24. Butterfly Effect

1.1K 76 13
                                    

Sondia - First Love
Aakhirnya satu lagi anakku yang selesai yeay!🥳
Terima kasih kepada readers yang setia menunggu ceritaku ini padahal ceritanya absurd tapi terima kasih🤧





...

Rowoon membuka kedua matanya begitu merasakan udara dingin menyapa kulitnya secara langsung, suara gemuruh petir juga rintuk hujan di luar sana membuat Rowoon menaikkan selimut yang dikenakannya dan semakin mendekap erat tubuh Hyeyoon yang lelap.

Rowoon kembali mengingat apa yang mereka lakukan siang tadi dan senyum terukir di wajahnya.

Hyeyoon sangat kecil dibandingkan dirinya. Rasanya sangat menyenangkan sekali hingga Rowoon merasa kupu-kupu berada di dalam perutnya tengah menggelitikinya saat ini, lebih mendebarkan dibandingkan saat dirinya menyatakan perasaannya pada Hyeyoon tahun lalu.

Bahkan hanya melihat wajah terlelap Hyeyoon dirinya merasa menjadi pria yang beruntung, dirinya tidak akan sanggup jika harus kehilangan wanita yang kini terlelap dalam pelukkannya.

"Wajahku bisa berlubang jika kau menatapnya terus." Gumam Hyeyoon.

"Aku pernah mendengar kalimat ini sebelumnya." Balas Rowoon dengan tersenyum tipis dan mencuri kecupan pada bibir Hyeyoon.

...

Saeron mengerutkan keningnya melihat kedua kakaknya yang tengah berada di halaman samping rumah mereka dengan bermain bersama Dubu.

"Sudah bangun? Mau aku ambilkan roti lapis? Aku membuatnya tadi dan masih ada untukmu." Ucap Hyeyoon saat Saeron mengahmpiri dan duduk di kursi kayu yang sama dengan Hyeyoon.

Tanpa mengeluarkan suara Saeron hanya mengangguk dengan kedua tangan yang mengikat surai hitamnya. Rowoon yang sedang melempar bola lalu menghampiri Saeron.

"Mau dibelikan gingseng merah?" Tanya Rowoon yang kini mengelus bulu Dubu.

Saeron menggeleng seakan teringat sesuatu kini Saeron memposisikan tubuhnya kearah Rowoon.

"Oppa semalam tidur bersama Hyeyoon Eonni?" Tanya Saeron melirik ke arah dapur dimana Hyeyoon yang sedang menyiapkan roti lapis untuknya.

Rowoon terdiam menatap Saeron begitu pula dengan Saeron yang kini menahan untuk tidak tersenyum.

"Bagaimana kau tahu?"

Saeron memasang wajah manisnya dengan bergaya keren membuat Rowoon ingin sekali memukul kepalanya, "Oho ternyata benar ya." Gumam Saeron tertawa sedangkan Rowoon menghela napas kesal.

"Bagaimana orang lain tidak akan mengetahuinya jika mobilmu berada di garasi dan lagi Hyeyoon Eonni tidak ada di kamarnya, ponselnya pun berada di nakas. Terlebih kamarmu bahkan terbuka sedikit, kali ini kau beruntung karena aku yang memergokimu bukan ibu atau lebih parah ayah."

Rowoon mengusap tengkuknya dengan bingung merasa bersalah sekaligus malu disaat bersamaan, kali ini Saeron mengatakan hal benar. Rowoon ceroboh.

"Tidak usah menatapku seperti itu, aku ingin makan Budae Jjigae malam ini." Ucap Saeron begitu Rowoon menatapnya penuh dengan terima kasih.

"Kau bisa memilih tempatnya." Ucap Rowoon.

"Tapi aku akan mengundang kekasihku." Ucap Saeron tersenyum manis membuat Rowoon melayangkan tatapan protesnya.

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang