MCW -36-

613 52 0
                                    


Pagi ini, rasanya perbincangan antara taeyong dan yura tidak seperti biasanya. Mereka sama sama terdiam saat di ruang rapat. Tidak ada suara keras taeyong memarahi tim kerja nya.

Dan akhirnya taeyong pun membuka mulut untuk memulai topik.

"Lusa kita akan mulai bekerja sangat keras. Dan, saya mau.. Usahakan yang terbaik dari setiap tim."-taeyong

" Baik Pak... Saya sudah siapkan semua laporan nya untuk di presentasikan oleh yura"-samuel

Taeyong melirik ke arah yura. Mereka saling melihat. Sangat terlihat dari wajah yura dan taeyong. Mereka sangat canggung untuk memulai pembicaraan.

baru kali ini ia di buat canggung dan resah oleh sekretarisnya. Bahkan untuk memulai pembicaraan saja tidak bisa.

"Pak.. Tidak ingin memberi penjabaran dulu terhadap yura? Karna lusa yura akan mulai presentasi"-samuel

Tiba tiba saja, telepon yura berbunyi. Semua tertuju pada hp nya. Dan yang lebih mengejutkan, seseorang yang menelepon ternyata "Winwin".

" Sepertinya saya akan menerima telepon dulu"-yura

Yura pun berdiri "ini hanya sebentar. Permisi"

Taeyong tetap datar dengan tatapan kosong. Samuel dan yunho pun berbisik.

"Kau mencium bau penghianat?"-yunho

"Pak Winwin sangat tampan dan kaya. Bagaimanapun juga, ia terpandang di semua mata wanita. Berpikir positif lah yura tidak bekerja sama dalam kerugian kantor."

Taeyong menatap kedua remaja yang berada tepat di hadapan nya.
"Bagaimana bisa ia menerima telepon bajingan itu di hadapan ku?"

Yunho dan samuel yang mendengar perkataan Taeyong barusan hanya bisa diam dan tak bisa berkata kata.

"Baiklah, tinggalkan ruangan ini. Sepertinya yura sibuk dengan bajingan itu. Dan kalian berdua, bekerja keras lah untuk perusahaan ini. "-Taeyong

" Siap pak"

Taeyong meninggalkan ruangan itu dengan wajah yang sangat emosi.

"Apakah aneh seorang pak taeyong tidak memecat yura untuk kesalahan sebesar ini?"-yunho

" Hm, seperti ada sesuatu di belakang mereka"-samuel.

***

Taeyong hanya bisa diam sambil memikirkan ucapan yura untuk meminta nya tidak melarang lagi soal urusan ia dan Winwin. Bagaimanapun juga, yura adalah sumber keuntungan kantor. Dan juga, sumber sedikit kebahagiaan untuk taeyong.

"Ia benar benar lebih memilih bajingan itu?"

"Aaahhh! Mata nya itu bisa di gunakan. Tapi aku melihat dia seperti seorang yang buta"

"Kalau saja dia punya otak yang pintar, tidak akan ada Winwin di otaknya."

Saat taeyong sedang beradu argumen dengan dirinya sendiri, tiba tiba ada telepon masuk. Dan ternyata "lisa" Menelepon nya.

"Taeyong?? Kau masih sibuk?"

"Ya. Matiin aja"

"Eittsss no no no! Aku udah ada di kantor kamu... Tepat di depan resepsionis"

"Aaahh.. Dasar gila. Pergilah. Jangan harap bisa pergii sma gua"

"Lee? Kamu yakin? Aku udah bawa dannis loh".

Seketika taeyong pun membulatkan matanya lebar lebar.

"Hah? Lo ituuu"

"Makanya ayok dong keluar... Kita makan sushi bareng... Ya kan dannis?"

Cool Man //-Lee Taeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang