PART THREE

113 11 0
                                    

  Sudah setengah bulan mereka di jakarta mengikuti seleksi dan besok adalah pengumuman hasil nya.

Saat ini cika sedang di kamar sendirian karena teman sekamar nya sedang pergi. Akhir akhir ini cika memang sudah lumayan dekat dengan teman sekamar nya namun tidak sedekat seperti vero karena belum terbiasa.

Merasa bosan di kamar cika akhirnya memutuskan untuk ke balkon menikmati udara malam di jakarta di temani hot chocolate. Memandang bintang bintang di langit.

" aku kangen banget sama desa" monolognya sambil menatap langit lagi

Saat sedang menikmati malam tiba tiba handphone nya berbunyi. Ada yang menelfon nya dengan segera cika mengangkat nya.

" ya halo ada apa bunda?"

" gimana keadaan kalian?" Tanya hesti bunda nya vero

" alhamdulillah kita baik dan besok pengumuman hasilnya loh bun" balas nya

Dan hesti sangat antusias mendengarnya. Lalu hesti menanyakan keadaan vero kenapa handhone nya mati.

" kayak nya lagi di cash deh bun, ya udah aku cari kak vero dulu nanti telfon balik"

Dan setelah sambungan terputus dengan segera cika keluar mencari vero. Setelah cika bertanya tak ada satu pun yang tau vero pergi kemana. Dan cika teringat satu tempat yang belum ia datangi.

Dan ternyata benar vero sedang berada di taman depan sedang duduk sendirian kemudian kejahilan nya keluar dan cika menganggetkan vero dari belakang membuat vero terkaget.

" woiii " teriak cuma sambil menepuk bahu vero dari belakang

Dan usahanya membuat vero terlonjak kaget dan hampir jatuh

" CIKAAA , ngagetin aja kamu untung aku nggak punya penyakit jantung" ucap nya sambil menahan geram

Cika pun tertawa melihatnya dan langsung meminta maaf kepada vero

" nglamun mulu " ucap cuka sambil duduk di sisi kanan vero

" nggak , ada apa kesini ?"

" nih bunda telfon, tadi katanya di telfon nggak nyambung" ucap nya sambil memberikan hp nya agar vero menelfon balik

" ya tadi lagi di cash, pinjam yah" balas vero

Akhirnya vero menelfon balik bunda nya dan sengaja vero loudspeker agar sama sama mendengar.

Di sela sela menelfon mereka tertawa senang karena mendengar kelucuan vero dan membuat bunda nya pun ikut tertawa. Terpampang jelas rasa keharmonisan dan kebahagiaan mereka walaupun mereka dari keluarga berbeda tapi mereka sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri.

Setelah sambungan terputus mereka langsung masuk ke dalam karena sudah sama sama ngantuk.

Vero pun mengantarkan cika sampai dengan belokan kamar tepatnya tempat mereka berpisah. Sebelum mereka berpisah seperti biasa vero mengusap rambut panjang cika dengan lembut seperti kakak kepada adik nya.

" udah sana masuk. Good night sayang" ucap vero sambil mengusap rambut cika

" ihh udah ah rambut aku berantakan nih. Dah good night " balasnya dengan melambaikan tangan.

Lalu mereka berpisah dan kembali ke kamarnya. Ya , vero sudah terbiasa memanggil cika  sayang  karena vero sudah menganggapnya seperti adik nya sendiri karena vero memang tidak memiliki adik . Memang terlihat seperti orang pacaran tapi mereka tidak mempermasalahkan dan panggilan itu hanya di ucapkan saat situasi sepi.

Tapi tidak untuk kali ini karena sedari tadi ada orang yang memperhatikan mereka diam diam dari kejauhan.

Ya , daniel atau el yang melihat mereka dari kejauhan di balik tembok dan tiba tiba ada rasa sesak menghimpit dadanya ketika melihat mereka bermesraan di depan nya seperti rasa cemburu yang datang pada dirinya. Namun dengan cepat el menghikangkan rasa itu dan berusaha melupakan nya.

Daniel pov

Saat ini el sedang berada di kamarnya bersama kedua sahabat nya yaitu devan dan fikri.

Fikri dan devan sedang asik bermain playstation di kamar nya sedangkan el sedang melamun di atas ranjangnya sambil memandang keluar jendela .

El masih teringat cika dan vero yang terlihat sangat akrab seperti orang pacaran. Akhir akhir ini dia berpikir dirinya selalu mencuri curi pandang ke cika entah kenapa setiap melihat cika senyum nya selalu mengembang dan membuatnya salting .

Apa aku suka sama cika ? Namun dengan cepat el menghilangkan semua itu jauh jauh karena cika sudah mempunyai vero .

Lamunan nya buyar ketika fikri menegur nya dan menggoda nya.

" oii ngalmun mulu loe, hayoh mikirin cewe yah?" Goda fikri dengan tangan masih memegang stik playstation

Dengan cepat el menetralkan raut wajah nya menjadi datar dan mengalihkan pembicaraannya.

" nggak, ouh ya loe udah buat pengumuman belum tentang hasilnya besok?"tanya nya mengalihkan perhatian

" udah gue sebar dan udah gue kasih tau kumpulnya jam berapa" balas fikri  dan dibalas anggukan oleh el

" bisa aja loe alihin perhatian " celetuk devan

" udah ah gue mau tidur" balas el lalu tertidur dengan menyumpal telinganya dengan bantal guling

" dasar kebo" cibir devan

Namun el masih bisa mendengar cibirin devan membuat nya tertawa pelan. Lalu akhirnya el memutuskan untuk tidur karena matanya sudah tidak kuat menahan kantuk.

Oke jangan lupa vote and coment 👇

Terima kasih yang sudah membaca🙏

voli in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang