20 ■ REMPONG ■

7 0 0
                                    

Weekend bisa dibilang hari liburnya para siswa sekolah menengah atas ataupun sekolah menengah kejuruan.Tak hanya itu,jika hari libur seperti ini,sudah dipastikan para kaum yang menganut kemageran,akan terdampar kuatnya gravitasi Pulau Kapuk.

Mata cantiknya mengerjap beberapa kali,untuk memastikan bahwa matahari mulai menayapa ufuk timur.Di atas nakas dekat tempat tidurnya,mengalun lagu milik Rossa dengan judul Jangan Hilangkan Dia yang Bela putar semalaman.Biasanya ia akan mengganti lagu yang ia dengar sesuai dengan kondisi mood nya.Seperti Tulus,Kunto Aji,Riski Febian,Nadia Amira,Ardhito Purnomo,Hindia,dan masih banyak lagi musisi lainnya.

Pemandangan padatnya jalanan terlihat jelas dari jendela apart nya.Ketika menikmati sekilas pemandangan,tanpa permisi sudah terdengar suara gaduh.

"Gimana sih lo Nad.Ga liat apa tadi gue hampir nyungsep di lift bangsat." Seru Dinda.

"Idih,kok malah lo nuduh gue sih pantat bison.Gue juga tadi di dorong sama si Nyonya Kalem." Jawab Nadia tak mau disalahkan dan menunjuk kamar mandi dengan dagunya.

Trio devils kesayangan Bela sudah tiba di ' kediaman keduanya'.Tak heran mereka masuk tanpa izin darinya,karena memang sudah tahu password kamarnya.Mereka sudah Bela anggap seperti keluarganya.Mereka saling mengerti,saling memberi support satu sama lain,walaupun rada sinting,tapi Bela tak masalah.Justru itu menjadi lelucon tersendiri.

Tak lama,Nyonya Kalem menyudahi panggilan alamnya,dan bersitatap dengan kedua Nyai. "Pada kenapa sih? Ngeliat gue biasa aja kali.Gue tau,gue emang punya aura ga se seksi Kekeyi."

Setelah mengucapkan kalimat serta watadosnya,dua makhluk Tuhan paling seksi saling tatap dan,"KAYLAAAAAAAA!!!!!!"

***

Para jin tomang sudah diatasi oleh Bela.Kini mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing.Seperti Nadia,si Perawan Lugu sepertinya sangat jago dalam memasak.Jangan ragukan kemampuan gadis lugu satu ini.Karena kali ini ia tengah sibuk membuat adonan ditemani Kayla.

"Mau buat apaan sih Nad? Daritadi gaa jadi-jadi perasaan."

"Gimana-gimana? Perasaan siapa yang ga jadi-jadi? Mang Udin sama Mpok Lastri? Apa lo sama Faris yang ga jadi-jadi?"

Tiba-tiba Dinda sudah berada diantara keduanya.Karena memang gadis galak satu ini,telinganya sangat sensitif dengan sedikit cipratan spill of the tea.Maklum, sudah terjun ke dunia anak tuitter ngab.

"Oh,jadi selama ini lo diem-diem dari kita semua Kay? OH BEGITUU SODARA-SODARA." Ucapnya mengalahkan suara Guntur teman satu kelasnya.

"Dih apa banget lo.Sana-sana temenin si Bela aja nonton tv." Usir si bahan perbincangan pada Dinda.

"Udah-udah para nyonya.Bantuin Nadia aja tuh yang bikin tai kucing." Sambar Bela menengahi percekcokan pagi.

Memang benar,apa yang tengah dibuat oleh Nadia,bahwa si Perawan Lugu tengah mencetak adonan menggunakan (plastic segitiga gt gtau nama heheheh).Seperti penjelasan sebelumnya pasal prawan lugu yang mahir memasak,hanyalah istilah lain untuk menyenangkan hati para jomblowan jomblowati yang membaca.

"Nah,bener tuh kata El.Daripada congor lo pada berubah kaya babi,mending bantuin tuan putri nih.Masa orang cantik masak sendiri.Kurang ajar lo El,mirip dari mananya? Jelas cantik gini kayak yang bikin."

"Mulut janda diem aja deh ya.Orang bener kata si El.Itu adonan udah mirip kaya kotoran kucing yang asal pup di pelataran lo." Ejek Dinda.

"Itu tai kucing apa teripang borrr?? Geli gue padahal baru setengah jadi." Sahut Kayla.

Nadia tak peduli,ia masih sibuk membentuk adonan yang katanya churos.Resep ala tiktok yang sudah mencuri atensinya.Sedangkan para gadis cantik lainnya sudah berada di ruang tengah tanpa memedulikan si lugu yang tengah berkutat dapur.Apalagi Kayla,tadinya sangat kepo dan ingin membantu,lebih baik menamatkan saja rasa keponya itu dan memilih bergabung dengan Bela Dinda yang tengah menggosip.

STOPainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang