Hari ini mungkin akan menjadi hari yang membosan kan bagi cika karena tidak ada jadwal latihan. Dan sekarang cika di kamar seorang diri karena nabila sedang keluar bersama kekasihnya.
Sebenarnya cika ingin mengunjungi vero di bandung namun cika takut mengganggu kegiatan vero disana.
Akhirnya cika memutuskan keluar kamar dan melangkah menunju taman depan untuk santai di sana.
Saat cika melangkah ke taman dia melihat gara yang sedang kesusahan membawa minuman alhasil cika mengurungkan niatnya ke taman dan langsung menghampiri gara.
" boleh aku bantuin mas gara?" Tanya cika
" eh cika, nggak usah ini berat " balas gara dengan tangan yang memegang dua termos minuman
" maka nya aku bantu biar ringan " ucap cika sambil mengambil satu termosnya di tangan gara
" tapi....." ucap gara terpotong karena cika sudah jalan duluan.
Gara pun hanya tersenyum melihatnya dan menyusul cika .
Sampai nya di lapangan devan melihat cika yang sedang membawa termos minuman langsung membantunya.
" eh maaf ya cik, jadi repotin " ucap devan sambil menerima minumannya
" nggak papa kak" balas nya dengan tersenyum dan cika hendak langsung pamit tapi di tahan oleh fikri
" mau kemana? Sini gabung aja nggak papa" ucap fikri dengan menepuk lantai disampingnya agar di duduki cika
" emang nggak papa kak?" Tanya cika memastikan karena takut ganggu
" ya nggak papa lah masa nggak boleh" balas fikri dengan senyuman
Setelah berfikir fikir akhirnya cika ikut bergabung disana, ya mungkin daripada tiduran di kamar. Yang penting bicara yang sopan.
" nabila mana cik ? Biasanya kalian bareng kemana mana" tanya vero tiba tiba
" lagi jalan jalan sama pacarnya" balas cika polos
" hah pacar?" Tanya devan dengan kaget
" iy iya kak emang nabila udah punya pacar dari sebelum disini " balas cika dengan heran memandang devan
" yah baru aja mau gue gebet " ucap devan dengan wajah yang di imut imuti dan memelas
" dih muka loe jangan kayak gitu ngapa ngeri gue liatnya " timpal fikri dengan bergidik
Ucapan fikri membuat semuanya tertawa lepas, membuat suasana menjadi enjoy dan tidak tegang.
Canda tawa mereka membuat cika trsenyum melihat nya namun senyumnya itu hanya sebentar karena tiba tiba mereka berbicara tentang keluarganya. Mendengarkan itu membuat senyum cika luntur dan memori bersama ayahnya terulang lagi di otak.
Lama lama mendengar cerita dari senior seniornya mata cika mulai panas dan memerah, cika berusaha untuk ingin tetap mendengarkannya namun hatinya tidak kuat lagi, ia juga tidak bisa lagi menahan air matanya agar tidak jatuh. Akhirnya cika memutuskan untuk pergi menjauhi mereka sesaat. Ia tidak ingin semuanya menjadi cemas melihatnya menangis.
" semuanya aku balik ke kamar dulu yah " ucap cika dengan gugup dan langsung pergi dengan menunduk
" mau kemana cik" tanya fikri. namun cika sudah menjauh pergi
Daniel pov
" ya sudah coach saya permisi dulu" ucap el dan coach fahri menjawab nya dengan anggukan
Setelah selesai dari ruangan coach fahri el langsung pergi ke lapangan untuk mengikuti latihan lagi.
Tidak sengaja el berpas pas an dengan cika di pintu masuk dan el tidak lupa menyapa nya.
" hai cika?" sapa el ramah
Namun cika tidak menjawabnya malah cika berjalan dengan cepat sambil menunduk dan el melihat cika menagis. Dengan segera el menghampiri dan menanyai ke teman teman nya pasalnya cika habis dari lapangan.
" heh loe tadi habis apa sama cika?" Tanya el to the point
" maksud loe?" Timpal gara penasaran
" jawab aja" ucap el dengan tergesa gesa
" kita cuman ngobrol doang terus bahas keluarga keluarga kita, emang kenapa? " ucap devan dengan aneh
" pantes " balas el dan langsung mencari cika keluar
" woii maksud loe apaan?" Teriak devan
Namun el tidak menjawab nya dan semakin menjauh dari mereka.
El langsung pergi ke taman depan karena biasanya cika berada di situ untuk menenangkan dirinya. Dan ternyata benar cika sedang duduk di sana dengan menangis dan tertunduk lemah
El sengaja tidak menghampirinya langsung karena dia tau pasti cika membutuhkan ketenangan sendiri untuk menurunkan emosinya lagi.
Setelah menunggu beberapa menit el melihat cika sudah mulai tenang dan el memberani kan diri untuk duduk disampingnya.
" boleh duduk " tanya el tiba tiba
Cika kaget dengan kedatangan el disampingnya dengan segara cika menghapus air matanya dan berusaha tenang.
" boleh kak silahkan " balasnya dengan senyuman
El menatap kosong kedepan beberapa menit.
" aku atas nama temen temen minta maaf ke kamu karena udah bikin kamu sedih" ucap el to the point
" maksudnya?" Tanya balik cika
" udahlah aku udah tau semuanya kok, kamu nangiskan tadi?"
" mm iya kak, aku ke inget ayah aja tadi " balas cika dengan lirih
" maaf yah " ucap el sekali lagi
" nggak papa kak, aku paham kok. Ini juga bukan salah mereka karena mereka emang nggak tau aja" balas cika
" makasih " balas el dengan tersenyum
Lalu cika segera kembali ke dalam karena tidak enak jika dilihat disni berduaan .
Langkah cika terhenti ketika el memanggil nya lagi dan membuatnya harus menoleh
" cik" tegur el
" ya kak ada apa?" Tanya cika dan menoleh
" jangan sungkan sungkan buat cerita sama kita kita" ucap nya dengan tersenyum dan cika membalasnya dengan senyuman balik
Dan cika pun langsung kembali ke dalam untuk istirahat.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT 👍👇
Terima kasih yang sudah membaca 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
voli in love
Ficción GeneralGadis tomboy pendiam yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan nya demi meraih cita cita nya kelak.