Sejenak Abigail membuka perlahan kedua matanya ia masih merasa pusing dan sakit pada bagian pergelangan tangannya, pertama kali yang ia lihat adalah...Alex?.
Saat menyadari kala Alex menampilkan raut wajah khawatir, ia pun mengingat ngingat apa yang telah terjadi pada dirinya.
Dan yapp terakhir ia ingat adalah ia yang pingsan waktu ia berada digudang, saat rambutnya dijambak kuat oleh Fely dan pipinya yang panas karena ditampar keras oleh ryn.
Padahal aku kira geo, ternyata Alex.
"Kamu udah sadar?"ujar Alex khawatir terhadap Abigail.
"Kamu istirahat aja yah".
"Mana yang sakit?".
"Bilang sama aku!".
"Tangannya merah!".
"Pasti pusing yah, sayang?".
"Pipinya merah gitu".
"pasti sakit yah?".
"Aku minta maaf ya gabisa jaga kamu".
"Harusnya aku tadi ikut ke gudang".
Banyak sekali ujaran yang diucapkan oleh Alex ketika dirinya baru sadar, memang sedikit pusing, pipinya juga masih agak sedikit panas mungkin efek tamparan yang keras, begitupun juga dengan pergelangan tangannya yang memerah.
"Aku gapapa kok lex"seketika Abigail tersenyum untuk meyakinkan Alex yang menatapnya khawatir.
"Mana aku percaya?sini aku kompres dulu pipinya"Alex pun mengambil baskom kecil dan handuk kecil yang berada dinakas.
"Pake minyak kayu putih dulu sini biar pusingnya hilang"Alex pun mengoleskan sedikit minyak kayu putih dipelipis Abigail upaya untuk mengurangi pusing yang dirasakan Abigail.
Sedangkan sedari tadi Abigail hanya menurut apa kata Alex, setelah mengoleskan minyak kayu putih pada pelipis Abigail, Alex segera mengambil baskom kecil dan mulai mengompres pipi merah Abigail.
"Mama mana?"tanya Abigail kepada Alex yang sedang fokus mengompres pipinya.
"Lagi dibawah buatin bubur"ujar Alex masih fokus mengompres pipi Abigail.
"Buat siapa?".
"Buat kamu lah, masa mau makan nasi kan pipinya masih sakit jadi dibuatin bubur".
"Oh".
Tak lama kemudian Alex pun telah selesai mengompres pipi Abigail dan merah pada pipi Abigail agak mereda.
Ceklek
Pintu kamar abigail yang telah terbuka seperempat itu seketika terbuka full menampilkan Mina dan Rio yang berada diambang pintu.
"Sayang, udah baikan?apa yang kamu rasain sekarang?"Mina pun menghampiri putri sematawayangnya itu dengan tatapan khawatir.
"Udah kok ma, Abi udah mendingan mama gausa khawatir gitu ah"kekeh Abigail pelan.
"Kok bisa gini sih nak astagfirullah, kalo ada orang yang bertengkar itu gausa ikut ikutan ngelerai ah liat nih jadi gini"ujar Mina yang membuat Abigail mengeryit bingung seketika ia menoleh kearah Alex untuk meminta penjelasan, merasa ditatap Alex pun membalas tatapan Abigail dan seakan mengatakan 'nanti aku ceritain!'.
"Lo sih sok Sokan jadi pahlawan bonyokan tuh muka dah jelek makin jelek lagi"ujar Rio yang membuat Abigail mencibir.
"Iya nih Tan sok sok an ngelerai, alhasil kena tonjok deh"ujar Alex yang segera diberi lirikan sinis dari Abigail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram[HIAT]•
Teen FictionAbigail, gadis culun dan jelek yang selalu dibully di area sekolahnya, ia selalu dibully karna penampilannya yang begitu norak dan menjijikan bagi temannya. Hingga pada saatnya ia mencintai alex, cowok kelas sebelah,alex adalah cowok populer diseko...