18. Surprise

496 68 1
                                        

Zico - Any Song
Seperti biasa maafkan daku yang typo masih bertebaran🤧







...

Memasuki studio teater keduanya berjalan menuju kursi paling atas nomor dua dengan sekat disamping kanan kirinya. Kursi yang dipilih Rowoon cukup besar untuk menyimpan popcorn yang terkadang bingung untuk ditaruh dimana ketika mulutnya tidak ingin kembali mengunyah makanan.

Semakin lama isi studio semakin penuh hingga layar dihadapan mereka memulai filmnya. Rowoon menyandarkan punggungnya dengan tangan yang terus saja memasukkan popcorn kedalam mulutnya sedangkan Hyeyoon nampak fokus pada film mereka.

"Hyeyoon." Panggil Rowoon dengan pelan yang hanya di balas dengan gumaman Hyeyoon.

Lalu tak lama Hyeyoon menyodorkan soda kearah Rowoon tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar lebar di hadapannya membuat Rowoon berdecak dengan kesal.

Masih dengan memandang Hyeyoon yang terfokus pada film di layar lebar di hadapan mereka tangan kanan Rowoon yang berada di saku mantelnya hanya bisa mengenggam sebuah kotak, mungkin nanti pikirnya.

Tanpa sadar Rowoon tersenyum tipis menjadikan Hyeyoon sebagai kekasihnya benar-benar diluar rencananya. Ya Rowoon memiliki rencana dalam hidupnya sejak memasuki sekolah menengah atasnya.

Menjalin kasih dengan lawan jenis berada di urutan terakhir rencana hidupnya setelah mendapatkan pekerjaan yang baik tentunya bukan saat dirinya masih mengenyam pendidikan seperti ini.

Tetapi menjalin kasih dengan Hyeyoon bukan pilihan buruk karena pada kenyataannya tidak ada yang berubah darinya hanya saja akhir-akhir ini pikiran Rowoon terpaku pada bayangan jika Hyeyoon menjadi istrinya dan Rowoon sedikit bingung dibuatnya.

Hyeyoon menepuk bahu Rowoon dengan pelan menyadarkan sang kekasih dari lamunannya. Lalu keduanya keluar dari ruang teater.

"Kau melamun sepanjang film diputar?" Tanya Hyeyoon yang mendapat anggukan dari Rowoon.

"Lihat... lihat siapa yang baru saja mengatakan akan fokus saat makan siang tadi." Ucap Hyeyoon dengan nada mengejek.

"Maaf tiba-tiba saja sesuatu melintas dalam pikiranku dan melamun tanpa disadari." Ucap Rowoon dengan nada bersalah.

"Permisi." Seorang pria paruh baya menghentikan Rowoon dan Hyeyoon yang akan berjalan menuju parkiran dimana mobil mereka terpakir.

Rowoon bahkan sudah menarik tangan Hyeyoon untuk berdiri dibelakangnya melihat sang pria di hadapannya nampak mencurigakan.

Sang pria yang merasa dicurigaipun tersenyum mengerti lalu mengulurkan tangan kanannya yang disambut Rowoon dengan rasa penuh was was.

"Namaku Lee Taeri bekerja di salah satu agensi model. Aku tertarik sekali dengan postur tubuh dan wajahmu, mungkin jika kau tertarik kau bisa datang dan menghubungiku." Ucap sang pria, Lee Taeri.

Kartu nama bewarna putih lengkap dengan sebuah nama, nomor ponsel serta sebuah nama agensi tertera disana. Tapi Rowoon sama sekali tidak tertarik terlebih dirinya tidak terbiasa berada di depan kamera.

Kepergian pria Lee Taeri membuat Hyeyoon tersenyum dengan lebar, "Saat pertama kali bertemu aku sempat berpikir jika kau salah satu trainee karena wajah tampanmu." Ucap Hyeyoon membuat Rowoon tersenyum kecil mengusap puncak kepala Hyeyoon.

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang