59. 2Seung Time ⚠

745 71 149
                                    

Seungwoo menggendong tubuh junho yang terlelap menuju kamar, diikuti seungsik dibelakang seungwoo yang membawa boneka woody kesayangan junho.

"Anak papa sudah besar sekarang."
Ucap seungwoo sambil merebahkan junho dikasurnya.

"Selamat malam jagoan papa."
Lanjut seungwoo, kemudian dia mengusap kepala junho lembut. Dan mengecup kening putranya.

Seungsik mendekat keranjang junho, membuat seungwoo bergeser sedikit, memberikan ruang untuk seungsik.

"Mimpi indah sayang."
Ucap seungsik sambil mengecup kening putra kesayangannya, lalu dia membenarkan selimut ditubuh junho. Tak lupa seungsik meletakan boneka woody disamping junho.

Setelah memastikan junho tidur dengan nyaman dikamarnya, seungwoo dan seungsik bergegas meninggalkan kamar junho dan menuju kamar mereka.

Seungwoo merebahkan tubuhnya diranjang, kemudian dia menarik tubuh seungsik kedalam pelukannya.

"Sayang."
Ucap seungwoo sambil mengusap lembut kepala seungsik, sambil sesekali dia mengecup kening seungsik.

"Iya woo, kenapa?."

"Gimana perkembangan juno?."

"Anak kita sekarang lebih aktif. Juno juga jadi sering bertanya hal-hal yang baru dia tau sama aku. Seperti mama ini apa, kenapa seperti itu, itu baik atau tidak. Dan dia sangat tertarik dengan buku, kamu liat kan tadi?, walaupun dia belum bisa membaca tapi dia sangat antusias dengan bukunya."
Ucap seungsik sambil tersenyum.

"Iya, aku liat juno sangat senang dengan buku bergambarnya. Bahkan wajahnya sangat antusias, saat buku itu ditunjukan keaku."
Jawab seungwoo sambil mengecup pucuk kepala seungsik.

"Oiya kamu butuh orang untuk bantu-bantu dirumah gak yang?."
Lanjut seungwoo bertanya pada seungsik.

"Engga woo, aku masih bisa handle semua sendiri kok. Lagipula cuma kamu dan juno aja yang aku urus, jadi belum terlalu repot."
Jawab seungsik, sambil memainkan jarinya didada seungwoo.

"Kalau gitu ayo bikin satu lagi, supaya dirumah lebih ramai yang."
Ucap seungwoo sambil terkekeh.

"Kamu tuh ya, juno masih kecil woo. Masih perlu perhatian ekstra dari kita."
Jawab seungsik sambil memukul pelan dada seungwoo.

"Tapi aku udah dapet izin dari juno buat kasih dia adik."

"Hah, emang kamu bilang apa sama juno?."
Tanya seungsik sambil menatap wajah seungwoo.

"Aku gak bilang apa-apa sayang, aku cuma tanya, juno mau punya adik atau engga. Terus juno jawab mau, supaya dia ada teman mainnya dirumah."
Jawab seungwoo sambil tertawa.

"Awas ya kalo kamu ngomong aneh-aneh sama anak aku."
Ucap seungsik sambil memicingkan matanya tajam.

"Ya engga lah yang, juno kan anak aku juga. Masa iya aku ngomong aneh-aneh didepan dia. Kamu tuh ya."
Jawab seungwoo sambil mencubit pipi seungsik pelan.

"Jadi gimana?, kita program adik buat juno ya?."
Ucap seungwoo sambil menatap seungsik.

"Tapi, apa gak terlalu cepet woo?. Juno bahkan belum genap empat tahun."
Jawab seungsik, yang juga sambil menatap seungwoo.

"Kan kita baru programnya sekarang sayang. Kalau seandainya nanti kamu langsung hamil, berarti anak kedua kita lahir saat juno sudah empat tahun atau bisa lebih. Aku juga udah tanya mama choi, dan mama bilang itu waktu yang pas buat kita nambah momongan."
Ucap seungwoo sambil mengusap kepala seungsik lembut.

"Jadi gimana nyonya besar?, kita kasih adik buat juno ya?."
Lanjut seungwoo sambil mengusap-usap pipi seungsik.

"Hhmm... Iya woo."
Jawab seungsik sambil menganggukan kepalanya.

Forever With You || ♡Complete ☑ ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang