Mido and Falasol - Me to You, You to Me
Jadi aku lama up selain karena tugas akhir yang aku yakin kalian juga bosen denger keluh kesahnya aku wkwk papaku lagi renov rumah jadi serba ripuh bingung juga kalian nagih aku upload dospem nagih revisian😂😂😂...
Setelah liburan mereka dan mengatakan akan bekerja paruh waktu di musim panas ini Rowoon yang telah menyelesaikan ujiannya pun akhirnya berada di salah satu studio debuah gedung untuk memulai pekerjaan pertamanya. Terimah kasih kepada teman ayahnya yang mau menerimanya sebagai model paruh waktu selama musim panas ini.
Hyeyoon yang duduk di salah satu sofa melirik keadaan studio yang cukup luas disana terdapan tiga latar yang akan digunakan oleh Rowoon nantinya, beberapa staff bahkan berjalan dengan cepat untuk mengambil apa yang butuhkan.
Ketika Rowoon berkata tidak terbiasa dengan lensa kamera Hyeyoon merasa itu adalah bualan karena nyatanya Rowoon sangat ahli beegaya di depan kamera, beberapa kali Hyeyoon bahkan mendengar sang photographer yang menyukai Rowoon di balik lensa kameranya.
"Model baru kali ini mendapatkan pujian dari Photographer Han, biasanya setiap memotret model dia tidak akan berkata apapun hanya mengangguk sebagai tanda bagus." Ucap Lee Taeri yang duduk dengan bersilang kaki dengan sebuah cup kopi di tangannya.
"Aku senang jika banyak orang menyukainya." Ucap Hyeyoon.
"Jika dia mau membuat kontrak kerja sebagai model sungguhan mungkin lima tahun yang akan datang dia bisa tampil di Paris Fashion Week." Ucap Taeri.
"Itu terdengar bagus, kau bisa membujuknya." Ucap Hyeyoon dengan santai.
"Tunggu sebentar, kau tidak pergi sekolah?" Tanya Taeri seolah sadar jika Hyeyoon berada di ruang studio bersamanya.
Hyeyoon menggelengkan kepalanya dengan senyum canggung, "Aku berada di usia yang sama dengan Rowoon dan kami sedang libur musim panas."
Taeri mengangguk mengerti, dirinya kira sosok Hyeyoon yang bertubuh kecil masihlah anak sekolah menengah akhir dan sedang membolos dari sekolahnya.
...
Hyeyoon memberikan segelas air mineral pada Rowoon yang menghampirinya di dapur dengan keringat yang mengalir dari dahi dan lehernya. Meskipun semalam Rowoon pulang cukup larut pria itu tetap bangun di pagi hari dan melakukan jogging bersama ayahnya seperti biasa.
Sudah dua bulan ini Rowoon berada di luar rumah untuk melakukan pemotretan terkadang Hyeyoon akan ikut menemani atau Saeron dan Jinkyung yang akan menemani tapi Rowoon juga terkadang hanya ditemani oleh Taeri yang mengatur jadwal Rowoon.
Hyeyoon masih ingat ketika Saeron yang baru saja kembali dari les tambahannya datang dengan suara nyaring membawa sebuah majalah dengan foto sampul Rowoon, Rowoon terlihat tampan sekali disana. Akhirnya Jinkyung membuat perayaan atas rilisnya majalah Rowoon dengan mengundang teman-teman putranya.
"Setelah ini mau kembali istirahat?" Tanya Hyeyoon menopang dagu pada tangan kanannya memperhatikan Rowoon yang menyuapkan salad buah yang dibuatnya.
Rowoon mengangguk, "Ibu akan pergi belanja dengan ayah mungkin akan makan siang diluar juga. Kau mungkin mau ikut Saeron ke dokter hewan untuk pemeriksaan bulanan Dubu." Ucap Rowoon.
"Akan kupikirkan." Gumam Hyeyoon.
...
"Musim panas seperti ini akan sangat menyenangkan jika pergi berenang." Gumam Bora memakan eskrimnya begitupun dengan Hyeyoon dan Saeron.
Setelah berkunjung ke dokter hewan keduanya memang akan pergi menyantap es krim tapi ternyata keduanya bertemu dengan Bora yang sedang menikmati waktu sendirinya, tidak biasa karena Hyeyoon akan selalu melihhat sosok Youngdae disisi Bora.
"Kulit Eonni akan mengerut jika terlalu lama bermain air." Ucap Saeron membuat Bora berdecak.
"Kapan Rowoon menyelesaikan kontrak kerjanya?" Tanya Bora.
Hyeyoon mengingat kembali tanggal berakhirnya kontrak kerja Rowoon, "Aku tidak ingat mungkin sekitar tiga atau dua minggu lagi, masih cukup ada waktu untuk Rowoon juga menikmati libur musim panas."
Saeron mendesah, "Enak sekali kalian bisa berlibur sedangkan aku haru kembali pergi untuk kelas tambahan."
"Hei hanya setahun lagi kau bisa lepas dari kelas tambahan, jadi kau harus belajar dengan baik dan masuk universitas." Ucap Bora membuat Saeron mengangguk dengan pasrah mengingat kelas tambahannya yang semakin padat saat libur musim panas ini.
"Jurusan apa yang akan kau pilih nanti?" Tanya Hyeyoon.
"Aku belum memikirkannya, tapi aku ingin sekali masuk hukum." Ucap Saeron dengan nada bingung.
"Itu terdengar bagus, kau bisa menjadi jaksa atau pengacara." Balas Bora.
...
Hyeyoon dan Saeron kembali ke rumah mendapati sosok Rowoon yang sedang berbincang cukup serius terlihat sekali dari wajah mereka. Hyeyoon bahkan mendengar Joohun bertanya 'Apakah akan baik-baik saja?'.
"Kalian sudah kembali, duduklah." Ucap Jinkyung.
Hyeyoon lalu duduk disamping Rowoon diikuti oleh Saeron, perbincangan ini sepertinya sangat penting hingga Hyeyoon pun dipersilahkan untuk bergabung.
"Rowoon tadi meminta ijin untuk mengajakmu pergi ke Swiss mengunjungi ayahmu disana, bagaimana menurutmu?" Tanya Joohun membuat Hyeyoon terkejut lalu menatap Joohun dan Rowoon bergantian.
"Apa ayah baik-baik saja?" Tanya Hyeyoon dengan khawatir.
"Ayahmu baik-baik saja, tapi karena Rowoon khawatir padamu yang merindukan Byungchul, Rowoon ingin kau mengunjunginya ini sudah satu tahun terlewati kami mengerti kau sangat merindukan ayahmu." Ucap Joohun membuat Hyeyoon terharu, dirinya tidak tahu jika mereka begitu perhatian terhadap Hyeyoon.
"Eonni jangan menangis." Ucap Saeron mengambil tisu dan memberikannya pada Hyeyoon yang meneteskan airmata sedangkan Rowoon mengusap puncak kepala Hyeyoon dengan gemas.
"Tiket pesawat sudah dipesan oleh Rowoon untuk besok." Ucap Jinkyung kemudian.
Dengan terkejut Hyeyoon menatap Rowoon, "Rowoon bekerja paruh waktu untuk membelinya jadi kau tidak boleh menolaknya." Ucap Joohun.
"Apa tidak merepotkan?"
"Kau kan sudah kami anggap putri kami juga terlebih Rowoon sangat mencintaimu jadi ini bukan masalah besar." Ucap Jinkyung.
...
Hyeyoon memberikan sebatang eskrim pada Rowoon yang memainkan ponselnya di balkon malam ini. Hyeyoon bingung sekali bagaimana harus berterima kasih terhadap Rowoon yang selalu membuatnya merasa dicintai.
"Aku bingung sekali harus bagaimana mengucapkan terima kasih padamu, rasanya terima kasih saja tidak akan cukup untuk semua yang kau berikan." Ucap Hyeyoon menatap Rowoon yang memakan eskrimnya.
Satu lagi kebiasaan Rowoon selalu mengunyah eskrim batangan yang dimakannya seperti makanan lainnya yang kadang membuat Hyeyoon merasakan ngilu karena membayangkan betapa dinginnya es yang di gigit oleh gigi.
"Aku juga bingung untuk meminta balasan apa padamu." Ucap Rowoon menatap Hyeyoon yang sedang menatapnya juga.
"Katakan saja apa yang kau inginkan." Ucap Hyeyoon.
"Akan kukatakan saat aku menginginkannya, bagaimana?" Ucap Rowoon yang diangguki Hyeyoon.
"Katakan saja padaku dan aku akan mengabulkannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lies
Romance10th Korean Story Main Role Kim Hyeyoon Kim Rowoon Usia 19tahun ayah Kim Hyeyoon menitipkannya pada keluarga teman dekatnya meningat jika Hyeyoon sendiri tidak ingin ikut serta dalam perjalanan bisnis sang ayah selama dua tahun. Beruntung keluarga t...