Author POV
Sudah dua hari keberadaan Sasa disini, sudah ada dua hal yang berubah. Pertama, Yaowen yang jarang keluar kamar sudah mulai menampakkan diri didepan para gegenya.
Kedua, Junlin biasanya tidak terlalu cerewet, tapi sekarang mulutnya tidak mengenal lelah, selalu beraktivitas karena kehadiran Sasa..
.
.
.
.
.
.Pagipun kembali datang, maka ini adalah hari ke 3 bagi Sasa berada dirumah ini
Hari menunjukan pukul 06.00, matahari masih tertidur. Sasa beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi. Setelah menyuci muka dan gosok gigi, Sasa segera menuju dapur.
7 lelaki dirumah ini masih berada di alam bawah sadar mereka. Mereka tidak tau kalau pada saat ini sudah ada manusia yang beraktivitas dirumah ini, karena pada biasanya, di jam segini tidak ada umat yang sudah meninggalkan tempat ternyamannya.
Sasa memulai aktivitas paginya dengan memasak nasi goreng. Kata Jie Xia, 7 manusia ini menyukai sarapan dengan nasi goreng seafood dan dilengkapi dengan :
1. Secangkir coklat panas untuk anak kecil Liu Yaowen.
2. Dua cangkir air putih hangat untuk sesepuh Ding Chengxin dan Ma Jiaqi.
3. Dua cangkir air putih biasa untuk orang normal Yan Haoxiang dan Zhang Zhenyuan.
4. Dan satu cup besar ice cream untuk yang tidak normal He Junlin.
5. Apa aja yang penting melepas dahaga untuk Song Yaxuan.Setelah 20 menit, Sasa menghidangkan semuanya di meja makan. Wangi nasi goreng mulai merebak ke setiap sudut rumah. 7 lelaki yang masih bermimpi indah itu akhirnya terbangun satu persatu.
"Wahh.. bangun bangun udah ada makanan, nasgor seafood pula," ucap Yaxuan yang keluar dari kamarnya sambil mengucek mata.
"Woy umat! Bangun woi!! Gue abisin nih semua kalau lo pada ga idup," sambungnya. Yaxuan sesegera mungkin membersihkan mukanya dan berlari menuju meja makan.
"Waduhh,, jarang jarang nih di masakin pagi-pagi," Yaowen ikut terbangun.
Yaxuan dan Yaowen sudah duduk di meja makan. Saat hendak menyuap,,
"Ehh tunggu tunggu! jangan pada makan dulu, tunggu semua pada bangun baru lo berdua boleh makan," ucap Jiaqi yang sedang menegakkan keadilan. Tapi itu terasa tidak adil oleh Yaxuan dan Yaowen.
"Lah, yang masak kan Sasa bukan elu bang, ngapa lo larang larang kita makan!" Jawab Yaowen.
Sasa hanya tertawa melihat kelakuan member termuda itu.
Setelah semuanya berkumpul, barulah Yaxuan dan Yaowen dapat menyantap sarapannya.
"Kamu ga ikut makan? Ayo barengan aja sarapannya," tawar Chengxin.
"Ah ga usah, kalian makan saja dulu," Sasa menolak. Karena melihat orang yang menyukai masakannya sudah membuat Sasa kenyang dan bahagia.
"Jie, aku senengg banget dimasakin sarapan begini. Soalnya selama ini ga ada yang masakin." Ucap Yaxuan sambil tersenyum manja ke arah Sasa.
"Heh bangsul! Gue masakin lu sarapan ya, enak aje lu bilang begitu!" Jawab Jiaqi yang hendak melemparkan sendok garpu ditangan kirinya.
"Kan jarang! Sekali dimasakin aja ga enak, kayak ga ikhlas masakinnye," jawab Yaowen dengan santai seperti tidak memiliki dosa.
"Itupun dimintak dulu, baru dibikin. Ga kayak sekarang, sarapan yang menanti, bukan menanti sarapan," Junlin juga ikut cari lawan.
Jiaqi hanya dapat bersabar dan berlapang dada melihat perlakuan adik adiknya ini. Walau dia tau ini sangat menyayat hati.
"Masih pagi aja, udah berantem. Maaf ya Jie, mereka emang gak normal," Ucap Haoxiang sambil menyeruput minumannya.
"Btw, kok kamu bisa tau makanan kesukaan kita? sampe ke minuman minumannya lagi," tanya Zhang Zhenyuan.
"Jie Xia yang beri tau. Emang benar kalian suka nasgor seafood?" Sasa balik bertanya. Meski sudah tau jawabannya, hanya ingin memastikan.
"Iya, minuman ini juga setiap pagi kami minum," jawab Jiaqi.
"Iya jie, makanya xiao wen bisa setinggi langit begini, minum susu mulu sih paginya," Yaxuan juga kembali bersuara.
"Dan He er cerewet mulu gegara makan es krim tiap pagi, makin dower tuh bibir," sambungnya.
"Eh gue tampol juga nih mulut lo!" Jawab Junlin tidak tinggal diam.
Semuanya tertawa mendengar hal itu. Kecuali Junlin yang sedang tersakiti mulutnya,
Eh, hatinya.Setelah para member menyelesaikan sarapannya, Sasa mulai mengangkat piring piring makan ke wastafel. Sasa tidak sendiri melakukan itu, Chengxin dan Jiaqi ikut membantunya.
"Udahh jangan dicuci, sekarang giliran xuan er dan yaowen yang nyucinya," tukas Chengxin.
"Lah? Kalau kalian masih make hal begituan, trus gunanya aku disini apa dong?" Tanya Sasa. Sedari kemaren ia selalu dihadang untuk melakukan kewajibannya sebagai pembantu dirumah ini.
Chengxin dan Jiaqi saling bertatapan satu sama lain. Seperti tidak memiliki pernyataan untuk menjawab pertanyaan yang baru dilontarkan Sasa kepada mereka.
Mereka hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Udah,, kalian siap-siap deh sana, katanya mau latihan jam 8 nanti. Biar aku yang cuci piringnya. Dan ingat! ga ada lagi yang namanya jadwal cuci piring, Oke? byee,, sana sana pergi," Sasa medorong dua makhluk tinggi itu keluar dari dapur.
Chengxin dan Jiaqi hanya dapat mematuhi perintah itu.
"Baru kali ini gue ketemu cewek se baik dia, ga gengsi juga buat jadi pembantu dirumah ini," Jiaqi menggumam.
"Iya, gue juga. Calon istri idaman banget emang," jawab Chengxin.
"Calon istri gue, sama gue cocok tuh," Jiaqi membalas.
"Enak aje, Calon istri gue kali!" Chengxin tidak mau kalah.
Tiba-tiba...
"Istri istri apaan nih! Gue bukan istri lo pada!"
Wadooh.. siapa tuh yang dateng?
Episode 2 yeayy.. gimana nich gimana nich??
Kira kira gimana yak kelanjutannya? Tunggu updatean selanjutnya ya😉See u in the next episode~~
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN PUTRI🌹 {Completed✔}
Fiksi PenggemarPernahkah kamu membayangkan... menjadi primadona disebuah rumah yang berisikan 7 lelaki dengan karakter yang berbeda-beda? eitss.. jangan ngeres dulu,, Padahal kamu hanyalah seseorang yang ditugaskan sebagai seorang pembantu dirumah tersebut, tapi n...