19 ■Lupa■

13 0 0
                                    

   Hari ini Bela benar-benar disibukan dengan tugas serta ulangan harian dadakan.Siswa mana yang bergembira ria mendapat setumpuk tugas beserta anak buahnya,yang tak lain ulangan.

"El,kimia dari Bu Cintya udah?" tanya Kayla.

Bela mengangguk dan menunjuk tas nya dengan dagu.

Tanpa persetujuan sang empu,Kayla langsung saja menyambar tas berwarna navy milik sahabatnya itu.

Sedangkan Bela sendiri tengah sibuk berkutat dengan soal PKN yang telah Bu Nita beri sebanyak 50 soal.

Memang kali ini kelasnya tengah free.Atau biasanya familiar dengan sebutan 'jam kosong' .

Entah apa yang tengah merasuki raga teman-teman Bela,sehingga semua tampak serius mengerjakan tugas di jam ke 7 ini.

Walaupun tengah serius,tak mengurangi tingkat kebisingan kelasnya.Ada saja yang bersih keras meminta jawaban kepada teman yang lebih pintar,lebih ambisius,serta kikir akan jawaban.

"Heh Jono pinjem buku PKN lo dong," rayu Lia teman satu kelas Bela,dengan predikat pita suara ter-elastis.

Jono yang merasa namanya terpanggil,hanya mendengus kesal dan tak memedulikan siapa yang berteriak.

"Gendang telinga lo masih waras kan Jon? Atau mau gue korek pake sapu lidi dulu?"

Sebenarnya Jono siswa biasa saja.Namun karena ia termasuk siswa laki-laki yang dapat dijuluki lembek,menjadikan dirinya santapan teman-temannya yang haus akan bahan bullyan.

Tidak baik memang,tetapi Bela juga sesekali meledeknya.Dan,dengan begitu sabar Jono hanya diam tak bergeming.

Terkadang,di saat seperti ini Jono datang pada Bela untuk sekedar menanyakan soal sulit ataupun meminta diajari oleh Bela.

Bela tak mempermasalahkan hal itu.Dengan baik hati,Bela pun mengajari Jono.Bahkan tak hanya Jono.Beberapa teman nya yang merasa kesulitan dengan soal,akan menanyai nya.

Ada yang menanyakan langkah-langkah mengerjakannya,ataupun langsung menyalin jawaban Bela.

"Ck,tinggal ambil itu di laci gue.Ribet amat betina." ucap Jono yang tak memerhatikan Lia,dan masih fokus dengan apa yang tengah dikerjakannya saat ini dengan Bela.

"Baik banget Mas Jono Toyib.Kiss jauh dari Lia buat Jono..." Lia dapat dibilang salah satu siswi genit di kelas Bela.

Hampir seisi kelas Bela menyuraki tingkah Lia yang kelewat alay.

Namun dengan tingkat PD di atas para petinggi negara,Lia hanya mengibaskan rambut blondenya.

"Akhirnya kelar juga tugas gue.Buku PKN gue langsung kumpulin ke si Arjun ya Kay." ujar Bela.

"Oke sip itu mah.Deadline tugas hari apa aja btw?"

"Kimia,PKN,terus tadi pagi ada Fisika." kali ini Dinda yang menyahut.Pasalnya,Kayla masih sibuk berkutat untuk menyalin jawaban Bela.

Bela hanya mengangguk,dan mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.Bosan.Satu kata yang terlontar dari pikiran Bela.

Padahal,baru saja 5 menit ia berada di kelas,dan merampungkan semua tugasnya.

"Jun,gue ijin ke kamar mandi dulu ya.Tugas gue udah kelar semua noh di meja.Tinggal ambil aja." ujarnya pada Arjun Si Ketua Kelas.

Ketua kelas yang tengah sibuk mengumpulkan buku hanya mengangkat ibu jari nya di udara.

Memang benar dirinya menuju toilet.Namun setelahnya,ia merasa bosan.Ada dua pilihan dalam pikirannya.Yakni kantin dan rooftop.

Ia memang hanya menyantap sandwich di apartmennya.Sehingga,masih cukup untuk mengganjal perutnya hingga nanti di jam istirahat kedua.

STOPainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang