalkan ini dari hadapan ku..

Doa ku dalam hati.

"Lo gak suka sama diary pemberian gue?" Tanya nya memfokuskan pandandangan tajam ke araku.

ANANDHARA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang