KRIIINGGGG
Suara bel menandakan bahwa semua siswa untuk beristirahat.Entah itu pikiran atau fisik,agar siap menerima pelajaran selanjutnya."Sekian bapak akhiri pertemuan kali ini,jangan lupa kalian kerjakan tugas yang tadi bapak beri,besok pagi sudah ada di meja saya.Wassalamu'alaikum." ucapan Pa Tomi sebagai guru Fisika.
"Baik pak,Wa'alaikumsalam." Jawab satu kelas kompak.
Mereka ber empat pun pergi meninggalkan kelas,dan melangkahkan kaki menuju kantin.
"Sumpah dah puyeng pala inces," Nadia yang mendengar keluhan teman sebangkunya itupun,lantas bertanya pada Kayla.
"Puyeng napa lagi lo? Puyeng mikir kontrakan lo? Apa puyeng schejule jalan sama jajaran cowo-cowo lo?"
"Yee kutil kodomo,so tau aje lo," ucap Nadia sewot
"Komodooo ogeb." kompak Bela,Kayla,Dinda mengoreksi.Dan sang empu tak menghiraukan.
"Gue tu puyeng ama tugas Si Tomi satu itu tu.Ngasih tugas aja bejibun,ribet pula." Cerosos Nadia.
"Lo kaya kaga tau aja gimana.Lagian ngapa lo puyeng segala.Di sini kan sudah tersedia mastah nya mba.Gimana si lo," jawab Dinda sambil menepuk bahu kiri Bela.
Bela yang ditepuk dan dibanggakan,tak menghiraukan ocehan teman-temannya.
"Lo pada mau ribut tugas nyampe kapan hah?! Nyampe Upin Ipin jadi member NCT? Buru mau pesen apa lo pada? Sini gue pesen sekalian," tawar Kayla yang sedari tadi hanya menyimak.
"Gue es jeruk 1,batagor 1." (Bela)
" Gue nasi goreng 1 pedes sama es teh manis 1." (Dinda)
"Gue samain kaya Bela dah.Tapi Kay,sejak kapan Upin Ipin ikut trainee di SM? Ko gue kaga tau tuh beritanya." tanya Nadia dengan wajah heran.
Pletakk
"Aduh,napa gue ditimpuk sendok dah tuh.Untung bukan palunya Mr.Thor." oceh Nadia dengan mengelus jidatnya yang ditimpuk sendok oleh Bela.
"Lagian lo,batas keluguan lo tuh di bawah Miper tau ga Nad." Kata Dinda dengan wajah kesalnya.
"Aw gumushh dehhh sama Nadiaa." ucap Kayla yang tengah memainkan pipi Nadia.
"Lo covernya doang kalem ya Kay.Aslinya naudzubillah ya ahli kuburrr." ucapan Nadia berhasil membuat Kayla murka,dan beralih untuk memukul lengan atas Nadia hingga merintih.
Tenang saja,mereka begitu hanya batas candaan.Tak lama akan kembali seperti teletubbies.
Memang diantara mereka bertiga,Nadia lah yang paling cerewet dan lugu.Sedangkan Dinda,dia cukup dewasa dan menjadi penengah diantara mereka.Kayla,ia sangatlah moody.Namun,tingkat kewarasannya 11 12 dengan Nadia.Bahkan orang-orang mengira dirinya dengan Nadia adalah saudara kembar.
-------------------------------
Saat Bela menduduki kursi kantin yang letaknya berada di tengah,ternyata ada jajaran Most Wanted Boys di SMA Brawijaya.
Siapa lagi kalau bukan Riza.Cowo dengan nama lengkap Hafriza Heizel Wijaya.Ketua Osis yang bijaksana nan humoris itu.
Tak jauh berbeda dengan Bela cs.Mereka pun di juluki sebagai jajaran Mos Wanted Girls di SMA DIKTI.
Dengan ke tiga sahabatnya yang tak kalah kocak.Diantaranya ada Raka,Faris,dan juga Dafa.
"Halo cantikk,siapa nama kamu? Mau gak namanya Abang cantol di hati abang?" goda Dafa kepada salah satu adik kelasnya.
Adik kelasnya yang salah tingkah pun hanya cekikikan tidak jelas melihat tingkahnya.
"Paan si lo.Tampang 11 12 kaya empang aja sok godain adik kelas." Omel Raka gemas.
"Lo kaya ngga tau si Dafa aja si Rak.Liat noh.Tiap malem kan lo pada,dah tau tabiat tu orang satu." Ejek Riza.
"Bener banget tuh ape kate Reza.Nama siang mah Dafa.Tunggu aja kalo malem,berubah dah tuh jadi Dafi." Balas Faris masih dengan nada mengejek.
"Hee sok tau ye lo pada sama kehidupan gue.Serah gue dong,emang lo pada punya bukti apaan coba hahh?!" Sang Empu yang sedari tadi menjadi topik,akhirnya angkat bicara.
"Baju cewe seksi yang ada di apart gue punya siapa hah? Secara,gue kaga pefnah bawa nginep temen cewe.Diantara kalian bertiga kan sering nginep di apart gue cuman lo Daf." Bahas si Riza
"Bra size 36 yg ada di kasur gue pinya siapa Daf?" Tanya Raka kepo
"Bikini yang ada di dalem lemari gue punya siapa tuh? Kaga ada yang ngaku dah" Timpal Faris.
Niat mereka hanya untuk bercanda.Dan Dafa yang sudah pasti mengerti dengan tingkah para sahabatnya itu pun hanya menjawab.
"Yee dasar lo pada suuzon ama gue.Ya mana gue tau lah itu pakean cewe punya siapa.Ngapa pada tanya ke gue? Heran gue."
Setelah aksi berdebatnya itu,mereka ber empat pun menduduki kursi kantin yang tak jauh dari Bela Cs.
----------------------------
"Liat deh orang sok kecakepan di depan." omel Dinda memulai ghibah.
"Mana mana?" kepo Nadia.
"Dimane?? Dimane?? Mari kita tengokk" timpal Kayla dengan nada kartun favorit adiknya.
Bela hanya menyimak perdebatan kecil di sebrang mejanya.Kalau di lihat-lihat,memang mereka mempunyai visual lumayan.Pantas saja mata para chili melotot kesetanan.Ternyata ada 4 mangsa.
"Dinda iri pengen di genitin." Bela buka suara.
"Kurang ajar.Ogah banget gue punya laki modelan begitu."
"Inget,inget,inget.Ujaran kebencian anda akan menjadi ajaran keuwuan.Nantikan saja." balas Kayla dan high five dengan Nadia,Bela.
"Betul tuh betul apa cakap Opah Kay." ucap Nadia.
"Punya sahabat mulutnya pintu jahanam semua memang.Untung calon penghuni surga tetap sabar." balas Dinda dengan sedikit mendrama.
Sedangkan yang lain sudah tidak memedulikan ocehan si toa.Menatap makanan masing-asing dengan posisi menunduk menahan ledakan tawa.
1..
2..
3.."HAHAHAHAHAHAHHAHAHA" tawa mereka pecah,terkecuali Dinda yang tengah merajuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
STOPain
Fiksi Remaja"Udah pada pulang.Lo kapan pulangnya?" Tanya Riza memecah keheningan diantara dirinya dan Bela. "Lo duluan,gue mau pesen ojol." "Gitu ya?" Jawaban Bela hanyalah anggukan. "Eh cepet banget lohh,ojolnya.Udah sampe dia,Bel," "Mana?" Ucap Bela sembari...