Notes :
Aa = Mandarin-Happy Reading-
Bel istirahat baru saja dibunyikan. Semua siswa bersegera meninggalkan kelas. Ada yang menuju kantin untuk mengisi tenaga, dan juga ada yang mengarah ke perpustakaan untuk membaca buku atau pun hanya duduk duduk saja.
Kali ini, Sashuang mengurungkan niatnya untuk berjalan kekantin. Melainkan ia memutarkan arah jalannya kekanan menuju perpustakaan.
"Loh, Sa? Kamu gak ikut ke kantin?" Tanya Mei Yin yang terkejut saat genggaman tangannya terlepas dari tangan Sashuang.
"Kalian duluan aja ya, aku lagi gak nafsu makan. Aku mau ke perpus dulu, byee selamat makan!" Sashuang melambaikan tangan kepada ketiga temannya.
Dinginnya ruangan perpustakaan mulai menembus kulit putih milik Sashuang. Sashuang sangat menyukai suasa dingin sejuk seperti ini, meskipun itu hanya berasal dari sebuah Air Conditioner.
Sip. Sashuang akan menjadikan tempat ini sebagai tempat favoritnya.
Niat awalnya menuju kesini hanya untuk membaca buku novel sambil menenangkan fikiran sejenak. Tapi semua itu ter urung sudah setelah seorang Laoshi memanggilnya untuk meminta pertolongan.
"Hei Nak, bisa tolong saya sebentar?" Terlihat seorang Laoshi yang kesusahan memindahkan beberapa buku dari sebuah ruangan ke rak buku.
"Oh, baik Laoshi." Sashuang meletakkan novel yang ia pegang ke meja yang ada didepannya, lalu segera menuju Laoshi yang berada di ruangan yang berada dipojok perpustakaan itu.
"Ada yang bisa saya bantu, Laoshi?"
"Tolong letakkan buku buku ini sesuai raknya ya." Laoshi menyodorkan banyak buku yang telah disusun rapi. Buku yang berjudulkan 'Mathematics' dengan font besar itu telah disampul menggunakan sampul plastik.
"Ngomong-ngomong, Laoshi baru pertamakali melihat wajahmu. Kau dari kelas berapa?" Tanya Laoshi yang tengah menatap Sashuang dengan terpana.
"Saya Sashuang dari kelas sebelas satu. Saya murid pindahan, Laoshi." Jawab Sashuang dengan ramah.
"Ah pantesan, wajahmu kurang familiar dimata saya." Laoshi juga tersenyum pada murid baru ini.
Sashuang mengangkat beberapa buku dan membawanya menuju rak yang berada diluar ruangan. Ia menyusun buku buku yang baru siap sampul itu sesuai dengan nomor urutannya. Semakin besar nomor buku yang diletakkan, Sashuang semakin bergeser melangkahkan kaki kekanan.
Tanpa ia sadari, kakinya telah menyentuh kaki seseorang.
"Sashuang?" Panggil seseorang itu pada Sashuang yang tengah sibuk menyusun buku.
"Hai, Xida." Sashuang menoleh sebentar ke sumber suara hingga akhirnya kembali memfokuskan diri pada nomor nomor buku.
"Kamu lagi ngapain? Gak makan ke kantin?" Xida meletakkan novelnya asal di rak buku yang berada di sisi kirinya.
"Kamu sendiri, kenapa gak makan ke kantin?" Sashuang balik bertanya.
"Aku hanya lagi gak nafsu makan aja."
"Yaudah kita sama kalo gitu." Buku yang Sashuang pegang sudah disusun semua. Ia kembali menuju ruangan Laoshi perpustakaan tadi, meninggalkan Xida yang hanya terpaku menatapnya.
Xida mengekori kemana Sashuang pergi. Sampai akhirnya ia berhenti saat Sashuang sudah memasuki ruangan yang dipenuhi oleh banyak buku dan juga ada seorang Laoshi disana.
"Xida, kebetulan kau disini. Tolong bantu Laoshi meletakkan buku buku ini ya."
"Baik Laoshi." Xida mengangkat buku lebih banyak dibandingkan Sashuang, bahkan memindahkan separuh buku yang dibawa Sashuang kepangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN PUTRI🌹 {Completed✔}
FanfictionPernahkah kamu membayangkan... menjadi primadona disebuah rumah yang berisikan 7 lelaki dengan karakter yang berbeda-beda? eitss.. jangan ngeres dulu,, Padahal kamu hanyalah seseorang yang ditugaskan sebagai seorang pembantu dirumah tersebut, tapi n...