Pernahkah kamu membayangkan...
menjadi primadona disebuah rumah yang berisikan 7 lelaki dengan karakter yang berbeda-beda?
eitss.. jangan ngeres dulu,,
Padahal kamu hanyalah seseorang yang ditugaskan sebagai seorang pembantu dirumah tersebut, tapi n...
"Istri istri apaan nih! Gue bukan istri lo pada!" Junlin memukul bahu 2 pria bertubuh jenjang didepannya.
"EH TUPAII AYAMM," Kaget dua pria yang sedari tadi mendebatkan perihal istri istri.
"Eh kornet babi, lu kaga ada sopan sopannye ye sama abang lu!" Ucap Jiaqi sambil melayangkan sebuah toyoran ke kepala Junlin.
"Gue sumpel juga nih mulut lu pake botol!" Chengxin juga ikut melayangkan botol minum ditangan kanannya.
"Yee.. abis, suara kalian ngancurin mood gue dipagi hari, pada ngapa sih? Istri istri apaan dah? Pada mau kawin ama sapa lu?" Jawab Junlin sambil memegang kepalanya yang tertoyor manja.
"SAMA EMAK LU!" Jawab Jiaqi dan Chengxin bersamaan. Setelahnya mereka meninggalkan Junlin. Junlin yang lola masih mencerna perkataan yang ia dengar barusan.
"Hmm.. kawin, sama mak gue? Hmm,"
"APA? KAWIN SAMA MAK GUE? YE KAGA BISA!" Junlin pun kehilangan objek.
. . . . . . . .
Seperti biasa, semua member memulai latihan dengan pemanasan. Kali ini juga sedikit berbeda dari biasanya. Menurut pandangan Laoshi, ketujuh anak ini terlihat lebih bersemangat dari pada biasanya.
"Pagi guys,, tumben nih pada semangat latihannya. Tumben juga pada ga telat datang latihan, udah pada make alarm nih semua?" Tanya Laoshi.
"Bukan laoshi, didorm udah ada bidadari yang bangunin, masakin, pokoknya nyiapin segalanya deh," jawab Junlin.
"Whahaha bidadari ya? Boljug sih,," tukas Jiaqi.
"Iya Laoshi, di dorm berasa kayak di rumah, seperti ada 'MAMA'," Haoxiang juga ikut bersuara. Semua tertawa mendengar hal itu.
"Ada benernya juga sih, tapi dia masih seumuran kita, Laoshi," ucap Chengxin.
"Wahh.. PRT baru itu ya? Emang sebaik dan secantik apa sih sampai bisa bikin kalian pada berubah begini?" Lagi lagi Laoshi bertanya.
"Nahh, kalau itu rahasia aja deh, ye gak?" Ucap Yaowen.
"Iyaa.. Itu mah kita kita aja yang boleh tau," Zhenyuan juga ikut berseru.
"Halah, oke terserah kalian deh. Ntar lama lama Laoshi juga bakal tau." Jawab Laoshi.
Mereka pun melanjutkan latihan.
Di Dorm.
Sasa melanjutkan tugasnya dengan menyuci pakaian. Tenang, pakaian yang dicuci hanya baju dan celana, pakaian dalam dicuci pribadi. *iyelah.
Kalian tau? Sasa mampu mencuci pakaian sebanyak itu tanpa memakan waktu lama. Sangat konsisten memang. Sasa sangat menikmati pekerjaannya itu, ya walaupun sangat menguras tenaga.
Setelah menyuci pakaian, Sasa membersihkan setiap kamar yang ada di dorm ini. Walaupun kasur-kasur sudah dibersihkan sendiri oleh pemiliknya, Sasa tetap membersihkan ulang semuanya dan di tata rapi seperti sedia kala.
Member TNT akan kembali ke dorm saat jam makan siang. Saat ini jam menunjukan pukul 10.30, Sasa istirahat sebentar sebelum melanjutkan tugasnya yaitu memasak makan siang.
Sasa menghempaskan tubuhnya ke sofa seraya berkata "Aduhh capek juga ternyata."
Tak lama setelah itu, Sasa menerima sebuah panggilan dari Jie Xia,
Sasa POV
"Ni hao, jie,"
"Hao, gimana? Asik ga kerja disana?"
"Asik asik aja sih jie, ini Sasa baru aja selesai nyuci sama beresin rumah, capek juga ternyata,"
"Wahh, cepat juga ya kamu beradaptasi, dirumah mana pernah serajin itu, Whahahahaha,"
Aku mendengar banyak tawa dibalik telpon. Siapa mereka? Teman kerjanya Jie Xia? Tapi suaranya terdengar lebih muda.
Apa jangan jangan member TNT? What? Ga mungkinlah Jie Xia ada di sini,
"Jiejie sedang apa? Rame banget kayaknya,"
"Jiejie lagi nemenin para lelaki tampan ini latihan, ini mereka lagi nguping pembicaraan kita,"