12. Go Home

623 77 21
                                        

VERIVERY - My Beauty
Sempet buntu sama cerita ini jadi bingung mau lanjutannya gimana, semoga suka yaaaaaa





...

Pagi ini mereka mendapatkan kabar akan ada angin kencang saat sore menjelang malam tiba membuat jadwal kepulangan mereka yang awal pukul enam malam menjadi pukul 10 pagi setelah semua peserta siap.

Pemberitahuan tiba-tiba membuat sebagian dari para wanita harus bergerak cepat untuk packing perlengkapan mereka, ada banyak hal yang harus dibereskan selain pakaian yang mereka bawa. Dasar wanita.

"Pantang menyerah sekali." Ucap Bora dibelakang Hyeyoon saat keduanya memasuki bis.

Jaewook dibelakang sana sedang menolak Gunjoo yang akan duduk disisinya, kedua pria itu bahkan tidak sadar sedang berbuat hal konyol yang membuat satu bis tertawa.

"Bora!" Panggil Youngdae, Bora lalu menghampiri kakaknya itu dengan berat hati.

Hyeyoon lalu keluar dari bis meminta ijin untuk pergi ke toilet pada panitia.

Bukan hal mudah untuknya menghadapi Jaewook. Dalam hidupnya yang biasa-biasa saja ini merupakan pengalaman pertamanya, ayahnya bahkan tidak mengajarinya apapun terkait dengan pria yang menyatakan cinta.

Semalam Jaewook mengirim pesan untuk bertemu di ujung koridor lantai 3 dekat balkon. Awalnya Hyeyoon menolak karena sudah terlalu malam tapi sial Bora melihat isi pesannya dan memaksa Hyeyoon keluar untuk bertemu dengan Jaewook.

Dua menit pertama Jaewook hanya diam menatapnya, raut wajahnya terlihat frustasi seperti menahan sesuatu jadi Hyeyoon juga mendiamkannya hingga kalimat Jaewook membuat Hyeyoon merasa terkejut dengan jantung yang berdebar.

"Aku menyukaimu." Ucap Jaewook.

Hyeyoon ingin sekali mengatakan jika dirinya tidak memiliki perasaan apapun tapi itu terlalu kejam bagi Jaewook. Ketika Hyeyoon ingin mengatakan lain hal sosok Rowoon justru datang menghampiri.

Anehnya Hyeyoon merasa ketakutan dan hanya menampilkan senyum aneh. Jantungnya berdebar lebih kencang, rasa takut jika Rowoon mengetahui Jaewook baru saja menyatakan cinta padanya.

Siapa yang tidak akan menyukai Rowoon? Pria itu sangat tampan, tinggi dan pintar, keluarganya pun berasal dari keluarga baik-baik semua wanita pasti menginginkannya. Ini semua membuatnya merasa aneh dan canggung dalam waktu bersamaan.

Hyeyoon kembali membasuh wajahnya lalu menatap cermin dihadapannya.

...

Di luar sudah mulai turun salju membuat udara bertambah dingin walaupun penghangat di bis sudah dinyalakan rasanya saat keluar bis nanti pasti akan sangat dingin.

Disampingnya Rowoon bahkan tertidur dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku mantelnya dengan kedua telinga yang dipasang earphone.

Rowoon menggeliatkan tubuhnya merasa sudah waktunya bangun sedangkan Hyeyoon menyodorkan sebotol air padanya.

"Sudah sampai mana?" Tanya Rowoon dengan suara kecil lalu menenggak air mineral yang diberikan Hyeyoon.

"Sebentar lagi sampai, ini sudah dekat dengan universitas." Balas Hyeyoon menutup kembali botol yang diberikan Rowoon.

Rowoon lalu menyandarkan kepalanya pada kursi di depannya dengan wajah yang menghadap Hyeyoon dan kedua mata yang terpejam berusaha mengumpulkan kembali jiwanya setelah tertidur cukup lama.

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang