PART NINE

44 4 0
                                    

" ramai juga yah jakarta nggak kayak di semarang" monolog cika sambil melihat jalanan orang berlalu lalang

Cika saat ini sedang menunggu vero di pinggir jalan karena vero sedang mampir ke seberang.

Mereka sedang keluar mes saat ini karena sedang jalan jalan dan kini cika sedang menunggu vero yang sedang membeli sesuatu di mini market.

Saat sedang asik bermain handphone di pinggir jalan, firasat cika tidak enak dengan kedatangan dua orang laki laki yang berpakaian seperti preman.

Cika berusaha tenang ketika dua orang itu mendekati dirinya.

" hai cantik sendirian aja, sini ikut abang " celoteh salah satu preman tersebut

Cika berusaha tenang dan waspada dan bergerak mundur.

" bro tangkep " perintah teman satu nya

" mau apa kalian, lepasin tangan aku" ucap cika dan terus memberontak

" lepasin tangan aku, atau aku akan teriak " perintah cika namun tidak didengarkan oleh kedua preman itu

"Percuma teriak nggak ada yang bantu neng " ucap preman satu nya dengan mengangkat dagu cika agar menghadapnya

Akhirnya cika diseret oleh kedua preman itu menjauh dari sana dan cika terus memberontak sambil berteriak namun tidak ada satu orang pun yang menolongnya.

Tiba tiba seseorang datang dan langsung menarik tangan cika dari preman itu lalu  langsung menghajar dua preman itu.

" kak el" cicit cika pelan

" kamu kebelakang jangan dekat aku dulu " perintah el dan cika menurut lalu agak menjauh dari el

Perkelahian terjadi antara el dan dua orang preman tersebut. Cika merasa kasihan melihat el yang sudah tidak kuat lagi, ia menangis ketakutan melihat el yang bibir nya mengeluarkan darah

Dan untungnya vero datang dan langsung membantu el mengalahkan dua orang preman itu. Sampai pada akhirnya mereka bisa mengalahkan dua orang preman tersebut.

" cabut loe" perintah vero dengan keras

Lalu dua orang preman itu pun langsung kabur. Dan vero langsung menghampiri cika yang sedang bersembunyi dan menangis ketakutan di balik mobil el.

" udah kamu nggak usah takut mereka udah pergi. Tenang disini ada aku sama el" ucap vero sambil memeluk erat cika dan mengusap lembut rambut cika memberi kekuatan

" aku takut hiks hiks " ucap cika dan masih memeluk erat vero mencari kekuatan.

" ya udah kamu minum dulu terus pulang yah" perintah vero ke cika dan cika menuruti nya

Setelah di rasa mereka tenang akhirnya vero mengajak el dan cika pulang.

" yuk pulang " perintah vero

" kak el , biar aku aja yang nyetir mobil nya yah kak" ucap cika yang tidak tega melihat kondisi el sekarang

" nggak usah aku nggak papa kok" balas el

" nggak itu keadaan kakak babak belur, pasti susah buat nyetir mobil. Biar aku aja yah kak" bujuk cika karena merasa kasihan melihat kondisi el yang sudah babak belur

Dan akhirnya el menyetujuinya. Mereka pun langsung balik ke mes bersama vero juga. Vero mengantar cika dan el dulu sampai mes agar aman.

Sampailah mereka di mes

" makasih ya bro udah selametin cika tadi " ucap vero sambil menepuk bahu el

" iya sama sama , itu udah kewajiban gue" balas el dengan tersenyum

" cik nanti itu luka el di obati yah" perintah vero ke cika dan cika pun mengiyakan nya

Lalu vero pamit pulang terlebih dahulu karena sudah mulai malam sebelum pulang vero mengucapkan terimakasih ke el

" thanks yah, tolong jagain cika " ucap vero dan el mengagguk tersenyum

Lalu cika berhambur ke vero dan memeluk vero

" maaf yah udah bikin kamu repot " ucap cika dan tiba tiba air matanya lolos begitu saja

Dan vero langsung mengusap air mata cika yang sudah membasahi pipinya dengan tersenyum " udah tugas aku buat jaga kamu"

El hanya bisa diam memandang mereka yang sangat menjaga satu sama lain. Rasanya dada el terasa sesak melihatnya namun ia tahan karena ia sadar bahwa dirinya bukan siapa siapa cika .

Lalu setelah vero pergi cika langsung menggandeng tangan el masuk ke dalam agar di obati.

" kakak tunggu di sini yah, aku mau obatin dulu " perintah cika dan melangkah masuk namun tangannya dicekal oleh el

" nggak usah ini nggak papa kok" balas el dengan tersenyum namun cika tetap keukeuh dan el hanya bisa pasrah

" ya udah, ambil P3K di kamar aku aja , nanti ada devan disana" ucap el

Dan cika langsung menuju kamar el dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya cika kembali ke ruang tengah sambil  membawa kotak P3K dan Devan disampingnya

Devan? Ya devan tadi sengaja ikut cika karena ingin melihat keadaan el

" loe kenapa bisa kayak gini el?" Tanya devan dengan penasaran dan khawatir

" tadi kak el bantuin aku yang mau diculik" ucap cika sambil mengobati luka nya el

" hah diculik?" Kaget devan

" iya kak" balas cika dengan membersihkan luka yang ada di sudut bibir dan el meringis kesakitan

" aaaawss " ringis el

" sakit yah kak, maaf yah kak gara gara aku kakak jadi kayak gini " ucap cika dengan lirih

" udah tugas aku jagain kalian" balas el dengan tersenyum dan el melihat pergelangan tangan cika yang memerah dan langsung bertanya

" udah udah, ini tangan kamu juga merah sini aku obatin " ucap el dengan menunujukkan tangan cika

" nggak papa kak, nanti aku obatin sendiri " balas cika dengan senyum

Namun el menolaknya dan mengobati pergelangan tangan cika dengan hati hati.

Melihat mereka devan mempunyai ide untuk menggoda mereka.

" aduh so sweet deh, aku jadi iri" goda devan ke el dengan mencubit pipi el dan el meringis kesakitan

" awwws, apaan sih loe sakit tau" gerutu el

" sory sory gue salah cubit. Abis kalian romantis banget sih gue jadi iri" cicit devan

Dan cika terkekeh melihat devan yang tiba tiba manja sedangkan el bergidik ngeri mendengar apa yang di ucapkan devan. Setelah selesai mereka kembali ke kamar nya masing masing untuk istirahat.

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT 👍👇

TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA 🙏

voli in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang