Notes :
Aa = Mandarin-Happy Reading-
Minggu pagi yang cerah, Xida dan Zhenyuan saling memperebutkan bola basket di tengah lapangan. Zhenyuan terlihat sangat lihai membawa bola kesana kemari dan menjauhkannya dari Xida. Begitupun dengan Xida, lelaki bertubuh jenjang ini dengan sigap mengerjar dan merebut bola yang ada ditangan Zhenyuan.
"Istirahat dulu bentar, gue mau nanya sesuatu." Xida menahan bola yang tadinya akan direbut oleh Zhenyuan.
"Ya elah lagi asik juga." Zhenyuan berjalan memelas mendekati Xida yang sudah duduk bersandar dengan tiang ring basket.
"Nanya apaan lo?" Zhenyuan mendudukan dirinya disebelah kanan Xida.
"Tapi jangan marah ya?"
"Iye gak." Ucap Zhenyuan sembari meneguk sebuah air mineral.
"Kalo gue nembak Sashuang, gimana menurut lo?" Tanya Xida.
Zhenyuan yang tadinya sedang menghilangkan haus dengan tiba tiba memuntahkan air yang baru saja memasuki mulutnya.
"Hah?! Nembak Sashuang? Yang bener aja lu!?" Zhenyuan sedikit menaikkan nada karena terkejut tak percaya.
"Dih kan udah dibilang jan marah."
"Gak, gue gak marah, kaget gue." Zhenyuan membersihkan tumpahin air yang ada dibajunya.
"Tapi sebenernya, gue udah nembak dia." Ucap Xida sembari memutar mutarkan bola basket ditangannya.
"Apa!? Anjir kok gak bilang bahkan minta ijin gue dulu? Kapan tuh?" Lagi lagi mata Zhenyuan membesar, menandakan bahwa ia sedang terkejut.
"Dua hari yang lalu, hehe."
"Nyengir lo! Sembarangan aje nembak nembak anak orang!" Zhenyuan memukul pundak sahabatnya itu.
"Tapi sorry sorry to say nih," Zhenyuan menutup botol air mineral yang tadi tertumpah.
"Ma ge udah ngegebet Sashuang duluan." Sambung Zhenyuan.
Bola yang tadinya berputar indah di telunjuk seorang Chen Xida tiba tiba berhenti, lalu terjatuh dan menggelinding ditanah.
"Demi apa? Seriusan lo?" Kaget Xida tak percaya.
"Serius, udah lama sih, sejak Sashuang datang ke dorm kami. Ma ge sering cerita ke gue atau yang lainnya tiap abis latihan." Jelas Zhenyuan.
"Maap ye Da, gue gak maksud bikin lo sedih atau gimana. Gue beri tau lo dari sekarang supaya lo ga ribut ntar sama Ma ge." Zhenyuan mengusap punggu Xida yang tertunduk lesu.
"Gitu ya Zhen?" Xida seperti kehilangan semangat hidupnya.
"Kira kira Ma ge tau gak ya kalo gue udah nembak Sashuang?" Xida mengadahkan kepalanya, melihat langit yang cerah yang tak secerah suasana hatinya saat ini.
"Gue juga gak tau. Semoga aja kaga." Jawab Zhenyuan.
"Gue harus gimana? Apa gue harus relain Sashuang buat Ma ge?" Batin Xida.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN PUTRI🌹 {Completed✔}
FanficPernahkah kamu membayangkan... menjadi primadona disebuah rumah yang berisikan 7 lelaki dengan karakter yang berbeda-beda? eitss.. jangan ngeres dulu,, Padahal kamu hanyalah seseorang yang ditugaskan sebagai seorang pembantu dirumah tersebut, tapi n...