9 -Huangran-

372 59 4
                                    

-Happy Reading-

Seorang wanita bernama Li Sashuang baru saja membersihkan rumah yang berisikan 7 makhluk astral ini. Tiap sudut disetiap lantai sudah dibereskan dengan sempurna. Capek memang, karena sudah menjadi tanggung jawabnya.

Sasa menghempaskan tubuhnya yang lelah ke sofa yg sangat empuk. Ia menyalakan TV untuk menghilangkan rasa bosan, karena ia hanya sendiri dirumah saat ini, penghuni lainnya tengah sibuk latihan.

Tiba tiba saja, Sasa teringat akan keluarganya. Sudah sebulan sejak ia meninggalkan rumah, ia tak pernah lagi bertatap muka secara langsung dengan keluarganya.

"Mama lagi apa ya? Ah palingan lagi kerja," Ucap Sasa.

Dan tiba tiba lagi, Sasa mendapat sebuah telpon. Ia mengangkat ponselnya, dan terlihat kontak yang bertuliskan 'Babiku Sayang'

"Hao babi, Sasa in here," Ucap Sasa.

"Baby,, WO XIANG NI!!!,"  (Aku kangen kamu)  Ucap seorang pria dibalik telpon itu dengan suara yang keras. Sasa menjauhkan telpon itu dari telinganya.

"Idih, woi! Sakit telinga gue!" Jawab Sasa sambil memegang telinganya.

Yap, telpon itu dari seorang pria bernama Li Huangran. Jika kalian lupa siapa dia, Silahkan balik ke prolog~

"Hebat ya lu, udah nyaman aja disana?!  udah lupa sama gue?!"  Hentak pria itu.

"Yee! Ngapain juga gue ingat ingat lu! Ngapa telpon telpon? Ganggu aja!" Ucap seorang adik yang tidak ada akhlak ini.

"Gue kangen elu dodol! Bodoh banget sih! Kapan pulang?"  Tanya Huangran.

"Wo ye xiang ni, Hehehe." (Aku juga kangen kamu) Jawab Sasa.

"Ge, kau tak ada niat sedikitpun untuk mengunjungi adikmu yang imut ini?" Sambung Sasa dengan sebuah pertanyaan.

"Cup cup cup,, jadi kau mau aku kesana? Tapi maaf, belakangan ini aku, mama dan papa lagi sibuk banget. Lain kali kami akan mengunjungimu,"  Jawab Huangran.

"Hiks hiks hiks, padahal aku kangen kalian semua. Tapi gapapa, aku akan menunggu," Ucap Sasa sambil berlinang air mata. Bukan apa apa, ia hanya rindu.

Tiba tiba suasana menjadi haru.

"Xiao meimei, jangan nangis deh, ntar gege juga ikutan nangis nih, huhuhuhu" Ucap Huangran disertai tangisan bohongnya.

"Saya mendengar tangisan buaya darat pemirsa," Ucap Sasa sambil menghapus air matanya dan tertawa.

"Enak aja buaya darat, gue buaya air asin ya!" Jawab Huangran yang berusaha menghibur adiknya, meskipun ia tau itu nggak lucu sama sekali.

"Apasih? Ga jelas banget," Sindir Sasa. Ya emang ga lucu.

"Ketawa aja kek, susah amat!"

"Udah dulu ya, gege mau lanjut kerja. Nanti aku akan menelponmu lagi, byebye love,"  Ujar Huangran.

Telpon ditutup.

TUAN PUTRI🌹 {Completed✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang