PART EIGHT TEN

20 3 0
                                    

Hari ini cika sedang perjalanan pulang ke jakarta lagi bersama haikal. Sampainya di sana haikal mengantarkan cika mes terlebih dulu.

Akhirnya mereka sampai di mes , sampainya di mes haikal membantu cika membawakan barang barang nya ke dalam.

Setelah itu haikal langsung pamit pulang karena sudah malam.

" assalamualaikum " salam cika

" Waalaikumsalam " salam nabila balik

" cika loe udah pulang" pekik nabila antusias melihat kepulangan cika

"  bantuin dong " ucap cika dengan menyodorkan oleh oleh dari semarang

Dan dengan antusias nabila membantunya, setelah beres beres cika langsung mandi dan istirahat.

Skip

Esok harinya cika bangun pagi pagi karena ingin memasak sendiri dan nabila pun ikut membantu nya.

Disela sela memasak nabila terus menyerbu cika dengan berbagai pertanyaan selama cika di semarang.

Dan cika menjawabnya dengan senang hati dan tiba tiba nabila membicarakan tentang el yang membuat cika berhenti memasak sejenak.

" kemarin gue lihat kak el tau sama cewe, beuh cantik banget sumpah . Mana kak el romantis banget sampe peluk peluk. Gue jadi iri deh" ucap nabila

Mendengar itu cika langsung berhenti dan bertanya.

" emang cewe itu siapa nya kak el?" Tanya cika penasaran

" gue ngak tau, tapi udah dua hari ini dia kesini terus " jawab nabila dengan  jujur

Dada cika terasa sesak sesaat  mendengar semua penuturan nabila, ia merasa ada yang aneh pada el belakangan ini. Sikapnya yang berubah menjadi dingin seperti dulu lagi pada dirinya. Dan secepat mungkin cika menghilangkan pemikirannya itu karena ia tidak mau semua orang mencurigainya.

" ouh ya ini oleh oleh  buat siapa aja cik?" Tanya nabila

Dan membuat cika tersadar dari lamunanannya.

" ini buat kakak senior terus sama pelatih dan yang ini khusus buat kamu" ucap cika dan nabila menerimanya dengan antusias

########

Selesai makan cika langsung keluar untuk membagi bagikan oleh oleh nya.

Tok tok tok

Cika mengetuk kamar gara untuk memberikan oleh oleh, tak cukup menunggu lama gara pun membuka pintu kamar nya dan nampak dari depan pintu, di dalam kamar nya terlihat ramai karena sedang berkumpul dan devan pun ikut nongol juga.

" ada apa cik?" Tanya gara

" ini buat mas gara sama temen  yang lain " balas cika sambil memberikan bingkisan

" wuihh oleh oleh, makasih yah cik" timpal Devan

" ya makasih yah, ouh ya ini buat siapa aja?" Tanya gara memastikan

" ini buat mas gara, kak Devan , kak el sama kak fikri " balas cika dengan jelas

" ouh ya kalau buat el langsung kasih orang nya aja soalnya, nanti banyak tanya " saran devan

" Ouh ya udah nanti aku kasih langsung, pamit yah kak" ucap nabila mengakhiri

Lalu setelah itu cika langsung pergi ke kamar el dan setelah sampai di kamar el kata temannya el tidak ada di kamar.

Cika pun langsung langsung mencari ke tempat lain barangkali sedang di luar .

Pada akhirnya cika menemukan el sedang berada di taman , tempat biasa cika duduk dan betapa terkejutnya cika melihat el sedang duduk bersama wanita lain dan terlihat raut wajah el yang bahagia. Dada cika terasa sesak sesaat , matanya yang memulai merah  menahan air matanya agar tidak jatuh.

Lalu cika memutuskan akan pergi dan tidak mengganggu mereka namun langkah kakinya berhenti saat seorang wanita memanggil nya dan cika pun harus menoleh.

" ada apa mba?" Tanya perempuan yang ada disamping el

Dan cika berusaha menjawabnya dengan tenang mungkin dan mendekati mereka, mengigit bibir bawah nya gugup dan takut juga ..

" emmm, ini mau kasih oleh oleh buat kak el" ucap cika dengan nada lirih dan menunduk dan menyodorkan bingkisannya

Segera mungkin perempuan itu menyenggol bahu el agar menerimanya.

Lalu el menerima bingkisan tadi dengan menatap wajah cika dan secepat mungkin cika langsung pamit meninggalkan mereka.

" makasih " ucap el

" sama sama, aku permisi" balas cika dan langsung pergi dengan berjalan menunduk

El menatap punggung cika yang semakin menjauh, sebenarnya ia rindu dengan gadis itu saat duduk bersamanya di taman, namun el sadar bahwa cika sudah mempunyai haikal.

Di sisi lain

Cika berjalan cepat sambil menunduk menutupi air matanya yang sudah tidak kuat dibendung lagi. Jika berjalan menuju rooftop untuk menenangkan dirinya.

Disana cika meluapkan emosi nya saat ini dengan menatap langit yang cerah.
Ia terduduk lemas sambil menenggelamkan wajah nya dilupakan kakinya.

" kenapa aku mesti jatuh cinta sama kamu" monolog cika dengan lirih dan  masih menangis

" hiks hiks ayah aku kangen ayah hiks" ucap cika sambil menatap langit

Tanpa ia sadari tiba tiba seseorang mengahmpirinya dan dengan cepat cika menghapus air mata nya. Dan ternyata itu adalah gara

" cika?" Sapa gara

" eh? Iya ada apa mas?" Tanya cika balik dan menghapus air matanya cepat

" kamu kenapa disini? Kamu habis nangis " tanya gara penasaran

" mmm nggak kok" balas nya dengan gelagepan

Melihat ekspresi cika gara tidak percaya pasalnya pipi nya pun basah.

" nggak usah ditutup in aku tau kok "

Akhirnya cika menghela nafas pelan dan menjawab jujur pertanyaan gara.

" iya aku habis nangis , tapi nangis nya cuman karna pusing kok " balas cika dengan berusaha tersenyum

Gara pun tidak bertanya lagi, ia tau pasti cika sedang ada masalah dan dia tidak mau kepo . Lalu gara mengajak cika untuk turun dan mengantarnya sampai depan kamar.

" makasih yah mas udah anterin aku, tolong jangan bilang siapa siapa aku habis nangis" ucap cika

" iya sama sama, aku nggak bilang siapa siapa kok" balas gara dengan tersenyum

Dan cika langsung masuk ke dalam kamar nya . Beristirahat dan menenangkan hati beserta pikirannya yang baru saja memburuk

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT 👍👇

TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBACA 🙏

      

voli in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang