16. Tell ⚠

783 92 32
                                    

"Jadi kamu berminat bergabung disini?."
Tanya jaeyoung pada seungsik.

"Iya aku berminat. Tapi, itupun kalau aku memang layak untuk bekerja disini."
Jawab seungsik.

"Kalau aku liat dari resume kamu, sepertinya gak ada yang perlu diraguin lagi. Kamu juga punya pengalaman cukup lama menjadi dj diradio kampus kamu. Dan aku dengar dari wooseok, kalau radio kampus kalian terkenal dikalangan mahasiswa/i lain berkat kamu."

"Mungkin wooseok bilang seperti itu karna dia temen aku."
Ucap seungsik sambil tersenyum.

"Maksdunya dia gak mungkin ngejelekin kamu gitu?."
Balas jaeyoung sambil tersenyum juga.

"Iya."
Jawab seungsik, dan membuat jaeyong yang berada didepannya tertawa.

"Kamu bisa sambil belajar disini, dengan kemampuan yang kamu punya, aku yakin kamu bisa menyesuaikan diri dengan cepat. Dan aku gak keberatan untuk membantu kamu."

"Aku takut kemampuan aku tidak sesuai ekspektasi kamu."

"Gimana kalau aku kasih kamu masa percobaan selama dua minggu kedepan, dan aku akan evaluasi itu. Kalau memang kemampuan kamu nantinya sesuai dengan apa yang aku bayangin, kamu akan terus bekerja disini. Tapi, kalau memang tidak sesuai, aku tidak akan paksa kamu untuk bertahan disini. Bagaimana menurut kamu?."

"Iya, aku setuju."

"Oke, kalau gitu kamu bisa mulai masuk besok."

"Heem."
Jawab seungsik sambil menganggukam kepalanya.

"Dan satu lagi, kalau hanya kita berdua seperti ini. Kamu gak perlu bicara seformal tadi sama aku. Tapi kalau didepan karyawan lain atau ketika dicircle pekerjaan, aku maklumi itu."

"Iya. Dan terimakasih atas kesempatan yang kamu kasih untuk aku."

"Iya sama-sama."

Hampir satu jam seungsik berada diruangan jaeyoung, mungkin lebih tepatnya bisa dibilang mereka ngobrol bukan interview. Seungsik tidak menyangka, ternyata jaeyoung adalah orang yang sudah dikenalnya. Walaupun mereka tidak sempat kenalan saat itu.

Seungsik keluar dari ruangan jaeyoung, dia mengambil ponselnya, dan kemudian menelfon seungwoo.

Tuuuttt....
Tuuuttt....
☎☎☎☎☎☎

"Halo sayang."

"Halo woo. Woo, aku udah selesai interviewnya."

"Ohh gitu... Aku juga baru aja selesai, kalo gak salah dideket situ ada kafe. Kamu tunggu disana ya yang, setengah jam lagi aku sampe."

"Oke woo, aku tunggu ya."

"Iya sayang, tunggu aku ya. Love you."

"Love you too woo."

Tut.

Setelah mematikan panggilannya, seungsik menuju kafe yang dimaksud seungwoo tadi. Sesampainya disana seungsik memesan minuman dan cake untuknya dan seungwoo. Selang setengah jam, seungwoo benar-benar tiba disana. Dia masuk kedalam kafe, dan menemui seungsik yang sedang menunggunya.

"Sayang, lama ya nunggu aku?."
Tanya seungwoo sambil mengecup kening seungsik.

"Pas setengah jam kayak kamu bilang."
Ucap seungsik sambil tersenyum.

"Harusnya aku ngebut aja tadi, biar istri aku gak kelamaan nunggu."

"Jangan macem-macem ya woo."
Ucap seungsik sambil memicingkan matanya tajam kearah seungwoo.

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang