Epilog

1.1K 120 44
                                    

"...Hallo? Irene?"

"iya, hallo?"

"ini aku, Park Chanyeol."

"ingin tau kabar Wendy minggu ini?" pelan-pelan ku tarik nafasku, gugup.

"iya, bagaimana kabarnya?" terdengar Irene menghela nafas, ia pasti kesal karena hampir setiap minggu selama 6 bulan ini selalu ku telfon hanya untuk menanyakan kabar Wendy.

"dia bilang semuanya berjalan dengan baik, cuaca di Kanada juga sangat cerah. Selama seminggu belakangan ini ia selalu bangun pagi untuk jogging di taman kota dekat apartemen, memakan smoothies dan buah-buahan favoritnya. Kemarin dia juga menggunakan dress floral yang kau belikan untuknya." Aku tak bisa menyembunyikan senyum dibibirku, kelewat senang mendengar keadaan Wendy yang tampaknya jauh lebih baik.

"baguslah..." sahutku, kemudian hening sejenak.

"kau juga sebaiknya memulai hidupmu dengan baik. Berhenti datang ke beberapa bar tak jelas. Itu bisa merusak reputasimu." Ku tatap pantulan wajahku di cermin. Wajah itu terlihat lebih kurus dengan rambut yang mulai memanjang dan kumis tipis yang mulai tumbuh. Mungkin hari ini aku harus mencukur rambutku dan membersihkan wajahku.

"Irene?" panggilku setelah menyadari suasana yang terasa hening.

"iya?" balasnya singkat, namun kali ini terdengar melembut.

"ku pikir semuanya akan baik-baik saja tanpa Wendy. Aku hanya tak ingin menariknya ke dalam hidupku lagi..." aku diam sejenak, mencoba mencari kalimat yang tepat untuk diungkapkan.

"tapi yang terjadi justru sebaliknya. Aku tak baik-baik saja. Hidupku gelisah tanpanya. Ini bukan perasaan bersalah, ini perasaan gelisah karena aku tak bisa menemukan Wendy dalam hidupku lagi. Apa aku sudah terlambat?" sekali lagi Irene menghela nafasnya.

"baiklah... 2814 W3rd Ave, Vancouver, British Columbia. Itu alamat apartemen Wendy. Datanglah kesana, dan berhenti menggangguku." Seketika aku bisa merasakan senyum yang lebih lebar dibibirku.

"Selama 6 bulan ini dia juga selalu menanyakan kabarmu . Jadi kumohon kali ini mulai lah hidup yang baru dengannya.".

*

Cuaca di Kanada memang benar-benar sedang cerah. Sinar matahari terasa hangat dan membuatku lebih bersemangat. Baru saja aku berencana pergi ke British Columbia untuk menemui Wendy, tiba-tiba kemarin lusa aku mendapat jadwal penerbangan ke Toronto. Sepertinya alam memang sedang mendukung niat baikku. Jam menunjukan pukul 6.15 pagi, itu artinya aku harus segera bersiap pergi ke Toronto Pearson International Airport untuk melakukan penerbangan ke British Columbia yang akan memiliki waktu tempuh 4 jam 45 menit dengan menumpangi pesawat Air Canada.

Tepat pukul 09.50 aku mendarat di bandara Vancouver International Airport karena perbedaan waktu 2 jam antara Toronto dan British Columbia. Setelah urusan bandara selesai, aku segera menaiki taxi untuk datang langsung ke alamat yang diberikan Irene. Sebelumnya, aku sengaja untuk berhenti di toko bunga untuk membelikan bunga Tulip putih kesukaan Wendy.

"Thank you..." ucapku pada supir taxi yang sudah berhasil mengantarku dengan selamat ke alamat yang ku tuju. Ku lihat sebuah gedung apartemen tepat di depanku, tempat dimana Wendy tinggal selama 6 bulan ini.

"...her apartment is 15 A at 15th floor. You can use elevator number 2..." jawab seorang security ketika ku tanya unit apartemen Wendy. Setelah mengucapkan terima kasih, aku segera menaiki Lift nomor 2 yang ada dibagian paling kanan dan segera mengetuk angka 15.

Ku genggam dengan erat bouqet bunga Tulip putih kesukaan Wendy. Saat ini yang ku bayangkan adalah wajahnya yang manis tersenyum padaku, lalu ia datang dan memelukku. Aku berjanji akan balas memeluk tubuhnya lebih erat dari yang pernah aku lakukan. Dan kali ini, aku tak akan melepaskan wanita yang jadi penyelamatku itu.

I Don't Love you [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang