12. Home

763 94 3
                                    

Dokter sedang memeriksa kondisi seungsik sekarang, seungwoo dan ayah bunda kang masih menunggu diluar ruang rawat seungsik. Seungwoo sangat sedih melihat kondisi seungsik yang benar-benar down, dia tidak berhenti mundar-mandir didepan ruangan seungsik.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan seungsik.

"Gg-imana istri saya dok?."

"Tekanan darah istri anda menurun drastis, mungkin karna istri anda masih shock akan kejadian yang menimpanya. Saya sarankan agar anda dan yang lainnya, bisa menjaga kondisi emosionalnya. Dan jangan sampai meninggalkannya sendirian, sebisa mungkin istri anda harus selalu ditemani."

"Lakukan kegiatan yang bisa membuatnya sedikit melupakan kejadian ini, seperti dengan cara mengajaknya melakukan kegiatan yang dia sukai. Karna dengan menyibukan diri dengan suatu hal, mampu mengurangi tekanan dalam fikirannya."

"Baik dok, saya akan coba melakukannya. Terimakasih dok."

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi."

Sepeninggalan dokter, seungwoo dan ayah bunda kang kembali masuk keruang rawat seungsik. Terlihat seungsik yang tertidur dengan wajah pucatnya dan bekas jejak air mata dipipinya. Seungwoo mendekat, mengusap kepala seungsik lembut, dan mencium kening istrinya.

Keesokan harinya, ketika seungwoo terbangun dari tidurnya. Terlihat seungsik yang sudah terduduk diranjang, seungsik terdiam, padangannya menatap lurus kearah jendela.

"Sayang, kamu udah bangun?."
Ucap seungwoo sambil memegang tangan seungsik,tapi tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut seungsik.

Seungwoo berpindah duduk dari bangku, keranjang seungsik. Kemudian dia menangkup wajah seungsik dengan kedua tangannya, dan mengarahkan pandangan seungsik yang semula kearah jendela, menjadi kearahnya.

"Sayang..."
Panggil seungwoo lagi, dan masih tidak ada jawaban apapun dari seungsik.

Seungsik tetap terdiam, pandangannya kosong. Dan tiba-tiba seungsik kembali menangis.

Hikksss...

"Aku mau pulang woo."

Hiksss....

Seungwoo membawa tubuh seungsik kedalam pelukannya. Sambil mengusap lembut punggung seungsik, mencoba memberikan kekuatan untuk istrinya.

"Aku gamau disini woo~."

Hikss...

"Aku mau pulang kerumah~."

Hikss...

"Iya sayang, kita pulang ya. Kita pulang sekarang."
Jawab seungwoo tanpa melepaskan pelukannya.

Bunda kang yang habis mengantar ayah kang berangkat kerja, masuk kedalam ruangan sengsik. Bunda kang sempat kaget melihat seungsik yang menangis dipelukan seungwoo. Dia takut seungsik pingsan lagi seperti semalam.

🌸🌸🌸🌸🌸

Bunda kang merapihkan baju-baju seungsik, karna seungsik akan pulang dari rumah sakit. Bunda kang sedikit melirik seungsik yang sedang duduk melamun diranjangnya, disana juga terlihat seungwoo yang sedang berusaha membujuk seungsik agar mau makan.

Bunda kang menarik nafas panjang, hatinya benar-benar sakit melihat seungsik, tidak ada senyum cerah diwajah anak sulungnya itu beberapa hari ini. Setelah semuanya selesai, mereka bergegas untuk pulang kerumah.

Rumah Bunda Kang.

"Bunda rapihin kamar kalian sebentar ya."
Ucap bunda kang pada seungwoo, yang sedang memapah seungsik untuk duduk diruang tamu.

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang