9. Retret Go!

795 85 15
                                    

Verivery - My Beauty

Komen ya kalau ada yang bikin baper di part ini, aku pas nulis ini siang tadi gagal feel jadi kalau pun hambar gapapa next part aku usahain bikin kalian baper.
Happy Reading.











...

Setelah beberapa hari lalu Hyeyoon dan Rowoon meminta ijin untuk mengikuti retret yang diadakan pada akhir pekan minggu ini, keduanya siap untuk berangkat ke universitas. Empat bis yang akan digunakan sebagi transportasi menuju salah satu vila di daerah busan sudah siap terpakir di parkiran fakultas jumat pagi ini.

Saat berangkat tadi Hyeyoon sudah mengatakan pada Rowoon untuk menghentikan mobilnya di tempat biasa tapi Rowoon mengabaikannya dan berkata jika tas ransel yang di bawa Hyeyoon cukup berat untuk berjalan dari halte bus menuju universitas mereka. Dan berakhirlah Hyeyoon bersama beberapa teman wanita di kelasnya yang bertanya bagaimana bisa dirinya datang bersama Rowoon.

Rowoon bukan hanya terkenal dengan wajah tampan dan otaknya yang pintar tapi juga sebagai pria yang sulit di dekati oleh wanita sejauh ini hanya dua wanita yang berhasil berada dalam jarak kurang dari satu meter, Kim Bora dan Kim Hyeyoon.

"Kau senang sekali membuat orang lain sulit." Ucap Jaewook pada Rowoon yang menenggak air mineralnya.

Youngdae yang berada di antara keduanya mengernyitkan bingung menatap Jaewook yang terlihat kesal pada Rowoon sedangkan Rowoon memasang wajah bingungnya. Youngdae bahkan tidak tahu apa yang sedang Jaewook bicarakan.

Tak lama Gunjoo datang mengatakan untuk segera memasuki bis dan panitia akan mengabsen peserta yang ikut. Beruntung mahasiswa bebas menentukan dimana mereka akan duduk setelah mengetahui jika satu bis berisikan satu kelas. 

Hyeyoon yang bertubuh kecil berjalan perlahan begitu sadar jika beberapa teman sekelasnya nampak berdesak-desakan untuk masuk ke dalam bis, sebenarnya Hyeyoon tidak akan memilih untk duduk dimana dan bersama siapa hanya saja jika melihat teman-temannya kini sepertinya Hyeyoon hanya berharap masih ada sisa kursi untuknya.

Memasuki bis Hyeyoon berjalan ke arah belakang bis dimana masih ada beberapa kursi kosong, mengambil tempat di dekat jendela Hyeyoon menghela napas lalu sosok Rowoon yang duduk disampingnya membuat dirinya terkejut.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Hyeyoon dengan terkejut, beberapa mahasiswa bahkan melirik ke arahnya beberapa kali tidak lebih tepatnya ke arah Rowoon.

"Tentu saja duduk, bis akan segera berangkat." Balas Rowoon menatap bingung dengan reaksi yang di berikan Hyeyoon.

Hyeyoon bangkit dari kursinya lalu menatap Youngdae yang duduk di kursi depannya bersama Bora, "Youngdae, bisakah kita bertukar tempat?" Tanya Hyeyoon.

"Hei..." Ucap Rowoon menegur Hyeyoon.

Youngdae dan Bora kini mengalihkan perhatiannya menatap Hyeyoon dan juga Rowoon yang terlihat dalam keadaan tidak baik wajah keduanya terlihat tegang, "Maaf Hyeyoon, Bora bisa menghabiskan bekalku jika tidak diawasi." 

Hyeyoon menghela napas lalu kembali duduk tepat saat bis pun melaju dengan perlahan hingga berjalan normal, Rowoon menatap Hyeyoon yang membuang wajahnya ke arah jendela tidak mengerti apa yang sedang Hyeyoon pikirkan.

Perjalan lebih dari empat jam ini akan sangat tidak nyaman jika keduanya dalam kondisi seperti ini. Hyeyoon merutuki dirinya sendiri menyadari betapa bodoh tindakannya yang secara tidak langsung menyatakan keberatan pada Rowoon yang duduk di samping kursinya.

Perjalanan yang Hyeyoon pikir akan sangat melelahkan karena sikap bodohnya tadi ternyata tidak terbukti nyatanya Youngdae dan Bora berhasil membuat suasana nyaman seketika bahkan beberapa teman sekelasnya yang duduk di depan bagian bis terlihat tertawa dan berbincang bahkan sesekali mereka akan bernyanyi dengan berdiridi tengah-tengah bis menghilangkan rasa bosan.

Rowoon memang tidak berbicara padanya tapi Hyeyoon tahu dengan jelas jika Rowoon mungkin sedang salah paham padanya, tepat ketika beberapa temannya kelelahan dan beberapa lagi mungkin saja terlelap kini Hyeyoon menghela napas melirik ke arah Rowoon yang juga menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dengan kedua mata terlelap posisi yang sama Hyeyoon lihat saat mereka berada di bioskop beberapa minggu lalu.

Memberanikan diri Hyeyoon menarik earphone nirkabel putih milik Rowoon dan memasangnya pada telinga kanannya membuat Rowoon terbangun dan menatap Hyeyoon dengan kepala yang masih menyandar pada sandaran kursi bis.

"Maaf untuk sikap burukku tadi." Ucap Hyeyoon dengan wajah menyesal membuat Rowoon menyunggingkan senyum pada sudut bibirnya.

"Tidak masalah, apa kau sedang mengalami bulananmu?" Tanya Rowoon kini menyilangkan kedua tangannya di depan dada sedangkan Hyeyoon kini wajahnya memerah mendengarkan pertanyaan Rowoon.

"Apa? Tentu saja tidak aku sudah mendapatkannya di awal bul... lan." Ucap Hyeyoon dengan nada memelan di ujung kalimatnya.

Kini Rowoon berdehem menegakkan tubuhnya mendengarkan ucapan Hyeyoon, wanita di sampingnya ini benar-benar berbicara tanpa sadar membuat Rowoon canggung, "Maksudku.. itu.."

"Aku punya soda kau mau?" Tanya Rowoon mengalihkan pembicaraan.

Di seberang kursi Hyeyoon dan Rowoon sosok Jaewook memperhatikan keduanya yang kini terlihat berbincang dengan menyenangkan dengan ditemani minuman soda di tangan mereka. Menghela napas kasar Jaewook mengalihkan perhatiannya lalu memejamkan kedua matanya dan menaikkan volume musik pada ponselnya.

...

Bis yang mereka naiki kini terpakir di halaman depan villa, Hyeyoon bisa melihat disana ada dua rumah dengan ukuran cukup besar setelah pembagian kamar oleh panitia dan di berikan waktu istirahat dan membersihkan diri mereka akan kembali berkumpul pukul 7 sore untuk makan malam dan memulai acara hingga tengah malam nanti.

Beruntungnya Hyeyoon berada di kamar yang sama dengan Bora dan tiga teman mereka yang berada di kelas yang sama meskipun tidak terlalu akrab setidak Hyeyoon berada bersama orang yang di kenalnya.

"Gunjoo mengatakan setelah makan malam panitia akan melakukan pembagian kelompok dengan kelas lain berharap semakin mengenal satu sama lain dari acara ini." Ucap Bora merebahkan tubuhnya pada ranjang.

Kamar yang terdiri dari dua ranjang bertingkat dan satu ranjang single, lemari berukuran sedang dengan tiga pintu, satu televisi berukuran sedang dan kamar mandi yang berada di sebelah lemari. Menurut Hyeyoon kamar yang mereka tempati terlihat nyaman atau memang dirinya dan teman-teman yang sudah merasa kelelahan.

"Aku hanya berharap tidak berada di kelompok yang sama dengan Kwon Mina." Balas salah satu teman Hyeyoon yang berbaring di ranjang, Kim Jiin.

"Kau benar, aku akan merasa sangat kecil berada dalam jarak kurang dari satu meter dengan Kwon Mina." Ucap teman Hyeyoon yang berucap dengan sendu, Kim Sejeong.

"Ada apa dengan kalian hingga kalian merasa tidak percaya diri?" Tanya Hyeyoon duduk di ranjang dengan kedua kaki yang menyilang memperhatikan satu per satu temannya yang kini menatap kearahnya tidak percaya. Apa dirinya salah bertanya?

"Yak! Kim Hyeyoon kau tidak tahu Kwon Mina?" Tanya Chae Soobin padanya dengan wajah terkejut lalu Bora menghampirinya menatap dengan wajah tidak percaya.

"Kami akan memberitahumu tentang Kwon Mina." Ucap Sejeong dengan wajah bersiap mendeskripsikan sosok Kwon Mina.

"Kwon Mina adalah salah satu model remaja meskipun belum terlalu terkenal tapi sudah banyak sampul majalah yang menggunakan wajahnya." Ucap Sejeong.

Kim Jiin mengangguk lalu berucap, "Wanita itu bahkan mempunyai tubuh yang indah dan wajah yang cantik, Kwon Mina bahkan menolak ajakan berkencan semua pria di kelasnya ada juga senior yang ditolaknya." Ucap Jiin kemudian.

"Terakhir yang kudengar senior Cha Hakyeon di tolaknya, tiga hari lalu." Lanjut Chae Soobin.

"Mendengar cerita kalian aku bisa menebaknya jika Kwon Mina memang cantik." Balas Hyeyoon.

Bergosip bukanlah keahlian Hyeyoon mengingat jika dirinya termasuk sosok yang sulit beradaptasi dengan orang baru.

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang