# 14~ There he is

504 92 14
                                    

Son Seungwan's eyes

Sudah 1 minggu berlalu semenjak pertengkaran hebatku dengan Chanyeol dan laki-laki itu bahkan tak meminta maaf atau memberi kabar padaku. Sempat terpikir olehku untuk datang ke apartemennya dan meminta maaf terlebih dahulu karena aku tidak bisa lebih mengerti posisinya saat itu. Namun hatiku selalu menolak tiap kali aku berniat untuk pergi. Alam pun seolah-olah mendukungku untuk berdiam saja. Selalu ada hal-hal yang menghalangiku untuk pergi. Salah satunya adalah hari ini. Pagi tadi aku sudah berniat untuk datang ke apartemen Chanyeol langsung karena nomer telfonnya tidak bisa dihubungi sejak 4 hari yang lalu. Namun saat ini aku justru berada di Villa keluarga untuk merayakan ulang tahun Donghae Oppa. Saat aku benar-benar sudah berada di dalam mobil serta mesin mobil yang sudah menyala, tiba-tiba saja Donghae Oppa memintaku untuk mengosongkan jadwalku selama 2 hari karena harus ikut pergi menuju Gangwon-do untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 35 tahun. Aku tak bisa mengiyakan ataupun menyetujuinya, karena selang 5 menit kemudian ibuku datang untuk menjemputku.

"Kenapa tunanganmu tidak bisa ikut?" aku tersenyum sinis mendengar kata 'tunanganmu' yang dengan lancarnya keluar dari mulut Donghae Oppa.

"penerbangannya sedang padat dalam bulan ini. Shift off nya 2 minggu lagi." Aku bahkan lebih heran lagi ketika bisa berbohong selancar itu.

"dia seperti ayah ya? Bisa menikmati kesibukannya..." Donghae oppa mengambil 3 biji jagung dan meletakannya diatas pembakaran, aku lanjut mengolesi jagungnya dengan bumbu yang sudah dibuat oleh ibu dari rumah.

"iya, dia mirip sekali dengan ayah." Nadaku menggantung.

"tidak, tidak. Ayah tak pernah menyembunyikan hal apapun padaku.." sambungku lagi.

Donghae oppa melirikku "hubungan kalian sedang bermasalah?".

"semua hubungan selalu bermasalah. Kau juga pernah bermasalah dengan istrimu" Aku benar-benar mencoba untuk mempertahankan hubunganku kali ini, tidak seperti hubunganku yang lalu. Jika biasanya tiap ada masalah yang agak berat, aku pasti akan segera mencari jalan keluar dengan cara mengakhiri hubungan. Aku tak mau lelah menghabiskan energi dan pikiranku untuk mengurusi masalah dalam hubunganku. Setidak serius itu diriku saat berhubungan dengan masa laluku. Anehnya, hubunganku dengan Chanyeol kali ini aku justru mati-matian melindunginya.

"hubungi dia dan minta maaflah" aku mengangguk sambil mendesah.

"aku sudah berniat untuk datang ke apartemennya beberapa kali. Namun selalu saja ada hal yang menggagalkanku. Tidakkah itu aneh?" tangan Donghae oppa terhenti sejenak, melirikku dan kemudian kembali melanjutkan membalik-balikan jagung yang sudah hampir matang.

"seperti hari ini?" aku mengangguk pelan.

"listen, terkadang alam menghalangi kita untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya buruk untuk kita." Aku memicingkan mataku, perlahan menatap kakak laki-lakiku ini.

"maksudmu, meminta maaf terlebih dahulu itu buruk?" dia balas menggeleng.

"alam mencoba melindungimu dari kenyataan pahit yang sedang menantimu, Wendy..."

*

Jam menunjukan pukul 2 siang, itu berarti sudah 1 jam berlalu sejak jam makan siang berakhir dan sudah sekitar 2 jam aku menunggu Sehun untuk datang menjemput Irene. Aku mengetuk-ngetukan jariku diatas meja dengan resah. Beberapa kali Irene memperhatikanku yang tampak gelisah, tanpa tau penyebabnya apa.

"pulanglah, aku bisa menunggu Sehun disini sendiri." aku menggeleng, masih mengetukan jariku diatas meja.

"kau sedang gelisah, Wendy. Pulang lah. Aku tak apa." Ya, aku sedang gelisah tanpa tau apa penyebabnya. Terhitung 10 hari Chanyeol hilang tanpa kabar, bahkan aku sendiri pun tak tau harus mencari kemana lelaki itu. Satu-satunya harapanku adalah Sehun, hanya dia teman dekat Chanyeol yang aku kenal.

I Don't Love you [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang