6 ■Masa Kecil■

25 2 0
                                    

*di sini part khusus nya si Bella yaa'-' *

Di sini lah Bela.Berada di kedamaian malam,bersama dinginnya angin,ditemani sang bulan beserta para bintang.

Dengan santai,ia menyesap benda yg berbentuk seperti tabung,dengan salah satu ujungnya terdapat filter,dan di ujung lainnya terdapat berbagai macam kandungan tembakau,nikotin,tar.Namun masih kadar nikotin yang rendah.

Asap yang mengepul,pertanda setiap masalah pada dirinya lenyap bersama angin.

Semua beban yang ia rasakan selama ini terlepas dari jiwa & raganya.Rokok memang cukup ampuh baginya untuk dapat me rilex kan pikiran kacaunya.

Bagaimana ia sekacau ini,jika alasannya yg tak lain ialah kedua orang tuanya? Oh sungguh,kali ini Bela benar-benar merindukan seorang kaka laki-lakinya yang masih menempuh jalur perkuliahan.

Ia akan menumpahkan segala keluh kesahnya pada Sang Abang.

"Nikmat banget gustiii,tambah deh tanggung juga cuman satu,"

Satu batang rokok tak cukup untuk menenangkan pikirannya.Ia kembali mengambil satu batang rokok lagi,dan menyalakannya.

Fuuuuu
Hembusan asap rokok yang dihisapnya terkepul indah di dinginnya udara malam.Biarkan Bela menyalurkan segala amarahnya pada angin.

Perlu kalian tahu,Bela tak memberitahukan perihal ia merokok kepada teman-temannya.Menurutnya,jika memberitahukan kepada geng nya,mereka akan mengkhawatirkannya & memberi wejangan-wejangan yang membuat telinganya berkedut tak karuan.

Untuk saat ini,Bella sedang berada di rooftop apartmen nya.Karena,Bela berada di keluarga yang lebih dari cukup.Ia mempunyai fasilitas yang memadai.

Ia malas untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya.Terkadang jika terdapat hal-hal tertentu saja ia akan pulang.Bahkan,ia merasa bahwa rumahnya itu sperti kandang singa.Seolah-olah,singa dapat kapan saja mengamuk.Walaupun sudah diberi makanan daging berkilo kilo.

Namun hanya satu hal yang tak memadai.Yaitu kasih sayang.Bella sangat menyayangkan hal itu.Ia tak mengerti sepenuhnya apa arti sebuah kasih & sayang.Orang tuanya saja tak pernah mendukung apa yang anak bungsunya itu inginkan.

Yang ada,Bela seakan memikul semua nya sendirian.Hanya berpegang teguh pada kakanya,sudah lebih dari cukup menurutnya.

Namun,di kala ia menyesap seputung rokok sembari menikmati udara malam,sesekali Bela melontarkan pikirannya ke masa lalu.

Dimana ia merasakan siapa yang telah melindunginya,selain Kiki.Seseorang itu yang masih sangat Bela rindukan sosoknya sampai saat ini.

Sudah beberapa tahun bekalangan ini,Bela tak menemui 'seseorang' yang belum menyadarkannya apa arti sebatas rasa nyaman,ataupun rasa sayang yang perlahan tumbuh.

Cuplikan demi cuplikan kejadian lucu saat dirinya masih bocah,bersama dengan seseorang yang ia rindukan pula malam ini.Serta pengalaman perkenalan khas anak kecil yang lucu,Bela sangat ingat.Ia akan selalu mengingatnya.

-------------------------------

10 tahun yang lalu...

Di sebuah pusat perbelanjaan,terdapat dua bocah yang sama-sama menunggu orang tuanya untuk berbelanja.

Perkenalan mereka pun terkesan lucu nan menggemaskan.

"Haloo,nama kamu siapa?" Tanya bocah laki-laki dengan gigi ronga di bagian tengahnya.

"Nama aku Ella.Kamu ngga punya temen yaa?" Balas gadis cilik yang di kuncir kuda.

"Hehe,ko tau si.Aku lagi nunggu mama aku.Mama bilang,anak kecil ga bole kemana-mana."

"Byayti kita cama.Tadi Mama Anti juga omong kayak gitu cama Ela."

"Ooo gituuuuu.Kamu bawa apa ituu?" Kepo bocah laki-laki ini.

"Ooo inii.Kenalin namana Eliin.Dia ini temen aku looo.Calam kenal yaaa." Ucap Bela girang,sembari menggerakan boneka barbie kesayangannya.

"Hahahaaa.haloo,kenalin aku Ito.Aku cama kaya temen kamu Ela.Lagi nunggu mama buat belanjaaa." Sembari menerima uluran tangan barbie Bela.

Namun,saat ia sentuh tangan boneka Bela,tangannya terlepas.Bela pun menangis kencang.Hingga security perbelanjaan tersebut menghampiri dua bocah yang berusia 4 & 5 tahun.

Bela tak menjawab,ia hanya menangis histeris karena barbie kesayangannya telah di rusak 'teman barunya'.

"Itooooooo!!!! Ba-bali-kinn t-tang-aa-n E-eliin ddonggh.Kesakitan tt-uuh Elin" ucapnya sesenggukan.

"Iya iyaa ini Ito benelin.Maapin Ito ya Elin,ga cengaja tadi." Ito tengah serius membetulkan barbie Bela.

Saat Bela mengetahui niat bocah tersebut,perlahan tangisnya pun terhenti.Namun tak sepenuhnya terhenti,karena sesudah itu,ia lebih histeris lagi.Bahkan berteriak tidak jelas.

"Ihhhhh Itoooo!!!! Ko Elinnya Bella m-ma-k-in ll-usa-kk ss-iiii....." Bela kecil tak kuasa menahan tangisnya yang pecah seketika.

Beberapa pengunjung sempat keheranan melihat Bela yang menangis dengan sangat histeris itu.Bahkan,security sampau mendatangi dua bocah itu.

"Dek,adek cewe ini kenapa ya? Ko nangisnya kenceng gitu?" Tanya satpam pada bocah laki-laki di samping Bela yang bingung harus melakukan apa.

"O-oh,i-itu pak.Tadi aku ga cengaja matahin tangannya Elin.Waktu aku mau benelin,eh malah makin lusak pak.Bapak bantuin aku dong buat benelin mainan temen aku." Dito kecil sempat tergagap saat menjawab pertanyaan dari security tersebut.

Sebenarnya security sempat terbengong mendengar Elin.Berpikir siapakah Elin itu.Dan ternyata,hanya sebuah boneka plastik .

"Oo,begitu.Bapak kira kalian kenapa.Kalo gitu,sini adek cantik.Elin nya bapak benerin yaa.Biar ga rusak lagii." Ujar Pak Security.

Bela masih bergeming di tempatnya.Tangisnya sudah reda.Dengan perlahan,ia pun memberikan Elin-nya kepada security untuk diperbaiki.

"Ela,maapin Ito yaa.Ga cengaja cuerr tadii.Ito mau pulang cama mami dulu.Babai Elaaa" kata Dito,sembari melambai serta tersenyum ramah pada Bela.

Bela balas melambai,namun tetap murung.

"Nahh,ini udah bener nih Dek,Elinnya.Kamu kok tadi di sini berdua sama anak tadi? Emangnya ngapain di sini?" Tanya security pada Bela.

"Ela lagi nunggu Abang Iki cama Mama di cini.Coalnya,kalo aku ikut,pasti ga betah pak.Maaci uda benelin Elin." Balasnya sembari tersenyum ramah pada Pak Security tersebut.

"Sama-sama cantikk.Ehh itu mama sama kaka kamu ya? Hati-hati yaa"

"Eh iya,itu Mama sama Bang Iki." Ucapnya pada security,dan ia melambai pada kakak & ibundanya itu.

"Ela mau kecana pa,babaiii"

"Babaiii cantikk," balas satpam,yang kemudian mendapatkan ucapan terimakasih dari Mama Bela.

STOPainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang